CHAPTER 7
Sayang,
Apa kabar? Ah, aku lupa, bukan itu yang seharusnya kutanyakan. Apa kau merindukanku?Sudah seminggu ini aku tidak mengirimkan surat.
Tapi sepertinya kau tidak merindukanku, tak ada satu katapun yang kau ucapkan untukku. Kapan aku bisa mendengarmu memanggilku sayang dengan suara merdumu?dan kapan lagi aku bisa merasakan dekapanmu sambil mengatakan kalau kau rindu padaku?
Sayang,
Berjanjilah kau tidak akan pernah berubah, aku pun berjanji, aku tidak akan pernah berubah, aku akan selalu setia mencintaimu. Tidak akan ada orang yang bisa menggantikan posisimu di hati, pikiran, hidup dan nafasku sekalipun.Maafkan aku yang sudah khilaf, khilaf menganggapnya adalah dirimu, tapi aku tidak akan mengulanginya lagi. Tapi ijinkanlah aku tetap memandangnya, hanya untuk melepaskan rinduku padamu.
Sayang,
Malam ini entah mengapa aku merasakan hasrat yang luar biasa, tapi apa daya, aku hanya memendamnya saja, meskipun aku sangat merindukan sentuhanmu, sentuhanmu yang membuatku mabuk.Sudahlah, jangan dengarkan ketidakjelasanku. Aku hanya....
Merindumu..
Your Lovely Wife
PRILLY***
Prilly berlari ke arah pintu kamarnya yang sedang digedor paksa.
KLAKKK..
"Lama banget sih?"
Prilly memutar bola matanya malas. Digo sudah berangsur masuk ke dalam kamarnya dan langsung menuju cermin di ruang tengah sambil merapikan penampilannya.
Prilly hanya berdiri diam memandangi pria berkelakuan aneh di hadapannya.
"Heh, kamu belum siap-siap?kita bisa telat ini" serunya tak sabar.
"Aku ga ikut" jawab Prilly berjalan santai ke arah dapur.
"KAMU HARUS IKUT" ucap Digo mengeja dengan penuh penekanan.
"Trus Maliq siapa yang jaga?" Tanya Prilly dengan nada geram.
"Maliq ikut sama kita"
"Aku ga mau anakku kecapean"
"Kata siapa dia bakal kecapean? Kan kita ga lari-larian" sahut Digo menundukkan badannya agar dapat menatap mata Prilly.
"ENG..GA.." Prilly menjawab tegas dengan balas menatap tajam ke arah Digo.
Digo tersenyum jahil lalu menarik paksa tubuh Prilly hingga gadis itu ketakutan berusaha lepas dari pelukkannya.
"Sshhttt...aku ga suka penolakkan, kalau kamu nolak lagi, aku pastiin malam ini aku ga akan melepas ciumanku" ancam Digo menampilkan senyum liciknya.
Prilly tak tinggal diam, ia menggigit lengan Digo kesal hingga pria itu berteriak dan melepaskan pelukkannya.
"Kamu pikir aku selemah itu, dasar ....devil" seru Prilly.
"Aawwww..kenapa gigitnya disini sih?di sini aja kan enak" sahut Digo menunjuk lehernya.
Prilly tak tahu lagi bagaimana harus menghadapi pria itu. Ia segera membuka pintu kamarnya dan memberi kode Digo agar keluar dari kamarnya. Tapi bukan Digo namanya jika ia menyerah begitu saja.
Digo mengacuhkan Prilly dan langsung melompat merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Prilly.
"Hahhhh... kalau kamu ga pergi, aku juga males ah kalo gitu, mending tidur di sini" ucapnya dengan santai membuat Prilly gondok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Romeo & Juliet Season 2 (Devil Beside Me)
Narrativa generalePerjuangan cinta Ali dan Prilly akhirnya berujung ke pernikahan yang sempurna. Namun sebuah tragedi membuat Prilly harus menjalani babak baru dalam kehidupannya. Apa yang terjadi dengan kisah cinta Ali dan Prilly?apakah cinta mereka sejati?Atau beru...