Bab 8

22K 71 3
                                    

HAPPY READING!

***

Hari ini aku libur sekolah karena tanggal merah. Membuat ku saat jam 10 pagi masih berleha-leha di atas kasur.

Setelah sarapan tadi pagi, aku izin kembali ke kamar dengan alasan ngantuk. Namun, setelah tubuhku merebah di atas kasur, aku justru asik scroll sosial media.

Tok... tok... tok

Aku menolehkan kepala ku ketika mendengar ketukan pintu.

"Kenapa Papa?" Tanya ku melihat sang Papa yang berdiri di ambang pintu.

"Kamu dipanggil Mama disuruh ke bawah." Ucap Papa memperhatikan anak gadisnya.

"Gendongggggg...." Ucapku manja pada Papa.

Papa berdecak, "Kamu ini loh... udah mau punya adik tapi manjanya nggak ilang-ilang."

Walau begitu, Papa tetap menghampiri ku dan memposisikan tubuhnya di hadapanku yang masih telentang di kasur.

Aku menjulurkan kedua tangan ku, mengode Papa untuk segera menggendong ku.

"Manja banget si kamu sayang..."

Aku terkekeh pelan lalu sedikit tersentak karena Papa menggendong ku di depan seperti koala.

"Kok Papa gendong depan?"

"Emangnya kenapa? Kalau kamu nggak mau Papa turunin lagi nih..." Ancam Papa sambil pura-pura menurunkan tubuh ku.

Namun, entah karena apa tiba-tiba Papa kehilangan keseimbangan sehingga membuat kami berdua terjatuh di atas kasur dengan posisi sangat intim.

Bagaimana tidak, posisi aku dan Papa sedang saling tindih dengan aku di bawah dan Papa di atas.

"Awhhh... sakit Papa..." Aku merengut pelan karena dahi ku dan Papa saling bertabrakan. Sedikit membuat kepala ku nyeri.

"Hmm sorry baby..." Ucap Papa serak sambil mengelus lembut dahi ku yang sedikit memerah.

Cup.

Aku berjengit karena tiba-tiba dahi ku di cium oleh Papa. Lalu kami bertatapan dengan penuh damba.

Entah siapa yang mulai, kini tau-tau bibir kami sudah saling bertautan.

Awalnya Papa hanya diam. Namun, tak berselang lama, Papa mulai menggerakan bibirnya.

Menghisap bibir bawah dan atas ku bergantian.

"Mhhhh..." Aku melenguh tertahan saat Papa menyecap bibirku. Ini pengalaman pertamaku berciuman, jadi aku hanya diam saja karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Walau aku dan Papa sudah pernah berciuman bibir, tapi itu hanya kecupan sekilas saja. Tidak seperti kali ini, dimana Papa yang sudah mulai menyesap dan melumat bibirku penuh nafsu.

Papa terus saja melumat bibir ku. Menarik bibir atas dan bawah ku bergantian.

"Mhhhh.... Pahhh..." Aku mendesah lirih saat tangan Papa menahan tengkukku lalu memiringkan kepala dan dengan rakus menyesap bibirku habis.

Seakan bibir ku ini adalah candu yang tak bisa di lepaskan.

"Ikutin gerakan Papa sayanghh..." Ucap Papa di sela-sela sesapan bibirnya pada bibir ku.

Dengan ragu, aku mengikuti ucapan Papa. Menggerakan bibir persis seperti apa yang Papa lakukan.

Papa yang merasakan gerakan kaku sang anak menyeringai penuh nafsu lalu semakin memperdalam ciumannya pada sang putri.

Slurrp... slurpp...

Suara decapan dan hisapan Papa pada bibirku terdengar memenuhi kamar.

Lalu aku melirik pintu kamar yang untungnya tertutup rapat. Semoga saja Mama tidak menyusul Papa ke sini dan melihat perbuatan bejat anak dan suami dibelakangnya.

Ciuman ini adalah yang pertama bagi ku dan Papa setelah kegiatan panas di meja makan beberapa waktu lalu.

"Ahhhh... nghh..."

"Pahhh...."

Hhhh...

.......

.......

.......

DISKON EBOOK MIA FAMILY 20 PERSEN PERIODE 27 JANUARI - 1 FEBRUARI 2025

Cara Pemesanan:

1. Kirim DANA Rp. 80.000 ke DANA 081384599415

2. Kirim bukti pembayaran ke email storywattpad123@gmail.com

Subjek: Pembelian eBook Mia Family

3. Done

ATAU BISA BACA LENGKAPNYA DI KARYA KARSA

Link di komentar

Mia Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang