47

609 13 0
                                    

Sekarang jam sebelas malam.

Telepon berdering lagi.

Ia menempelkan telepon ke telinganya tanpa ekspresi.

"Kudengar butuh waktu lama untuk menjalani operasi di Jerman."

"Pendengarannya sudah kembali sekarang."

"Apa yang seharusnya kamu lakukan sudah selesai."

Bagaimana perasaan Baek Saeon yang selama ini mengganggunya tiba-tiba menghilang?

"Kakak ada di sini ......"

Bayangan seperti saya akan menghilang dalam sekejap, bukan?

Keputusasaan yang akrab menyerang seperti rasa takut.

Mungkin karena itulah panggilan telepon yang mengancam, perceraian yang dulu kupikir sangat mendesak, sekarang tampak begitu konyol.

Ini adalah malam yang menyedihkan ketika kemauan dan keyakinan menghilang.

Telepon berdering lagi.

Di tengah-tengah rasa takut yang seakan-akan menghanyutkan, dia ingin berpegang pada sesuatu.

Kalau begitu, bagaimana kalau menjadi buruk?

Jenis diri yang tidak perlu berpura-pura menjadi orang baik dan bisa jatuh sejauh yang akan terjadi.

Untungnya, dia memang memiliki ego seperti itu.

"Halo?"

Hee-joo berbicara secara mekanis.

"Kudengar juru bicara Cheong Wa Dae sebenarnya terlibat dalam berita gosip."

Tangan yang memegang telepon menjadi dingin.

Ah, sungguh melelahkan.

Apa hal semacam ini benar-benar terjadi?

Apakah saya telah bermimpi bodoh?

"Aku akan mengungkapkan semuanya ......"

"Ahhh, itu bagus."

Suara itu dingin, tetapi dengan sedikit senyuman.

"Ungkapkan saja semua hal kotormu dan semuanya akan berakhir ......!"

"Kupikir kau akan lari ketakutan, tapi kau malah menelepon."

"......!"

"Saya harap Anda tahu kengerian dunia ini dan berhenti, tetapi Anda belum menghubungi dan saya khawatir. 406 ingin terus tidur denganmu, jadi mari kita terus mengancam tepat waktu dan sesuai jadwal."

Apa yang Anda bicarakan?

Apakah ini komentar yang tidak sopan?

Heeju tidak bisa memahaminya dan hanya bisa memutar matanya.

"Apa kau memilih korban lain?"

Kata-kata itu membuatnya sejenak melupakan keberadaan kakaknya.

"Aku sudah menunggu pengancam yang ditakuti."

"......!"

"Aku akan marah jika kau bermain-main dengan orang lain."

Dia tercengang.

Bagaimana saya bisa terlihat seperti mempermainkannya padahal jelas-jelas saya yang membuat ancaman?

"Hanya menyenangkan jika hanya menangkap satu orang, bukan?"

Heejoo terlalu marah untuk berbicara.

"Jika kau tidak serius, lupakan saja. Aku bahkan tidak bisa makan di sisiku, dan kau bersenang-senang dengan orang lain?"

When The Phone Rings/ The Call You Just Made IsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang