jimin yg sedang beristirahat langsung bangkit saat jeon menghubunginya
meski badannya masih terasa berat karena pukulan kim
jimin tidak menghiraukan rasa sakitnya lagi mendengar kabar dari jeontidak butuh waktu lama jimin datang kelokasi meski jeon bilang dia bisa mengatasinya namun kekhawatiran jimin tetap membawanya datang
menghampiri hani"hey kenapa menangis disini"
sapa jimin lembut sembari ikut berjongkok dihadapan hani yang madih menangis lemas terduduk dipinggir jalan"jimin?
apa yang kau lakukan disini?"
masih dengan terisak namun berusaha menghapus air matanya"kita bicara dimobil okey"
jimin membantu hani berdiri lalu membuka jaketnya dan memakaikannya pada hani
perlahan membawa hani kemobilnya"jeon kau pulang saja
aku yg akan mengantarnya pulang
terimakasih sudah memberitahuku"
ucapnya pada sahabatnya itu
sebelum melajukan mobilnya"kau tidak perlu mengantarku jim
aku masih belum mau pulang""mau kesuatu tempat?"
tanya jimin menatap mata hani yang sudah terlihat sembab akibat menangis"kemana?"
jimin hanya diam menyetir membiarhan hani menenangkan dirinya
jimin memarkirkan mobilnya lalu turun
hani yang bingung hanya memandang jimin yg berlarian keluar menuju air*pantai?..
batin hani bingung"hani lemarilah mengapa diam saja"
"pantai?
dimalam hari?""bukankah disini pebih tenang?
ayo kemarilah"mendengar perkataan jimin
hanipun paham kalau pria itu mencoba menghiburnya dengan membawanya ketempat yang bisa membuatnya tenang
hani pun menghampiri jimin
hani duduk dipasir pantai yang kering
jiminpun mengikutinya
mereka saling diam beberapa saat menikmati udara pantai dimalam hari"aku bodoh ya"
hani membuka percakapan"jangan cerita jika tidak ingin
aku hanya akan menemanimu tanpa bertanya tapi jika kamu mau membagi sakitmu aku akan mendengarnya"
jimin memandang hani dengan lembutnya"terimakasih"
namun hani tidak mrmbalas tatapan itu
dia hanya menatap lurus kepantai"menangislah jika ingin menangis
aku tidak akan melihatnya
kamu tidak perlu malu
aku akan balik badan
menangislah"setelah hani lebih tenang
jimin membawanya pulang
malam juga sudah semakin larut"istirahatlah ini uda larut aku akan langsung pulang
ingat jangan menangis sendiri
panggil aku jika ingin menangis
setidaknya aku bisa melihat ingusmu"
candanya membuat hani tersenyumhani merebahkan tubuhnya setelah membersihkannya
tidak lama matanya terpejam
namun mimpi itu datang lagi
mimpi yang selalu dia lihat dalam tidurnyahani selalu melihat bayangan jeon jimin yang selalu memakai baju panjang menjuntai kebawah
terlihat seperti baju pada jaman dinasti
rambut mereka juga panjang terikat rapi dengan sehelai ikat rambut yang panjangnya juga sama dengan rambut merekanamun bukan hanya jeon dan jimin
hani juga melihat kim dengan baju yangvterlihat sama namun lebih mewah seakan dia seorang pangeran
dengan wajah sangarnyaanehnya dimimpi itu kim terlihat sangat dendam dengan jimin
sedangkan jimin terlihat sangat lembut dan anggun
senyumnya sama dengan senyum jimin yang ada didunianya
hanyat dan menenangkannamun mimpi itu hanya potongan potongan yang sulit dipahami hani
hani seolah menyaksikan mereka bertengkar tanpa tau sebabnya"matilah kau"
ucap seorang yg wajahnya terlihat seperti kim tersebut dengan wajah murkanya sedang mengayunkan pedang panjangnyanamun saat hani antusias ingin mengetahui siapa yang membuat orang itu murka tapi mimpinya justru membawanya kepotongan lain
"lepaskan aku!!
dimana jinan?! jika kau melukainya aku tidak akan memaafkanmu
bahkan dikehidupan selanjutnya aku akan menemukanmu"
kali ini pria yang mirip jeonlah yg berbicara dengan tangannya yang terikat"kau adalah adikku bukankah seharusnya kau dipihakku?
ucap pria yang terlihat seperti kim
"jinan adalah sahabatku
aku akan melindunginya"
balas pria yang mirip jeon
"lalukanlah lagipula kau sudah terlambat"
berlalu dengan smriknyakembali mimpi itu membawa hani kepotongan lain
kali ini hani terlihat terusik
tubuhnya bahkan sampai berkeringat
mimpi itu membawanya melihat pria yang mirip jimin terkulai lemah tak berdaya dengan bersimbah darah
dan ada pria yang mirim jron tadi menangis disampingnya dengan meracau
"jinan..maaf..maaf aku terlambat
maaf aku tidak bisa menepati janjiku untuk melindungimu.."tanpa sadar hani juga meneteskan air matanya dalam tidurnya
bahkan tubuhnya bergetar tangannya mencengkram seprai kasur tempatnya tidur
kepalanya bergerak bergantian seolah menggeleng
bibirnya terus berucap memanggil nama jimin"JIMIIINNNN...."
"hah..haaahh..haaah.. mimpi itu lagi"
"teriaknya terbangun dari tidurnya
dengan nafas yang terengah engah dan dadanya yang berdegup kencangsetelah beberapa saat dia tersadar mengapa dia menyebut nama jimin saat terbangun tadi
"mungkin karena wajah itu mirip dengannya"
gumamnyaBesoknya
hani sudah terlihat rapi dengan sebuah berkas ditanganya berjalan menuju ruangan kim
"tok..tok..tok permisi"
kebetulannya kim juga baru datang bersama wanita lemarin juga mengiringinya dibelakang kim
"baluslah kau sudah datang
aku ingin memperkenalkan sekretaris tambahan padamu bukankah kau kewalahan mengurus semuanya sendiri"
ucapnya yang melihat hani mengetuk pintu ruangannya"masuklah"
kim membuka pintu ruangannya"mulai sekarang kalian berdua sekretarisku tapi tenang saja hani kau tetap sekretaris utamaku yang akan ikut kemanapun aku meeting nantinya"
ucapnya sambil memainkan ponselnyanamun hani bukan wanita bodoh yang hanya diam saja saat dipermainkan
dia sudah mempersiapkan segalanya"tidak perlu pak aku datang hanya untuk mengantarkan surat pengunduran diriku
dilahkan nikmati waktu kalian terimakasih"
berlalu pergi setelah meletakkan berkas yang dia bawa tadi tepat dihadapan kim"tunggu..!! apa maksudmu mengundurkan diri..?
"jenni keluar tinggalkan kami berdua
pergilah keruanganmu""duduk"
menarik tangan hani"ada apa pak
apa surat pengunduran diri saya kurang jelas? baiklah saya akan buat yang baru"
kembali berdiri hendak keluar"kau tidak akan kemana mana
aku tidak menerima surat pengunduran dirimu itu"
tegasnya"atas dasar apa anda melarang saya"
bantah hani
"atas dasar aku kekasihmu
APA KAU LUPAAA...!!!"
teriak kim dengan tatapan tajamnya
dia pikir dengan membawa wanita lain akan membuat hani cemburu tidak menyangka justru hani malah ingin pergi darinya"mulai sekarang tidak lagi
ayo sudahi semuanya
let's break up"
hani juga tidak menye menye
dia bahkan terlihat tegas dengan perkataannya"tarik kembali kata katamu hani
kita tidak akan berakhir""jika kau masih menganggapku ada
kau tidak akan membawanya kesini kim
apalagi keapartmu
kita sudah berakhir kim
permisi"
ucap hani tegas lalu pergi meninggalkan kim yang terdiam

KAMU SEDANG MEMBACA
DAILY LIFE Siapapun Berhak Bahagia
RomanceSeorang gadis bernama Hani yang hanya dibesarkan oleh seorang kakak laki-lakinya dari kecil tanpa kedua orang tua, Hani memiliki kekasih bernama kim, karena kesalahpahaman membuat kim menjadi teropsesi terhadap hani. Namun kim melakukan kesalahan fa...