★chapter [Boleh Juga]★

1.1K 98 2
                                    

chapter VIII

Ini sudah pukul 22.04 Sabil kini menunggu Lian seperti biasa di ruang tamu, duduk sembari tangannya men-scroll media sosial.

Pintu pun terbuka, menampilkan Lian bersama wanita disebelahnya, menggandeng lengan Lian mesra.

Sabil pun yang melihat itu langsung menetralkan wajahnya, mengganti dengan wajah ramah.

"Dia siapa, Li?" Tanya Rey pura-pura lupa dengan cerita Lian dahulu.

"Istri gue." Jawab Lian singkat, Sabil pun mengangguk kan kepala nya satu kali dan tersenyum ramah.

"Oalah, kukira pembantu kamu!" Ucap Rey diakhiri kekehan.

"Tampilan nya aja kaya gitu." Maki Rey

Sabil pun berdiri, mempersilahkan Lian dan Rey duduk, tak menghiraukan perkataan Rey, ia langsung pamit pada Lian untuk pergi keatas, ke kamarnya.

"Kok bisa ya kamu mau sama dia? Badan tepos gitu aja mana bisa ngenakin kamu, beb." Ucap Rey sinis

Lian pun hanya diam, ia tak menghiraukan itu.

"Cih.. tepos mata lu buta! Gak liat lo ini baju oversize? Sengaja kali gue pake baju oversize." Batin Sabil kesal.

"Mau adu seksi? Jelas menang gue lah, kocag. Lo kali yang tepos! Ngatain orang, gak tau aja dalemnya." Batin Sabil melirik Rey.

Sabil pun tersenyum pada Rey, tak mengucap apapun.. lalu pergi keatas, ia berhenti di tangga injakan kedua lalu berteriak pada Lian.

"Kak Lian! Kalo butuh bantuan Sabil, panggil Sabil aja yaa!!" Tanpa menunggu jawaban Lian, Sabil pun berjalan menuju kamarnya.

"Gak butuh lo kali! Lian udah ada gue!" Teriak berbalas dari Rey

Sabil yang mendengar pun bergerutu "asu! Jawab aja lagi si curut itu."

"Aku nginep sini ya, beb? Boleh kan?" Tanya Rey

"Boleh, lo tidur di ruang tamu ya.. disana." Ucap Lian menunjuk pintu kamar belakang sofa ruang tamu itu.

"Kenapa gak tidur bareng kamu aja? Oh.. kamu tidur bareng istri culun kamu itu ya?" Lian pun menatap tajam Rey

"Gue gak mau tidur sama lo! Lebih-lebih dia!" Ucap Lian.

"Iya deh iya, yaudah aku bersih-bersih dulu ya.. kamu juga bersih-bersih sana, habis itu tidur." Ucap Rey lembut, Lian pun mengangguk.

"Ada aja ya Allah drama hari ini." Monolog Sabil.

"Eh gue bilang gak ya sama bang Paul kalo gue kerja?" Lirih Sabil.

"Tapi gue ragu.."

"Yaudah lah ya, daripada bang Paul tau dari orang lain."

★★★

Pagi ini pukul 06.01 Sabil baru terbangun, entah ia terlambat bangun karena apa, segera ia mandi dan mengganti baju nya dengan baju rumahan biasa.. tak lupa hijab pashmina nya dan juga kacamata nya.

Jalan SEMESTA || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang