Bab 2

8K 12 0
                                    

"Mmhhhhhh... ahhh... ahhh... Pahh"

"Ahhhhh... enakkhhh... ouhhh... geliii Pahh"

Mia semakin melenguh tak tahan. Merasakan benda yang didudukinya menusuk-nusuk ke arah vaginanya.

Belum lagi rangsangan yang Papa berikan dikedua payudara sekalnya yang putingnya sudah berdiri tegak menantang.

"Ahhh... Pahhh... ouhhh jangan ditarikhhh..." Mia menjambak rambut Papa tak tahan karena rangsangan yang diberikan di kedua payudaranya.

Mia tak menyangka sang Papa yang biasanya terlihat dingin dan dan cuek bisa seganas ini pada dirinya.

Belum lagi Papa melakukannya di depan sang Mama. Istrinya sendiri.

Mendengar anak gadisnya mendesah keras-keras, semakin membuat Papa bergairah. Tanpa ragu, Papa mendekap pinggang Mia semakin dekat ke arah tubuhnya dan mulai bergerak menggesekan inti mereka yang semakin rapat tak berjarak.

"Ah... ahhhh... ouuhhh Pahhh geliiihhh... "

Mama yang dari tadi menyaksikan kegiatan panas anak dan suami pun hanya bisa menatap panas tanpa rasa cemburu.

Ya biarlah dikata gila dan semacamnya.

Melihat posisi anak gadisnya yang sedang mengangkang lebar di pangkuan suami dengan bertelanjang dada sukses membuatnya sangat bergairah.

Bahkan ia tanpa sadar sudah meremas kedua payudaranya sendiri dan mengangkangkan kakinya di atas sofa.

Mama semakin panas ketika melihat Papa membalikan badan Mia menghadapnya.

Menjadikan payudara Mia yang duduk mengangkang sejajar dengan wajah Papa.

"Pahh... Ahhhh... ouhhh... gathhhel..."

Desah Mia terus menerus. Merasakan intinya yang semakin gatal dan basah, Mia tanpa sadar turut menggerakan badannya maju mundur.

Semakin cepat menggesekan vaginanya yang masih tertutup celana dalam dengan kontol Papa yang masih terbalut celana pendek.

Uhhhh.... baru pertama kali Mia merasakan seperti ini. Benar apa kata temannya, bercinta itu nikmatnya luar biasa.

Walaupun belum sampai masuk, tapi digesek kaya gini aja uhhh udah enak banget.

"Ahhhh.... ahhhh... Pahhhh..."

"Ouhh... baruu ahhh digesek gini ajaa ahh ahh udah enakkhh ahh gimana kalau dimasukinnn AAAAHHHHHH..."

Jerit Mia kencang saat merasakan ada tangan yang menjepit kacangnya di bawah sana.

"Ahhhh... ahh.... Paahh... tangannh tangannn Papahhh ahhh ouhhhh jangan disithuuu... ahhh..."

Mendengar desahan anak gadisnya yang luar biasa seksi, dan wajahnya yang sedang memejamkan mata dengan mulut terbuka sukses mematik gairah Papa menjadi semakin liar.

Papa melepas kuluman pada payudara anak gadisnya, menatap Mia dengan wajah menggelap. Tanpa ragu bibir sang anak yang tadi telah ia cicipi kini ia sambar dengan ganas.

Cup... cup...

Papa menghisap kasar bibih penuh Mia, melumat dan menyesap dengan penuh gairah, membuat anak gadisnya yang baru pertama kali belajar ciuman kewalahan.

"Ngh... sayanghh...." Papa mengerang akibat rangsangan pada inti tubuhnya yang semakin membesar. Pertanda ingin keluar dari sangkarnya dan mencari kenikmatan.

Mia Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang