Bukan Romeo & Juliet Season 2 (Devil Beside Me)

CHAPTER 17

Digo berdiri memandangi satu per satu semua foto yang terpajang di ruang tengah rumah keluarga Ali.
Ia menatap tajam ke satu foto terbesar di sana, Ali berdiri bersanding dengan Prilly menggunakan baju pengantin berwarna putih gading.

Tanpa Digo sadari, Resi bersembunyi di balik tembok ruang tengah tersebut  sambil memandangi Digo penuh haru. Semua yang ada pada Diri Digo sama dengan apa adanya Ali, hanya saja tatapan mata dan juga watak serta sikap mereka yang berbeda.

Digo beralih ke foto-foto yang ada di meja, ia mengamati satu persatu ekspresi bahagia Ali dan Prilly, yang belum pernah ia lihat sejak bertemu Prilly.

TAKKK...

Resi terkejut saat Digo menutup salah satu foto Ali dan Prilly yang sedang menggendong Maliq saat ia baru lahir. Digo terlihat tidak suka dengan foto itu.

Resi segera bersembunyi ketika Digo berbalik dan berjalan ke arah kamarnya.

BLAMMM....

Resi keluar dari persembunyiannya saat mendengar pintu kamar Digo ditutup. Ia menghampiri foto yang tadi ditutup Digo. Meskipun ia hanya melihat punggung Digo, tapi ia bisa merasakan amarah dan kecemburuan saat Digo menatap apalagi menutup foto itu.

Resi mengusap wajah Ali yang tersenyum bahagia saat menggendong Maliq, air matanya mengalir tanpa bisa ia tahan lagi.

"Ali...mama kangen sayang" gumamnya lalu memeluk foto itu erat.

***

"Apa kita benar-benar harus melakukan ini?" Tanya Niko saat pemuka agama yang memimpin acara menyelesaikan doanya, ia merinding saat melihat beberapa tukang menggali gundukan tanah di hadapannya. Apalagi saat melihat Prilly menangis menciumi batu Bisan yang belum dicabut.

"Sayang, ini kali pertamanya aku akan lihat wujud kamu setelah kecelakaan itu, aku ga tau apa aku masih akan mengenali kamu atau ga, maafin aku, maafin aku, aku masih belum bisa melepas kamu" tangis Prilly membuat semua orang yang melihatnya begitu pilu.

Digo berdiri mematung melipat tangannya dengan jarak 4m dari mereka. Beberapa orang yang melihatnya pun sempat terkejut dan mengira ia adalah Ali. Dengan baju serba hitam, kupluk yang menutupi rambutnya serta kacamata hitam di wajahnya membuatnya terlihat gagah.