Yuki POV
Kring kringgggg kringgggg kringggggg
terdengar bunyi alarm ponsel ku, dengan malas aku mematikannya. Hari ini adalah awal tahun ajaran baru aku duduk dikelas 11. Karena hari ini adalah hari senin aku harus menyiapkan perlengkapan wajib yang harus dipakai saat upacara.Aku menguap lalu aku bangun, segera ku ambil handuk dan berjalan ke kamar mandi. Setelah mandi aku memakai seragam lengkap ku, sedikit merapikan rambut hitam lurus dengan ujung gelombang milikku, dan mulai mengoleskan bedak tipis ke wajahku. Hingga ku rasa cukup, aku mulai menuruni anak tangga dan berlari ke ruang makan yang sudah ramai oleh perbincangan mama papaku, entahlah mereka membahas apa, sesampainya aku disambut oleh kedua orang tua ku.
"Pagi anak mama yang cantik, ayo sarapan dulu" kata mama
"Pagi juga mamaku tersayanggg, hehe siap boss" kata ku, lalu duduk di salah satu kursi kosong.
"Pagi sayang, makan yang banyak biar gak pingsan waktu upacara hehehe" kata papa
"Pagi paaa, ih papa kira aku penyakitan apa gak sarapan dikit terus pingsan" jawab ku
"udah udah cepet dimakan sayang, nanti kamu telat loh" ucap mama
"Iya maaa ini juga sambil makan kok" kata ku. Setelah selesai aku memakan sarapanku, lekas aku minum susu cokelat buatan mama. Ku tenggak habis susu cokelat tersebut lalu aku berpamitan kepada kedua orangtuaku.
"Ma, pa, aku berangkat dulu ya"
"Iya sayang, kamu hati hati ya. Jangan bandel kalo disekolah" ucap mamaku.
"Iyaa maaa" ujarku sambil mencium tangan mamaku.
"Kamu gak bareng papa aja? nunggu bus nya lama nanti" kata papaku.
"Enggak deh paa, aku udah kira kira jam nya kok" jawabku dengan mencium tangan papaku.
"Aku berangkattttt" kataku sambil berlari keluar rumah.Aku berjalan hingga tiba di halte terdekat dari rumah ku. Aku duduk dibangku yang masih kosong, lalu ku ambil headset dari dalam tasku, ku pakai headset lalu ku putar lagu yang ada di ponselku.
Hingga beberapa menit kemudian, bus yang ku tumpangi datang. Aku bergegas naik ke dalam bus dan mencari tempat duduk yang tak berpenghuni. Aku pun duduk di kursi ke 5 dekat jendela, aku mencoba menikmati lagu yang terputar di ponselku.
"Ku akui aku merindukanmu
Meski ternyata tak pernah kau merindukanku
Tapi ku tak pernah bisa
Melakukan apa yang seharusnya kuinginkan
Karena memang kau bukan milikku"Aku bernyanyi lirih sambil mengedarkan pandanganku keluar jendela, hingga tak sadar seorang lelaki duduk disebelahku.
"Sesungguhnya ku tak rela
Jika kau tetap bersama dirinya
Hempaskan cinta yang kuberi"Aku baru sadar ada lelaki yang duduk disebelahku saat headset yang ku pakai ia lepas satu. Aku bingung melihatnya yang tiba-tiba memakai headset ku tanpa permisi. Aku terdiam melihat wajahnya, sepertinya ia adalah lelaki itu; ku coba ingat kembali wajah lelaki yang dulu pernah ku tabrak di koridor SMP. Benar, dia laki-laki itu, laki-laki yang tersenyum tipis saat kejadian yang membuatku tersenyum sendiri mengingatnya. Aduh makin ganteng, batinku.
"Kenapa kau melamun?" Ucap lelaki itu
"Hah?" Ujarku sedikit gugup karena selama 3 tahun SMP aku tidak pernah berani menyapanya.
Setelah lulus aku tidak pernah bertemu dengan dia karena memang aku tidak satu sekolah dengannya. Gosipnya ia ikut keluar kota bersama keluarga karena pekerjaan papa-nya, setahun tanpa melihat senyumnya, aku mulai menyadari kalau aku rindu menatapnya walaupun dari jarak jauh.Tiba-tiba ada tangan yang bergerak-gerak di depan wajahku, hingga aku sadar dari lamunanku lagi. Ku lepas headset yang ku pakai dan ia pun mengembalikan satu sisi headset yang ia pakai, lalu ku simpan di saku seragamku.
"Kenapa kau melamun lagi?" Tanyanya
"Eh, tidak aku memikirkan bagaimana teman kelas baruku." Jawabku
"Namaku Stefan, Stefan William " Ucapnya memperjelas namanya.
"aku sudah tahu namamu kok" batinku.
"Aku Yuki alana kato, kau bisa memanggilku Yuki" Ujarku sambil men-stop musik yang ku putar
"Kamu sekolah di BSS?" Tanya Stefan kembali.
"Iya, dari mana kamu tau?" Balasku bertanya.
"Itu, Almamater yang kau pakai" Ucap Stefan
Aku bingung akan menjawab apa, jadinya aku hanya mengangguk dan tersenyum. Saat aku melihat ke depan rupanya sekolahku telah dekat, aku bergegas berdiri lalu melewatinya.
"BSS pak" Ucapku dengar suara sedikit keras pada Sopir busAku membayar ongkos bus pada kernet, lalu aku turun. Dan saat aku berjalan melewati gerbang, ada seseorang yang menarik tanganku. Aku berbalik dan betapa kagetnya saat aku melihat Stefan yang terengah engah mengejarku.
"Kenapa kau berjalan cepat sekali?" Kata Stefan
"Leh? Kenapa kau masuk ke sekolahku?" Tanyaku tanpa menjawab
"Hei, lihat seragam kita sama bodoh" Ujar nya tenang.
Ku amati dari atas hingga bawah seragam yang ia pakai, baru ku sadari bahwa memang seragam kita sama, hanya dia memakai celana panjang dan aku memakai rok se lutut.
"Hehehe sorry aku gak liat" ucapku canggung.
Dia tersenyum lalu berkata.
"Yasudah, ayo ke lapangan, upacara hampir dimulai"Dia menarik tanganku, tanpa sepengetahuannya aku tersenyum, bagaimana aku tidak bahagia ketika lelaki yang semenjak 3 tahun lalu hanya bisa aku amati dari jauh, diam-diam melihat dia tertawa bersama teman-temannya. Kini dia berada disampingku, menarik tanganku pelan dan kami berlari bersama menuju lapangan upacara.
"Semoga ini awal yang baik Tuhan" ucapku dalam hati.
Hai guys ini story aku edit dengan cast stefki, semoga pada suka yaaa. Jangan lupa vote dan comment nya. Thanks
Salam hangat🌹