DEJAVU (siapa kamu?)

616 50 6
                                    

"Hey nona apa kau melupakanku? Bagaimana dengan janjimu?

"Siapa kamu? mengapa pakaianmu sangat aneh, pergilah jangan menggangguku"

"Aku jinan, kau berjanji tidak akan melupakanku hajin"
"Hajin..hajin..aku menunggumu hajin"

"Sudah aku bilang tidak mengenalmu pergilah jangan mendekat, menjauhlah dariku YAAAA PERGILAH!!"

Lelaki itu terus berjalan ke arahnya dengan terus memanggil

"Hajin..hajin.."

Suara itu seakan menggema ditelinga hani yg sedang tertidur sehingga

"Brughh..."

Hajin terjatuh dari tempat tidurnya dengan rambut yg berantakan dan setengah sadar

"Aaawwwwww..sakit.. siapa sih pria itu, mengapa dia selalu muncul di mimpiku aaahhhh sakit sekali bokongku"

Selang beberapa saat ponsel hani bering

"Halo.."

"Sayang kamu dimana?
Jangan bilang kamu baru bangun,  sayang gak lupa kan kita ada meeting hari ini"

"Lima menit oppa beri hani waktu lima menit"

"Baiklah bersiaplah sayang oppa akan menjemputmu"

Kim melajukan mobilnya menuju rumah kekasihnya.
Kim adalah CEO muda yg sudah mandiri menggantikan ayahnya
Sedangkan hani adalah sekretaris kim sekaligus kekasih kim

"Huahh akhirnya rapatnya selesai hani lapar sekali"
Ucapnya antusias karena bangun kesiangan sehingga membuatnya tidak sempat sarapan pagi

"Lets go kita makan sayang"
Ucap kim seraya menarik tangan hani

Mereka sampai direataurant terdekat dari kantor

"Oppa bagaimana jika kita tidak jodoh? Apa oppa akan baik-baik saja?"
Tanya hani spontan membuat kim menghentikan aktivitas makannya

"Sayang apa oppa ada salah? Mengapa bicara seperti itu"
Tanya kim menatap hani namun yg ditatap masih sibuk makan
"Sayang oppa serius, apakah oppa ada salah?"

"Ah bukan begitu oppa ntahlah hani sedikit pusing"
"Harusnya kamu bilang sayang jika pusing, ayo oppa antar pulang"
"Tidak usah oppa kembali kekantor saja bukankah masih ada pertemuan, hani bisa pulang sendiri"

Hani pulang naik taxi karena kim masih ada pertemuan dengan ayahnya sehingga tidak perlu membawa sekretarisnya
"Hwahh rebahan adalah hal terfavorit"
Hani menjatuhkan tubuhnya ke kasur

"Hajin jangan bermain-main dengannya, kamu milikku hajin..hajin.."
Tanpa terasa hani tertidur

"Kamu lagi? Berhenti memanggilku hajin, aku bukan hajin, pergilah mengapa kau terus menggangguku"

"Tidak aku tidak salah, kamu hajinku hajinnya jinan, hajin.. hajin.."
Lagi-lagi suara itu mengusik tidur hani dan membuatnya terbangun dengan kesal
"Bahkan disiang bolong seperti ini pun dia datang dan mengusikku, yaaa jinan atau siapapun kamu tolong biarkan aku istirahat"

"Sayang bagaimana keadaan kamu, apa masih pusing? Oppa kerumah ya kamu mau dibawain apa?"
Kim menghubungi hani setelah pulang dari kantor untuk memastikan bahwa hani baik-baik saja

"Oppa sudah pulang? Tidak usah oppa istirahat saja pasti lelah, hani baik-baik saja kok"

"Sayang buka pintunya oppa sudah di depan"
Tanpa menghiraukan perkataan hani kim tetap datang membawa makanan untuk hani
"Oppa aish sudah hani bilang tidak perlu datang mengapa tetap datang, hani belum mandi tau"
"Tidak masalah sayang kamu tetap cantik walau tidak mandi juga, apa sudah baikan kemarilah oppa lihat"
"Oppa pikiran hani sedikit kacau bisakah kita pergi keluar?"
"Ingin jalan-jalan? Lets go kita keluar"
"Oppa tunggu sebentar hani mau mandi dulu"
Kim oppa tidak salah seharusnya aku tidak mengabaikannya tapi mimpi itu selalu mengacaukan pikiranku, mengapa aku seperti mengenalnya? Siapa dia? Ah sudah lah mungkin pikiranku sedang jenuh, setelah keluar nanti akan baik-baik saja /batinnya

Hani mengajak kim ke taman melihat pemandangan rerumputan hijau membuatnya sedikit tenang
"Sayang mau es cream oppa belikan ya tunggu sebentar"
Kim beranjak menuju penjual es cream

"Aawww..sakit"
Hani spontan memegangi kakinya
"Maaf nona aku tidak sengaja biar aku lihat kakimu"
"Ah tidak perlu tuan aku baik-baik saja"
Ternyata hani terkena lemparan bola seseorang yang sedang bermain tenis

"Jeooon mengapa lama sekali mengambil bolanya"
Seorang pria berlari kearah mereka
"Ada apa?" tanyanya pada orang yang sedang memeriksa kaki hani apakah terluka atau tidak

"Sudah aku bilang tidak apa-apa.." ucapannya terhenti seketika melihat wajah orang yang menghampiri mereka tadi membuatnya membulatkan matanya

"Nona apa kau baik-baik saja mengapa kau melihat temanku seperti itu?"
Tanpa menghiraukan perkataan orang yg melihat kakinya tadi hani justru berjalan mendekati temannya
"Kamu..siapa kamu?"
"Hey nona apa kau curiga akulah yg melemparmu bola, jangan salah paham nona itu ulah dia marah saja padanya"
Ucap pria itu

Wajah ini dia..dia nyata? Bukan mimpi? Apa semua ini takdir? Tidak aku mencintai kim tapi mengapa aku merasa dekat dengannya, ada apa denganku dan siapa dia /batinnya

"Nona..nonaa hey apa kau baik baik saja?
Hani spontan terduduk lemas wajahnya bahkan pucat
Suaranya bahkan suaranya sama /batinnya

"Nona sepertinya kau sakit, apa perlu kami mengantarmu pulang? Katakan dimana alamatmu"
ucap pria yg dipanggil jeon tadi

"YAA SIAPA KALIAN?!"
tanya kim yg langsung emosi melihat kekasihnya terduduk ditanah dengan wajah pucat dan masih memandangi pria didepannya, kim mengira mereka mengganggu hani

DAILY LIFE Siapapun Berhak BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang