CHAPTER 5
"Maliq, bilangin mama dong, papa laper" ucap Digo manja mengadu pada Maliq dengan meletakkan dagunya diatas meja.
Prilly pura-pura tidak mendengar dan tetap membersihkan rumah.
Maliq berjalan ke arah Prilly dan menarik ujung baju Prilly.
"Mamaaaa" serunya mendongakkan wajah ke atas. Prilly menoleh dan memandangi wajah Maliq yang terlihat mengiba.
"Kenapa sayang?" Tanya Prilly berjongkok menyesuaikan tingginya dengan Maliq.
"Mamam...., Papa..." ucapnya bersusah payah.
"Maliq mau mam?" Tanya Prilly.
Anak itu mengangguk seolah mengerti apa yang diucapkan Prilly.
"Maliq tunggu di situ ya, mama buatin" ucap Prilly lalu bergegas ke dapur dan menyiapkan makanan di piring Maliq.
"Maliq, sini sayang, mau makan kan" seru Prilly berdiri menjaga jarak dari Digo yang masih meletakkan kepalanya malas di meja.
Maliq menghampiri Prilly dan ketika Prilly hendak menyuapinya, Maliq menarik pring makannya seolah ingin makan sendiri tanpa perlu disuapi.
"Kenapa?Maliq mau makan sendiri?" Tanya Prilly ingin tahu.
Maliq mengangguk dan langsung membawa piring makannya, meletakkannya di meja tepat di hadapan Digo.
"Papaa...mamam..." ucapnya mengetuk-ngetukkan sendok ke piringnya.
Digo mengangkat kepalanya terpana dengan apa yang dilakukan Maliq untuknya.
Ia tersenyum lalu menarik Maliq ke dalam pelukkannya, menciumnya, mengelitikinya, dan meletakkan di pangkuannya.
"Makasih sayang, kita makan sama-sama ya" ucap Digo mengambil sendok makannya.
"Digo...biar aku buatin makanan kamu" ucap Prilly merasa tak tega namun dengan nada yang tetap dingin.
Kejadian kemarin membuat Prilly marah dan mengacuhkan Digo. Tindakan Digo yang nekat mengajak Prilly ke dalam mobilnya serta ciuman dadakan yang akhirnya membuat Prilly kesal setengah mati.
Digo tertawa senang lalu mengajak Maliq ber high five.
Prilly tak tega juga melihat Digo makan dari piring Maliq. Dengan cepat Prilly menyediakan makanan di piring dan meletakkannya di hadapan Digo.
Digo tidak terkejut dan malah menahan tawanya yang hampir pecah.
"Maliq, ada ibu peri yang kasih kita makanan, makan yuk bareng papa" ucap Digo menyindir Prilly.
Prilly tak merespon dan berniat mengambil Maliq dari pangkuan Digo.
"Eh, jangannnnn, biar dia sama aku aja, aku mau makan ditemenin Maliq" ucap Digo.
Prilly mengalah dan akhirnya memilih menyuapi Maliq yang masih dipangkuan Digo.
"Maliq mam yuk sayang, buka mulutnya nak, aaaa" Prilly mencoba menyuapkan sesendok nasi dengan potongan kecil lauknya ke mulut Maliq.
Maliq tak kunjung membuka mulutnya dan malah sibuk dengan mainan di tangannya.
"Maliq, mam ya, biar sama kaya papa" ucap Digo membujuk Maliq.
Sepertinya Maliq mengerti dengan ucapan Digo dan membuka mulutnya menerima suapan dari Prilly.
Prilly hanya menggeleng menyerah saat melihat Maliq mengunyah makanannya sambil tertawa karena candaan Digo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Romeo & Juliet Season 2 (Devil Beside Me)
Narrativa generalePerjuangan cinta Ali dan Prilly akhirnya berujung ke pernikahan yang sempurna. Namun sebuah tragedi membuat Prilly harus menjalani babak baru dalam kehidupannya. Apa yang terjadi dengan kisah cinta Ali dan Prilly?apakah cinta mereka sejati?Atau beru...