"Ada apa denganmu Trisha? Ada sesuatu yang aneh dari ku?" Aku melihat Trisha dengan muka kebingungan.
"TRISHA!!" Aku menepuknya.*Trisha POV*
"Ha? Kenapa ka?" Pikiran ku buyar."Kamu kenapa kok ngeliatin Aku kayak ketakutan Trish?" Lanjutnya, sambil melepas tangannya dari bahuku.
"T-tadi. Ah sudahlah, bukan apa-apa"
"Ohh, tenanglah Trish Aku takkan mengigitmu" katanya. aku hanya membalasnya dengan senyuman, lalu Gaby pergi meninggalkanku dan pergi kekamarnya.
Phewww apa yang kulihat tadi? Seperti ada yang aneh darinya, Aku tidak ingin memberitahunya tentang 'itu' tapi, sebaiknya Aku memberi tahu Gaby apa yang Aku lihat. Aku menaiki tangga dan pergi menuju kamar Gaby.
"TOK!TOK!TOK!". Tidak ada respon. Aku mencoba membuka pintu kamarnya dan ternyata tidak dikunci, Aku memasuki kamarnya dan dia tidak ada disana."Kak?, Kak Gaby? Where are u?" Hmm tidak ada respon juga, padahal tadi kulihat dia pergi kekamarnya. Well, maybe ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya.
*Gaby POV*
KLAKK. Terdengar pintu tertutup. Aku keluar melalui kamar mandi ku."Tumben Trisha ke kamar ku, dia kan jarang sekali ke sini, apa yang dia lakukan di sini? Ah lebih baik Aku lanjutkan mengemas baju"
Akhirnya hari ini tiba, yaitu Aku pergi ke puncak bersama Papa, Harry, dan Trisha. Aku membawa koperku ke bawah. Di bawah sudah ada Papa, Harry, dan Trisha yang menungguku.
"Mbak anna jaga rumah ya, kuncinya ada di atas kulkas" kata Papa.
Kemudian Papa, Aku, Harry, Trisha memasuki mobil. Aku dan Trisha yang duduk di jok belakang sedang asik dengan Handphone masing-masing. Kemudian Harry menegurku.
"Eh Gab, Aku minjem Ipod kamu dong, Aku pengen dengerin lagu" katanya sambil menoleh kearahku
"Kakak kalo mau dengerin lagu diradio aja sih, ini kan Ipodku" aku tetap terfokus dengan Handphone ku
"Emang, kenapa sih Aku gak boleh minjem Ipod kamu?!!" Lanjutnya.
"Kakak gak bakal ngerti sama lagu-laguku" jawab ku dengan santai.
"Shhhh, udah-udah Harry dengerin lagu di Radio aja" sahut Papa.
Tak terasa, kami sudah sampai di Villa. Aku memilih kamar yang berada di lantai 2 bersebelahan dengan kamar Harry. Kamarku tidak seperti yang kuharapkan, di sini sempit, bau, kotor. Aku ingin segera cepat-cepat pulang ke rumah.
Hari sudah menjelang malam, Papa pergi membeli makanan dan menitipkan kunci-kunci kamar kepadaku. Aku menuju ke kamarku dan berniat merebahkan badanku sejenak, aku memutarkan lagu buatanku, dan perlahan-lahan aku terlelap.
Tiba-tiba Aku terbangun mendengar suara jeritan Trisha dari kamarnya. Aku langsung pergi menuju kamarnya. Trisha terkunci dari dalam."Tolongg!!. Bukain Please!!." Katanya, sambil menggedor-gedor pintu
"Iya Trish, aku ambilin kuncinya dulu di kamar!" Sahutku
Lalu aku membukakan pintunya dan dia langsung memelukku.
"K-Kak, b-b-baca t-tulisan dikaca a-aku" katanya sambil berbisik pelan kepadaku. Apa yang terjadi? Aku sungguh tidak mengerti.-zahranada
Jangan jadi Silent Readers yaa ;)
1 vote dan 1 comment dari kalian akan sangat berarti bagi saya :)
YOU ARE READING
Musique pyscopath
HorrorBercerita tentang sebuah remaja yang bernama Gaby mempunyai Hobby membuat musik. Gaby adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya Harry, dan Adiknya Trisha. Gaby sangat mencintai Papanya. Awalnya keluarga mereka sangat bahagia.. Tetapi ada 'Ses...