5

3K 58 0
                                    

"Ini adalah Telegram versi AS. tidak bisa dilacak karena ini adalah telepon VoIP. Ya, aku mengutak-atiknya.
mengubah nomor ID penelepon. VPN melewatinya secara real time, tetapi hanya bekerja selama sepuluh menit."

"......"

"Ini adalah suara Bai Saeon. Menggunakan suara Bai Saeon-"

Nada sinyal terputus lagi.

"-Sesuatu harus didengar."

Tidak yakin berapa kali panggilan tak terjawab telah diterima, keheningan menyelimuti mobil.

"Jawab, jawab, jawab, Sial jawab teleponnya!"

Bagian putih matanya berkobar saat dia dengan marah menelepon lagi.

Apa yang akan terjadi jika setirnya diputar seperti itu?

Tas dan teleponnya sudah berada di bawah pantat si penculik.

Jadi, menabrak suatu tempat dan melarikan diri?

Hee-joo menyeka air di kaca depan dengan penghapus kaca dan melihat sekeliling.

Ayo kita keluar dari tempat terpencil ini dulu, selama ada seseorang yang bisa membantu melaporkan kecelakaan lalu lintas ......

Hee-joo melihat saat yang tepat untuk memutar setir dengan keras dan keluar jalur.

"Ah, bajingan-!"

Tubuh si penculik miring ke samping dan ponselnya terjatuh. Matanya membelalak, dan dia mencengkeram rambut Hee-joo.

Pisau lebar itu menekan tulang pipinya.

Nada sambungan telepon terus terdengar bersamaan dengan suara hujan.

"Kak, apa kau sudah gila?"

"...... Ugh!"

Kulit kepalanya tertarik dengan menyakitkan dan dia membuka mulutnya seolah-olah mengambil napas pertamanya.

"Tidak, tidak ada gunanya."

Suaranya yang kering terdengar aneh bahkan di telinganya sendiri.

Melanggar tabu yang sudah berlangsung lama, meskipun rasanya seperti ketelanjangan, ini bukan waktunya untuk membedakan panas dan dingin.

"Bai Saeon ...... tidak akan berkompromi."

"Kenapa? Kamu adalah istrinya."

"......"

"Kau satu-satunya keluarganya sekarang, bukan?"

Setir kehilangan kendali dan mobil bergoyang melewati garis tengah.

"Jika kamu mati, bajingan itu akan menjadi ahli warismu."

Tapi dia benar-benar salah.

Istri? Hanya keluarga?

Mencoba mengancam Baek Sa-eon hanya dengan alasan seperti ini terlalu naif.

'Bai Saeon adalah seseorang yang tidak memiliki kelemahan.

"Istri" saja tidak akan pernah bisa mengambil inisiatif.

Hee-joo mengira bahwa upaya para penculik tidak ada gunanya.

Saat itu, nada sinyal yang sudah berlangsung lama tiba-tiba berhenti.

"....."

Tidak, itu terhubung.

Mata Hee-joo dan si penculik bertemu di udara seolah-olah setuju.

"......Semakin aku memikirkannya, semakin aku merasa jijik."

When The Phone Rings/ The Call You Just Made IsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang