melihat jimin yg terluka jeon langsung membawanya pulang
dirumah hani sangat panik dan memutuskan menghubungi kekasihnya yaitu kim
hani berniat meluruskan kesalahpahaman
namun kim dengan sengaja mengabaikan panggilan hani
hani gk menyerah dia terus melakukan panggilan hingga ntah panggilan yg keberapa barulah kim menerima panggilan video itukim hanya diam tanpa mrngatakan apapun selain memberikan tatapan tajam pada hani
namun hani dibuat terkejut dengan wajah kim yg terdapat bekas pukulan"kim ada apa dengan wajahmu? apa yg terjadi? kamu berkelahi?
kamu gk pukulin dia kan?"
tanya hani beruntun membuat kim semakin kesal sehingga wajahnya memerah menahan amarah
"sepertinya kau sangat mengkhawatirkannya baby!"
sahutnya dengan sinis"kim jangan bercanda, dia gk salah
kamu salah paham
tunggu disana aku akan datang untuk mengobati lukamu"
ucap hani srlembut mungkin karena dia paham betul tempramen kekasihnya itu seperti apa*dirumah kim
"mau apa kesini?! bukannya kau lebih mengkhawatirkannya?
pergi dan obati saja lukanya tidak perlu pedulukan aku"
acuhnya memalingkan wajahnya dari hadapan hani
"tetap saja aku harus mengobatimu lebih dulu biar bagaimanapun kamu kekasihku setelah itu baru aku akan melihatnya"
tegas hani sambil tangannya sibuk berkutik dikotak p3k yg akan dia gunakan untuk mengobati luka kimmendengar perkataan hani
kim kembali memutar arah melihat hani
"kau akan melihatnya?
kau juga akan mengobatinya?"
tanya kim dengan tatapan mengintimidasimelihat tempramen kim yg berapi api
hani menarik nafas pelan
lalu menatap wajah kim
lalu berkata dengan lembut
"biar bagaimanapun dia gk salah kim
bisa gk dih kamu dengerin penjelasan aku dulu sebelum kamu marah marah gini?"
ucap hani masih dengan kesabarannya"aku gk ijinin kamu ngobatin dia!"
memalingkan wajahnya
"aku gk akan pergi sendiri
kamu juga harus ikut denganku kim"
"hani kau ingin aku meminta maaf padanya?!"
"lebih tepatnya menyelesaikan masalah kim, soal minta maaf kita bicarakan nanti"
kim diam sejenak
dengan lembut hani mengoleskan obat pada luka kimsetelah selesai hani kembali membereskan kotak obat dan mengembalikan ketempatnya semula
sampai tiba tiba kim kembali bersuara
"aku gk sudi"
ucapnya tampa melihat kearah jihan"baiklah aku gk akan memaksamu
kalau kamu gk mau aku juga bisa pergi sendiri
jangan lupa minum obat yg aku bawakan tadi
agar lukamu gk infeksi"
hani mengambil tasnya hendak beranjak namun suara kim menghentikannya"AKU MELARANGMU MIN HANI!!"
hani yg terkejut dibentak oleh kim
spontan berbalik menatap kim
tajam sambil berusaha mengontrol emosinya yg tiba tiba dibentak
setelah sedikit tenang hani berkata"aku gk bituh ijinmu KIM TAEHYUNG!"
hani gk meninggikan suaranya namun menekannya saat menyebut nama lengkap kim'brak' hani bergegas keluar dan menutup pintu dengan sedikit keras
diluar hani terdiam sejenak mengatur nafasnya yg mulai hilang kesabarantak lama hani berjalan kepinggir jalan menunggu taksi lewat
hani sudah mencari tau alamat dimana jimin tinggal dari beberapa teman dikantor kim yg mengenal jimin
ketika taksi berhenti disebuat apart
hani tanpa ragu memencet bell yg berada disamping pintu apart tersebut"permisi"
ucapnya sopan
gk lama pintu terbuka
ceklek menampakkan sosok tegap dengan wajah ketusnya"ada apa
mau apa kesini"
ucap jeon ketus ketika tau yg datang adalah wanita yg menyebabkan sahabatnya dipukulmelihat sifat jeon hani gk terkejut
dia merasa pantas jika mereka marah dengan ulah kim
"emm a-aku hanya ingin melihat keadaan jimin
apa dia baik baik saja?"
*mengapa dia sangat ketus bukan aku juga yg pukul sahabatnya huuh menakutkan
batinnya"untuk apa
ingin memukulnya seperti yg dilakukan kekasihmu itu?
gk perlu melihatnya pulang aja sana""maaf.."
mendengar perkataan jeon hani gk bisa berkata apa apa
matanya mulai berkaca kaca merasa bersalah
terlebih lagi dia masih dibuat bingung mengenai wajah jimin yg sangat mirip dengan orang yg selalu hadir dimimpinya"huuhh..kenapa kau menangis!
masuklah dia ada didalam"
melihat hani yg hampir menangis ntah kenapa jeon jadi gk tegajeon membawa hani ketempat jimin berada
jimin sedang tertidur dengan wajah dan tubuhnya yg penuh luka dan lebam
tentu saja karena dari awal kim memukulinya
jimin sama sekali gk membalasnya"lukanya..separah ini.."
semakin merasa bersalah bahkan gk bisa menyembunyikan ekspresi bersalahnya"kenapa? apa kau bangga pada kekasihmu itu karena lebih unggul dari jimin?
jimin orang yg berhati lembut jika ingin adu jotos datanglah padaku
katakan pada kekasihmu itu""jeon mengapa kau menakuti gadis kecil ini eoh..?"
ucap jimin yg terusik dari tidurnya
hani langsung mengampirinya
"kamu sudah bangun?
bagaimana lukamu?
apa sangat sakit?
aku membawa beberapa obat"
ucapnya sedikit beruntun dengan berjongkok disamping kasur jimin
agar sejajar dengan kasur jimin yg tidak terlalu tinggi dari lantai
sambil mengeluarkan beberapa obat dari dalam tasnya
membuat jimin sedikit tersenyum"apa kau pikir dirumah ini gk ada obat?!"
masih dengan keketusannya jeon lagi lagi menyahut namun kali ini dia sembari berjalan keluar membiarkan jimin dan hani bicara"abaikan saja dia
apa kim tau kamu kesini?"
tanya jimin dengan senyum yg dipaksakan karena terdapat luka diujung bibirnyamelihat jimin yang bahkan masih tetap tersenyum padanya
membuatnya semakin merasa bersalah
"maaf...
kim terlalu berlebihan"
ucap hani menunduk

KAMU SEDANG MEMBACA
DAILY LIFE Siapapun Berhak Bahagia
RomanceSeorang gadis bernama Hani yang hanya dibesarkan oleh seorang kakak laki-lakinya dari kecil tanpa kedua orang tua, Hani memiliki kekasih bernama kim, karena kesalahpahaman membuat kim menjadi teropsesi terhadap hani. Namun kim melakukan kesalahan fa...