Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 17
Di kediaman Moris, Alex termenung dalam pikirannya, menghadapi sikap Prince yang berubah membuat dia frustrasi karena tingkah pria yang ia cintai. Dia merasa seperti ada yang menghalangi hubungannya dengan Prince, dan itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Jika dia dan Alex berbeda tubuh, mungkin ia akan membunuh Alexander saat ini juga, tak akan melepaskan dia untuk menghalangi kedekatan dia dengan Prince kekasihnya. Pikiran itu membuat Alex merasa sedikit paranoid dan posesif, tapi dia tidak bisa menyangkal bahwa dia merasa sangat terganggu dengan kehadiran Alexander.
Alex mengambil napas dalam-dalam, mencoba untuk mengendalikan emosinya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa membiarkan perasaannya menguasai dirinya, tapi dia juga tidak bisa menyangkal bahwa dia merasa sangat terancam oleh kehadiran Alexander.
Namun ketika mendengar ayahnya dan Prince pergi bersama, dahinya berkerut bingung, dengan sedikit kasar menyabut selang infus di tangannya, berlari keluar meninggalkan kediamannya, pergi ke tempat di mana kedua orang itu berada, tanpa memikirkan rasa sakit yang terus menjalar pada bagian tertentu di tubuhnya.
Alex berlari dengan cepat, tidak peduli dengan rasa sakit yang semakin parah. Dia hanya ingin tahu apa yang sedang terjadi antara ayahnya dan Prince. Dia merasa seperti ada yang mengancam hubungannya dengan Prince, dan itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.
Dengan napas yang terengah-engah, Alex akhirnya tiba di tempat di mana ayahnya dan Prince berada. Dia melihat mereka berdua berbicara dengan sangat serius, dan itu membuatnya merasa semakin curiga. Apa yang sedang terjadi?
Alex yang sudah siap dengan pistol di tangannya, tertegun dengan sikap penjaga yang tak bergeming saat melihat keberadaannya. Biasanya, penjaga akan langsung menghentikan dan menanyakan tujuan orang yang ingin masuk, tapi kali ini mereka hanya diam dan membiarkan Alex lewat.
Alex tak mau memusingkan hal itu, dia melangkah tanpa hambatan sedikit pun, hatinya terus saja bertanya, apa yang sebenarnya terjadi. Dia merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres, dan itu membuatnya semakin penasaran.
Dengan langkah yang cepat dan pasti, Alex menuju ke tempat di mana ayahnya dan Prince berada. Dia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi, dan dia tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi dia untuk mengetahui kebenaran.
Matanya melotot tak percaya, melihat pemandangan di depannya. Prince dan Ayahnya bersamaan memeluk Bram serta ibu dan adiknya, tanpa sadar dia berjalan menuju mereka. Kebahagiaan membuat mereka tak sadar dengan kehadiran Alex di dekat mereka.
Hingga Leo dengan mata bulatnya terkejut dengan kehadiran Alex, pria besar yang ia takuti. Leo langsung menarik napas dalam-dalam dan memeluk kaki Moris dengan erat, seperti mencari perlindungan dari Alex.
