Chapter 15 | Don't Hurt Her

6 3 0
                                    


"CASSIE!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"CASSIE!"


"CASSIE!"

Ketukan pintu berulang kali terdengar begitu keras. Nama yang disebut dari dalam berusaha tenangkan pikiran. Suara yang ditakutinya lagi-lagi datang. Dan ia akan terus datang dan kembali. Sorot matanya bergetar ketika mengintip pemandangan teras rumahnya dari gorden yang sedikit dibukanya. Bukan lagi salju yang diperhatikannya, melainkan seseorang yang membuat mimpi buruknya berulang kali menghampiri.

"CASSIE!!!"

Dari persembunyiannya ia keluar, tatap pintu. Tidak, ia memastikan jika pintunya masih terkunci erat. Pelan-pelan mundurkan langkahnya meninggalkan ruang tamu menuju kamar anaknya.

Pelan-pelan buka pintu kamar timbulkan suara decitan kecil di tengah malam. Celingukan tengok sang anak yang sudah tertidur lelap, dirinya berjalan lebih dekat.

"Jane?" bisiknya.

Bangunkan gadis kecil yang masih sibuk mengerjapkan mata. Yang ia tangkap pemandangan pertama adalah raut ketakutan Cassie. Yang ia rasakan adalah tangan wanita itu singkirkan anak rambut dari wajahnya. Kasih sayangnya masih terus ia berikan meski pikirannya kacau.

"Kenapa?" Karena tujuan ruangan kedap suara yang diberikannya tak lain dan tak bukan untuk menghindari hal-hal seperti ini terjadi. Pun dirinya bertanya ketika yang dilihatnya adalah, wanita itu sudah memakai jaket tebalnya.

"We need to go."

Jane tak tahu mengapa ibunya masih terus berbisik seakan ada yang mengawasi. Digendongnya badan kecilnya oleh Cassie kemudian dibawa keluar kamar.

Diturunkannya gadis tersebut. Wanita itu kemudian ambil sebuah jaket tebal beserta tas jinjing. Alih pasangkan pakaian penghangat kepada anaknya.

Spontan kaget ketika suara ketukan pintu semakin keras. Keributan dari luar buat Jane menerka sekaligus takut ketika ia dengar nama ibunya disebutkan dengan nada penuh murka.

Cassie beralih buka pintu belakang rumah. Tangannya bergetar hebat ketika dirinya mulai mengotak-atik kunci.

The Fallen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang