Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 5 : 1 vs 6 🔞🙂.
Hu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur kayu dengan lembut, tanpa melepaskan ciuman mereka. Sementara itu, diam-diam tangan suami pertamanya, Lin, membuka lapisan baju kasar yang Prince pakai dengan sedikit usaha. Selanjutnya, kancing baju dari baju kedua miliknya terbuka, walau memerlukan banyak usaha dan kesabaran dari Lin.
Menampilkan tubuh putih mulus Prince, membuat mereka menelan ludah mereka sendiri, takjub dengan kecantikan tubuhnya. Tangan kasar Hu dan Lin menyentuh kulit tubuhnya, membuat Prince menegang seiring tangan besar itu mengusap bagian dadanya.
"Eghhh..." Prince mendesah, merasakan sentuhan yang membuatnya terangsang.
Lie yang melihat hal itu, menarik Prince dari kedua saudaranya, dengan lembut mencium bibir manis sang istri. Sementara itu, Han dan Lim sudah membuka pakaian mereka sendiri.
Yu yang melihatnya, akhirnya meminta pertolongannya pada kedua saudara mudanya, meminta mereka untuk membantunya melepas pakaian yang masih menempel di tubuhnya.
Perlahan-lahan, di sela-sela ciuman Prince dan Lie, Hu dan Lin berkerjasama membuka celana Prince yang menurut mereka cukup sulit. Mereka bingung kenapa sang istri memakai celana yang sulit untuk dibuka.
"Mengapa celana ini begitu sulit?" tanya Hu, sambil berusaha membuka kancing celana.
"Entah, tapi pasti ini kain terbaik," jawab Lin, sambil membantu Hu membuka celana Prince.
Mereka berdua tidak tahu berapa harga baju dan celana yang Prince pakai, tapi mereka yakin bahwa itu adalah kain yang sangat mahal dan berkualitas tinggi.
Prince yang sudah terbaring lemas, menggeliat merasakan begitu banyak bibir menciuminya. Suara rintihan kecil keluar tanpa permisi, matanya tak dapat terbuka dengan benar, seolah-olah di kelilingi kabut yang tebal.
Tekanan para suaminya menambah rasa sakit di punggung putih miliknya. Prince merasa tubuhnya semakin lemah, namun hasrat para suaminya tidak berkurang.
"Tempat tidur ini benar-benar tak layak," Pikirnya, merasa tidak nyaman dengan tempat tidur yang terlalu keras dan tidak mendukung tubuhnya.
Para suami saling berebut ciuman, Prince hanya bisa pasrah saat bibir kasar menciumnya dengan begitu rakus. Tangan mereka juga tak diam, terus menerus menyentuh tubuhnya, membuatnya merasa lemah dan tidak berdaya.
Baju dan celana yang ia pakai sudah tak terpasang lagi di tubuhnya, meninggalkan Prince dalam keadaan telanjang. Matanya sedikit melirik, wajah keenam suaminya benar-benar sudah tak terkendali, penuh dengan hasrat dan keinginan.
"Akhhh...!" Prince mendesah, bingung bagaimana nasibnya nanti. Jika 3 atau 4 suami, dia masih sedikit sanggup, tapi 6... itu benar-benar terlalu banyak baginya.
"Sudah lah, nikmati saja Prince!" Ucapnya dalam hati, mencoba untuk merilekskan diri.
Saat otaknya sedang "traveling", dia merasakan sebuah benda tumpul mencoba masuk ke dalam holenya.
