Bab 7

28.2K 64 3
                                    

HELLOO GUYS!

MERRY CHRISTMAS AND HAPPY NEW YEAR YA!

Sebelum menutup tahun 2024 ini aku mau update Bab 7 Full Bab!

Enjoy~~~

***

"Morning Ma, Pa..." Ucap ku setelah menuruni tangga dan duduk di meja makan.

"Morning sayang..."

"Kok kamu belum pake seragam? Udah jam segini loh..." Tanya Mama menatap anak gadisnya dengan bingung.

Pasalnya jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh lewat, namun anaknya itu belum pakai seragam sekolah.

"Iya ini Ma, aku nyari-nyari seragam ku kok ngga ada ya?" Tanya ku sambil menatap Mama bingung.

"Kamu udah coba cari di ruang laundry belum sayang?" Tanya Papa pada anak gadisnya.

Ya semenjak kejadian cabul yang aku dan Papa lakukan beberapa waktu lalu, kini hubungan ku dan Papa sedikit mencair.

Papa sudah tidak terlalu kaku dan cuek kepada ku. Sehingga suasana rumah setiap hari selalu penuh canda tawa.

Setelah kejadian tak senonoh itu, aku dan Papa sepakat dalam diam untuk tak pernah membahasnya.

Walau memang pada awalnya canggung, namun karena keceriaan dan kecerewatan sang Mama, membuat hubungan ku dan Papa justru kian menghangat.

Aku juga kini sudah tak canggung dan malu lagi jika menggunakan pakaian sexy di rumah.

Bahkan, aku pernah dengan sengaja berniat menggoda Papa dengan pakaian tidur kurang bahan.

Namun, entah karena Papa sudah tidak tertarik pada tubuh ku lagi atau bagaimana, Papa tidak terpancing dengan godaan ku.

Aku cukup sedih sebenarnya. Karena bagaimanapun juga Papa adalah suami Mama.

Dan aku adalah putri kandung Papa. Mungkin sama seperti ku, Papa takut jika kejadian cabul hari itu terjadi lagi, aku dan Papa bisa kebablasan melakukan hal yang lebih bejat lagi.

Susah memang menahan hasrat dari tubuh menggairahkan Papa. Apalagi aku sudah pernah sekali merasakannya.

Ditambah ngidam Mama yang semakin hari membuat ku dan Papa pusing.

Seperti contohnya saja, Mama selalu memintaku untuk selalu duduk di pangkuan Papa jika makan malam tiba.

Pada saat itu aku dan Papa hanya duduk saja. Benar-benar tidak melakukan apa-apa. Walau setiap aku duduk di pangkuan Papa, junior Papa selalu tegak berdiri.

Pernah suatu kali, ketika aku menggunakan lingerie pilihan Mama yang sangat seksi, Papa dengan sadar memaju mundurkan pinggang ku supaya kelamin kami saling bergesekan.

Padahal saat itu ada Mama yang duduk di samping kami.

Hanya menggesek saja itu pun cuma sebentar. Setelahnya kami sudah tidak pernah melakukan hal cabul lagi. Kecuali ketika aku dan Papa harus menuruti permintaan Mama yang katanya ngidam.

"Ya ampun sayang... Mama lupa ngasih tahu kamu dari kemarin."

Mama menepuk jidat, lalu menatap anaknya dengan pandangan bersalah.

"Kenapa Ma?"

"Itu Mama lupa ngasih tahu kamu kalau seragam mu kemarin bolong karena Mama lupa matiin setrikaan."

Aku membulatkan Mama kaget, "Mah yang benerr dongg... terus aku sekolah pake baju apa?"

Aku cemberut, lalu duduk di meja makan dengan raut merengut. "Aku hari ini ada kuis harian."

Mia Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang