SWEET REVENGE (2)

99 5 0
                                    

This work belongs to Nur Muslimah -
Nurmoyz

Vote sebelum membaca.

🔥🔥🔥

Jakarta 2019

Clarissa berdiri dengan gugup sambil menatap laki-laki tampan yang lebih tua dua belas tahun. Dia meremas gaun hitam selututnya karena terlalu khawatir, apa lagi kala melihat seorang wanita melingkarkan tangannya di pinggang laki-laki itu. Clarissa rasanya ingin berteriak marah. Tapi keadaan di pesta itu terlalu ramai untuk membuatnya menjadi gila.

Laki-laki di depan sana adalah Kevin Sanjaya dan Clarissa sudah menyukainya sejak lama. Bagi gadis itu, Kevin sudah seperti pangeran berkuda karena selalu melindunginya. Impian Clarissa sejak kecil adalah menikahi Kevin, walau laki-laki itu selalu menganggapnya keponakan. Keluarga Tanjaya dan Sanjaya sebenarnya masih saudara jauh, itu kenapa Clarissa dan Kevin sering bertemu saat acara keluarga dan mereka pun begitu dekat.

Satu hal yang selalu diingat Clarissa, Kevin pernah mengatakan akan menikahinya jika dirinya dewasa nanti. Itu sebabnya Clarissa selalu bersikap posesif saat Kevin dekat dengan gadis lain. Namun, belakangan ini, sejak ayah laki-laki itu meninggal satu tahun lalu, sikap Kevin padanya berubah dingin, dan Clarissa takut akan kehilangan laki-laki itu.

"Udah ... lo tembak aja sana, daripada nanti disambar cewek lain. Lo liat aja tuh di sekelilingnya banyak cewek cantik. Apa lagi cewek bernama Angela itu, kata Mama dia suka Om Kevin dari lama. Bahkan rumornya mereka udah dijodohin."

Ucapan Agatha, sahabat sekaligus keponakan Kevin, membuat gadis berusia tujuh belas tahun itu semakin bimbang. "Haruskah hari ini gue nyatain cinta? Di ulang tahun Om Kevin yang ke dua puluh delapan?" ujar Clarissa dengan nada sedih. Seakan dia tak yakin cintanya akan diterima.

Agata memutar mata bosan mendengar kalimat sahabatnya. "Kalau nggak hari ini kapan lagi, Clarissa, lo bukannya mau kuliah di LN? Lo yakin masih bisa ketemu Om Kevin setelah ini? Paling nggak kalau lo ngomong, lo bisa tahu perasaan dia ke lo. Dibanding lo terus over thinking dan cuman menerka-nerka."

Mendengar ucapan Agatha, Clarissa terdiam sambil menggigit bibir. Benar kata sahabatnya, dia tak bisa seperti ini, hanya mengagumi Kevin dari jauh tanpa pernah tahu perasaan apa yang laki-laki itu miliki untuknya. Clarissa butuh kepastian, agar dia tak perlu lagi menunggu Kevin melihatnya jika memang perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan.
Clarissa menarik napas dalam sebelum dia benar-benar melangkah mendekati Kevin, yang kini tengah menyendiri sambil memerhatikan orang-orang di pesta ulang tahun. Sampai akhirnya tatapan mata laki-laki itu bertemu pandang dengan Clarissa.

Tak butuh waktu lama, Clarissa pun akhirnya memberanikan diri mendekati Kevin dengan langkah yakin. Sepanjang jalan dia terus menguatkan diri untuk kemungkinan terburuk.

"Om, bisa bicara bentar?" tanya Clarissa sopan. Senyum manis tersungging dari bibirnya kala dia menatap Kevin, tapi laki-laki itu hanya memandangnya datar, bahkan langsung membuang muka seolah tak ingin melihat Clarissa.

"Ada apa? Bicara aja di sini, saya nggak punya waktu meladeni anak ingusan macam kamu," jawab Kevin dingin.

Mendengar ucapan itu, nyali Clarissa menciut seketika. Dia kembali berpikir ulang untuk menyatakan cinta. Tapi ketika dia menatap Agatha dari kejauhan, sahabatnya itu terlihat memberikan semangat. Kalimatnya pun kembali terngiang. Kalau bukan hari ini kapan lagi, apa lo  yakin bisa ketemu Om Kevin setelah ini? Clarissa meyakinkan diri.

AGE GAP ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang