Jenny Miller nama yang indah namun tidak seindah perilaku pemiliknya. Saat umurnya 15 tahun dia telah membunuh kedua orang tuanya bukan hanya membunuh orang tuanya tapi beberapa teman di sekolahnya ikut menghilang dan ternyata ditemukan dibunuh juga Jenny. Kejadian ini menghebohkan semua orang yang tahu keluarga anak itu adalah keluarga yang harmonis.
Sekian lama Jenny mendekam dipenjara, direhabilitasi, akhirnya dirinya bisa menghirup udara segar.
“Aku tidak sabar bertemu denganmu, kau akan menjadi kekasihku,” Dante Dominico menyeringai.
*****
Matahari siang bersinar terik bayang-bayang pohon disekitar membayangi jalanan aspal. Berdiri Jenny Miller diluar gerbang yang sudah mengurungnya bertahun-tahun sekarang umurnya 22 tahun.
“Mau kemana kita sekarang, pulang ke rumahku, tentu saja,” ucap Jenny terkikik sendiri berjalan menuju halte bus.
Seorang pria yang berhasil membebaskan Jenny Miller gadis psikopat, tersenyum lebar dengan tatapan tertarik mendapat laporan dari anak buahnya gadisnya sedang jalan pulang ke rumahnya yang lama.
Dante Dominico pria yang sama mengerikannya dengan Jenny Miller dirinya memiliki jiwa psikopat juga tapi dia memiliki keluarga yang mendukungnya bisa dibilang keluarganya sama gilanya dengannya. Perawakan Dante yang tampan, gagah di usianya yang sudah menginjak kepala tiga, ditanya oleh orang tuanya terus mengenai kekasihnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membebaskan Jenny. Sudah lama dia menantikan Jenny menjadi miliknya. Bisa saja dia membebaskan gadis itu dari lama dengan kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki tapi Dante ingin Jenny menjadi dewasa dulu sebelum menjadi miliknya. Dante seperti orang tidak waras yang menyukai seorang gadis karena melihat di televisi saat gadis itu ditangkap.
Sampai dirumah lamanya Jenny menatap datar ke garis polisi yang masih tersisa di depan rumahnya. Beberapa tetangga yang berada diluar sangat terkejut melihat Jenny yang dulu di penjara sudah bebas.
“Kenapa anak gila itu bisa ke sini,” bisik salah satu ibu-ibu disana.
“Udah jangan diomongin liat tuh anaknya udah liatin kita, jangan sampai kita dibunuh sama tuh anak setan,” bisik balasan dari Ros yang dulunya menjadi tetangga sok peduli pada keluarganya.
Jenny melemparkan senyum lebar pada ibu-ibu yang tengah berkumpul membuat mereka ketakutan melihat senyuman itu. Bubar semua yang berkumpul tadi.
Pa, Ma. Jenny pulang,” kekeh Jenny membuka pintu yang tidak terkunci.
Ceklek..
Bibir Jenny mencebik melihat rumahnya berantakan dan ada darah mengering disana. Dia berjalan ke kamarnya dulu melihat kamar itu berdebu dan sedikit berantakan.
Ditempat lain Dante menatap layar laptopnya yang menampilkan Jenny sudah sampai dirumah masa kecil gadis itu.
*****
Cerita lengkap oneshot ini bisa kalian baca di KaryaKarsa hanya Rp. 2.000 rupiah
Caranya baca di KaryaKarsa :
1. Download aplikasi KaryaKarsa di IOS atau Android kalian, atau bisa langsung klik link ini = https://karyakarsa.com/beibviani
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. Bikin akun dulu pakai email kalian biar bisa kasih dukungan.
3. Meluncur ke akun author dengan WAJIB KLIK LINK yang ada di bio wattpad author ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshot 21+ BACA KLIK DI SINI -> https://karyakarsa.com/beibviani
4. Pilih karya author yang ingin kalian kasih dukungan.
5. Tinggal bayar dengan transfer bank, ovo, gopay, shopeepay, indomaret, alfamart, pulsa, qris, pulsa dan lain-lain.