Sasuke 25 tahun
sakura 25 tahun
Sasuke dan sakura terikat dalam perjodohan. mereka adalah sahabat dari bayi, sakura yang mencintai Sasuke selalu menempel di sampingnya. dimanapun Sasuke berada sakura juga pasti akan ada bersamanya.
pernikahan mere...
Itachi meminum kopinya dengan mengerutkan keningnya heran dengan wajah adiknya yang ditekuk cemberut sedari tadi. Itachi kembali menyamankan tubuhnya pada sandaran sofa di belakangnya. Itachi menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dengan wajahnya yang masih keheranan melihat sikap adiknya yang tidak biasanya.
Cih
"Sebenarnya kau itu kenapa Sasuke? Seperti perempuan sedang PMS saja"
Sasuke mendelikan matanya pada sang kakak yang semakin membuatnya kesal. Sudah istrinya bikin dirinya bingung sendiri, eh kakaknya bukannya ngasih solusi malah bikin mood nya makin berantakan.
"Aku sudah mandi empat kali pagi ini, dan sakura tiba-tiba tidak mau dekat-dekat dengan ku. Kakak kan tau sendiri aku tidak bisa jauh-jauh darinya"
Sasuke mengiris mengurut leher belakangnya yang terasa pegal. Semalaman tidur di sofa karena sakura tidak mau tidur satu ranjang dengannya. Dan ini benar-benar tidak nyaman. Itachi mengulum senyum menatap adiknya yang sedang dalam masalah. Itachi tidak tau Harus memberi saran apa, sebab dirinya saja belum menikah bagaimana mau memberi saran.
"Kenapa leher mu?"
Sasuke mengangkat sedikit wajahnya yang menunduk. Tangannya masih mengurut lehernya yang pegal. Sasuke membuang mukanya ke arah lain tidak mau menatap wajah kakaknya yang pastinya akan menertawakan nya.
"Semalam aku tidur di sofa, sakura benar-benar tidak mau dekat dengan ku"
Sasuke menatap tajam wajah sang kakak yang saat ini sedang tertawa dengan puasnya. Benarkan dugaannya pasti dia akan di tertawakan apalagi kalau sampai sahabat kuningnya tau soal ini hilang sudah gelar kulkas padanya. Suara pintu yang terbuka membuat Itachi menghentikkan tawanya dan Sasuke menatap siapa yang masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu.
Cklek
Istrinya muncul di balik pintu ruang kantornya, dengan minuman jus strawberry di tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sasuke menatap tajam sang istri yang mendudukan tubuhnya di sofa yang sama dengan kakaknya. Sang istri yang di tatap tajam olehnya hanya diam menikmati just di tangannya.
"Sayang, ko duduk di situ. Suami kamu itu disini itu kakak ipar mu sayang"
Sasuke menatap istrinya dengan wajah sedihnya yang tidak di tanggapi sang istri. Kakaknya hanya diam menjadi penonton setia adik dan adik iparnya.
"Sayang, sini pindah. Kamu jangan duduk di situ. Nanti kaya di cerita film loh. Ifar itu adalah maut. Kamu kenapa jadi aneh akhir-akhir ini?"
Itachi tersentak sekejap mendengar gurauan sang adik yang menyeretnya. Apa itu ifar adalah maut? Itachi terkejut dengan sang adik yang tiba-tiba duduk di sampingnya dan memunggungi nya tidak sopan. Sasuke menghadap istrinya yang masih menutup mulutnya tidak mau mencium aroma tubuhnya.
Sasuke tidak pedulikan kakaknya yang sudah pindah ke sofa yang lain. Sasuke membuka jas kantornya lalu menciumnya yang menurutnya tidak bau. Sasuke melemparkan jas kantornya pada kakaknya yang langsung di tangkapnya.
"Ka coba cium memangnya jas ku bau. Sampai istriku sendiri tidak mau dekat-dekat dengan ku"
Itachi mencium aroma jas sang adik yang wangi khas pria dan tidak bau apapun. Tapi kenapa adik iparnya tidak mau mencium aroma tubuh adiknya. Sasuke masih membujuk istrinya yang masih menutup mulutnya dengan tangan.
"Sayang, aku udah mandi empat kali pagi ini demi kamu. Masa iya aku masih bau?"
Sasuke meraih sebelah tangan istrinya dengan lembut. Lalu mengecupnya menyakinkan bahwa dirinya sangat merindukan istrinya yang selalu manja manja padanya.
"Aku mual bukan karena Sasuke Kun bau, tapi aku mual kalau Deket sasuke Kun. Mungkin ini bawaan bayi kita yang tidak mau dekat dengan ayahnya"
"Masih bayi saja sudah begitu pada ku. padahal pinggang dan dengkulku yang berjuang saat membuatnya"
Setelah menyelesaikan perkataannya, Sasuke terdiam sejenak memikirkan apa yang di katakan istrinya. Tadi istrinya seperti mengatakan bayi, maksudnya bayi siapa? Sasuke menatap serius wajah cantik istrinya yang ada di hadapannya. Sasuke mengelus sebelah sisi wajah cantik istrinya dengan lembut.
"Eh tunggu dulu, sayang tadi kamu bilang apa?"
Sakura yang akan menjawab pertanyaan suaminya, tidak jadi karena suara Itachi menghentikan kata-kata yang akan keluar dari mulutnya.
"Selamat sakura, aku ikut bahagia dengan kabar bagus ini"
Sasuke yang tidak sabaran menunggu penjelasan, menangkup wajah cantik istrinya yang sedang menatap kakaknya seketika mengarahkan untuk menatap wajahnya.
"Sayang, suami kamu ini butuh penjelasan. Udah abaikan saja orang tua itu"
Bruk
Jas kantornya yang ada di tangan kakaknya, seketika terlempar ke arah wajahnya. Sasuke hanya mendelikan matanya pada sang kakak dan kembali menatap wajah cantik istrinya. Sasuke meraih kedua tangan istrinya dengan lembut.
"Sayang, kamu serius ada bayi kita di dalam perut mu? Tapi perutmu masih rata diemnya dimana?"
Sakura menghela nafas lesu dengan apa yang di katakan suaminya. Itachi yang malas dengan kelakuan adiknya pergi meninggalkan mereka berdua.
'dasar adikku bodoh'
Sasuke mengabaikan kakaknya yang sudah pergi meninggalkan mereka berdua. Sasuke masih menatap wajah istrinya menunggu penjelasan tentang bayi mereka berdua. Sakura menatap wajah suaminya dengan serius.
"Hm.. aku sudah tidak datang bulan lebih dari satu bulan. Terus akhir-akhir ini tubuh ku ada yang aneh. Tadi pagi aku coba periksa pake tespek dan hasilnya memang positif. Tapi aku belum periksa ke dokter, mau di antar sama Sasuke Kun"
Sesaat sasuke terdiam menatap wajah istrinya, otaknya sedang mencerna kata-kata yang di jelaskan oleh istrinya. Tiba-tiba Sasuke sumringah dan menciumi seluruh wajah istrinya dengan senyuman bahagia di bibirnya.
Cup
"Jadi aku akan jadi papa?"
Sakura menganggukkan kepalanya dengan senyuman di bibirnya melihat reaksi suaminya yang sangat bahagia. Sakura terkejut dengan tubuhnya yang di angkat dan di dudukan di atas kedua paha suaminya.
"Sasuke Kun"
Cup
Sasuke mengecup bibir istrinya berkali-kali. Sasuke menyatukan kedua dahinya dengan sang istri yang juga bahagia memeluk lehernya.
"Aku sangat bahagia tsuma. Terimakasih"
Sakura menuntut tangan Sasuke menyentuh perut bawahnya yang masih rata. Sasuke dan sakura saling pandang dengan senyum merekah di bibir keduanya. Sasuke mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil istrinya. Menyamankan wajahnya di leher istrinya. Sakura mengusap kepala suaminya dengan lembut.