Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 2 : tingkah jail Prince.
Menjelang sore, udara mulai terasa hangat. Prince terbangun dengan suasana hati yang buruk. Wajahnya yang lesu menandakan bahwa ia sangat tidak bersemangat. Dengan langkah yang lembut, Prince melangkah keluar tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Raut wajahnya tanpa daya, masih belum bisa menerima semua hal yang terjadi padanya.
Di alam mimpi, sistem muncul kembali, tapi hal itu tidak berlangsung lama. Setelahnya, sistem miliknya menghilang untuk yang kedua kalinya. Kerusakan pada sistem membuatnya harus berjuang sendiri di dunianya yang baru, tanpa bantuan atau panduan dari sistem yang telah menjadi andalannya.
"Aku khawatir dengan keadaan istri. Lebih baik kita panggil Tabib mu kemari," kata Lim, menggenggam tangan besar Lie dengan penuh kekhawatiran.
Dengan informasi yang sistem berikan tadi malam, perlahan-lahan hati Prince mulai membaik. Apalagi setelah mendengar perkataan salah satu dari mereka, membuatnya merasa lebih tenang, di tambah wajah tampan para suaminya.
Duit bisa di cari, tapi kalo tampang, ya kudu tampan, kan enak kalo di aja ahe ahe. Hehehe ✌️
"Istri..." panggil Lie, Yu, Hu, dan Han secara bersamaan, terkejut melihat Prince keluar dari pintu rumah bobrok mereka.
Prince tersenyum dan tak lagi menunjukkan wajah lesu seperti tadi. Dengan berani, dia menyentuh wajah tampan Lin di sampingnya, mengelus setiap inci wajah suami pertamanya. Lin mematung saat itu juga, tak berani bergerak sedikit pun. Nafasnya memburu secara tiba-tiba, dan dia terlihat seperti terpaku pada sentuhan Prince.
Setelah puas dengan Lin, Prince melangkah maju pada Lie yang saat ini terduduk di atas kursi roda. Dengan gerakan yang sama seperti yang dia lakukan pada Lin, suami pertamanya, Prince melakukan kontak mata yang intens dengan Lie. "Ist...ri," kata Lie dengan suara yang terengah-engah, bahkan menahan nafasnya saat bertemu dengan wajah Prince di depan wajahnya.
Sedangkan Prince malah menampilkan wajah polosnya, tanpa menunjukkan emosi apa pun. Dengan lembut, dia kembali menyentuh kulit wajah suami ke-2 nya, membuat Lie merasa terpaku dan tidak bisa bergerak.
Hal yang sama terjadi pada Lie, dia terdiam dengan tubuh mematung, sesuatu di tubuhnya telah terbangun karena ulah sang istri.
"Ke-6." Panggil Prince tepat di kuping Lim, dengan suara yang lembut namun membuat Lim terkejut. Dengan refleks, Lim mundur beberapa langkah, kupingnya begitu merah sekarang.
"Akkh! Gak kuat gw!" teriak Prince dalam hati, merasa tidak bisa menahan diri lagi.
Prince tak tega menggoda Lim lebih lanjut, melihat suami ke-6 nya yang saat ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Akhirnya, dia melangkah ke target selanjutnya.