menatap jimin dengan penuh luka hani merasa bersalah
"biar kulihat luka lukamu""apa kau merasa bersalah?
hey ini bukan salahmu
akulah yang lebih dulu mencarimu""lagian kamu kenapa tiba tiba dirumahku, segala maksa nganterin ke kantor kim"
sahut hani sambil mengobati luka jimin"aku haya penasaran mengapa setiap melihatku kamu seperti melihat hantu
apa aku semenakutkan itu sampai kamu selalu melotot menatapku seolah aku mengambil dompetmu"
tanyanya dengan sedikit candaan"emm itu aku hanya..hanya ah.. iya kamu pasti belum makan kan? sebentar aku ambilkan sesuatu yg bisa dimakan agar kamu bisa minum obat"
sebelum jimin bertanya lebih lanjut, hani sudah langsung kabur"eh tunggu hey kamu belum menjawab pertanyaanku"
malah kabur tu anak
batinnya^didapur
"apa yang kau lakukan didapur"
tanya jeon
namun hani yg terlalu fokus mencari makanan tidak memperhatikan jika jeon juga ada didapur itu hingga membuatnya kaget"haishh..kau membuatku kaget saja
aku tidak melakukan apapun hanya mencari sesuatu yang bisa dimakan untuk jimin
dia harus makan sebelum dia minum obat""tidak ada makanan disini
tunggulah aku akan membelinya""kelamaan. sudahlah aku akan membuatkan sup saja
tadi aku lihat ada sayuran dikulkas"
tanpa banyak bicara hani langsung mengeluarkan sayur sayuran yang tadi sempat dia lihat saat mencari makanan"hais seperti bisa memasak saja"
ucap jeon meremehkan"jika kau tidak mau membantu lebih baik diam dan silahkan tinggalkan dapur ini"
ucapnya sinis dengan tatapan mata tajam"lakukan saja sendiri lebih baik aku melihat jimin
ingat jangan menghancurkan dapur jimin"jeon kau masih belum pulang?"
tanya jimin yang melihat jeon memasuki kamarnya"kau ingin aku meninggalkanmu disini berdua saja dengannya?"
"kau mencurigai gadis itu?"
"bukan begitu aku hanya takut karena gadis itu disini bisa saja kekasihnya itu datang juga kesini dan menghajarmu lagi"
"sup sudah matang
jimin makanlah setelah itu minum obatmu"
hani yg tiba tiba datang membuat dua orang itu menghentikan pembahasan mereka"aku pikir kau akan menghancurkan dapur"
jeon masih dengan kesinisannya"jeon..,"
ucap jimin untuk menghentikan jeon"jimin aku harus pergi
ada sesuatu yang harus kulakukan
jangan luoa minum obatmu""pulanglah sebenarnya tidak perlu repor-repot masak tapi terimakasih
aku akan memakannya
jeon akan mengantarkanmu"jeon melotot kearah jimin
pasalnya itu tidak ada dalam pembahasan mereka
tiba tiba saja jimin mengatakannya tanpa persetujuan jeon dulu
namun dengan terpaksa dia mengantarkannya"dimana alamatmu?"
jeon bertanya dengan cueknya"turunkan saja aku didepan
selebihnya aku akan naik taksi
aku ingin kesuatu tempat dulu""kau ingin kerumah kim?"
sarkasnya"bagaimana kau bisa tau?"
tanya hani yang terkejut karena jeon mengetahuinya"tidak sulit untuk ditebak
katakan alamatnya
aku akan mengantarmu"
*cih perkataan jimin tepat sekali
batinnya"terimakasih sudah mengantarku
aku akan melihat kim kau pulanglah
sekali lagi terimakasih"*jika bukan karena permintaan jimin
aku juga tidak ingin menunggumu disini
batinnya melihat hani pergiFlashback
"jeon mungkin dia akan kerumah kim
aku takut kim akan menyakitinya
mengapa kau sangat galak padanya
tidak ada salahnyakan mengantarkannya sebentar
atau aku saja yang mengantarnya"melihat jimin yg penuh luka akhirnya jeon menyetujuinya
"haah.. baiklah aku yang akan mengantarnya
kau istirahat saja""jika dia kerumah kim
tunggulah sampai dia baik baik saja""jimin kau ingin aku menunggunya dirumah kim?
aku tau kau baik hati tapi apa otakmu tidak bermasalah?
mengapa kau sangat baik padanya?"
kesal jeon tapi tetap pergi mengantar hani yang sudah berada diluarnamun melihat kekesalan diwajah jeon justru membuat jimin tertawa
"haha otakku baik baik saja
ntahlah aku hanya takut dia terluka"
gumamnya pelanflashback off
Dirumah kim
hani menaiki lift menuju apartement kim dan membukanya begitu saja karena dia sudah tau sandinya
namun betapa terkejutnya hani melihatkim yang mabuk berat hingga tidak menyadari hani sudah didepannya
bahkan kim tidak sendiri
ada seorang wanita bersamanya
namun wanita itu masih sadar
tidak dalam pengaruh alkohol"kim.."
ucap hani dengan suara bergetar
hanya satu kata itu yg mampu keluar dari mulutnya dibarengi dengan air matanya yang mulai mengalirmendengar suara hani kim menoleh
dengan sedikit kesadaran yang dia miliki kim pun berkata"bukankah kau juga bersenang senang dengan jimin?
kita impas bukan?"
ucap kim dengan suara berat khas orang mabuk namun dia masih bisa mengenal bahwa itu hani"pergilah dari sini jangan rusak malam indah kami"
ucap wanita yang bersama kim dengan genitnya dia mengalungkan kedua tangannya dileher kim
dan dengan sengaja kim justru menarik wanita itu kepelukannya dengan tangannya yg berada dipinggang wanita itumelihat kim yang tidak ada reaksi dengan perkataan wanita itu
justru perlakuannya mendukung perkataan wanita tadi
membuat hani melangkah mundur
dan pergi meninggalkan mereka
hani berlari secepat mungkin sambil menangis sejadi jadinyajeon yg menunggu hani dibawah
atas permintaan jimin terkejut
melihat hani yang berlari sambil menangis
jeon pun mengejarnya yang ntah ingin berlari sampai manalelah berlari hani berhenti disisi jalan
terduduk dengan lemasnya seraya menangis dengan kerasnya tidak peduli sekitardalam hatinya masih tidak percaya kim akan melakukan hal seperti itu
pasalnya dia selalu menghabiskan waktu dengan hani bahkan tidak pernah sedikitpun berbincang bahkan tersenyum pada wanita lain
hanya hani yang bisa menaklukannya selama ini
bahkan kim yg dia kenal selalu galak kesemua wanita yg mendekatinya kecuali hanihani tidak bisa menerima fakta infakta bahwa kim dengan wanita lain
tapi ini nyata didepan matanya
jika ini hanya sandiwara kenapa banyak tanda merah dileher kim bahkan hani pun tidak pernah melakukannyapikira pikiran seperti itu lebih membuat sesak dada hani
dia memukul mukul keras dadanya menggunakan tangannya sendirijeon yang melihatnya hanya terdiam
membiarkan hani meluapkan emosinya
dengan menangis sepuasnya
namun melihat hani yang memukul dadanya sendiri
membuatnya panik hingga memutuskan
menghubungi jimin

KAMU SEDANG MEMBACA
DAILY LIFE Siapapun Berhak Bahagia
RomanceSeorang gadis bernama Hani yang hanya dibesarkan oleh seorang kakak laki-lakinya dari kecil tanpa kedua orang tua, Hani memiliki kekasih bernama kim, karena kesalahpahaman membuat kim menjadi teropsesi terhadap hani. Namun kim melakukan kesalahan fa...