*HARRY POV*
Senyuman itu sangat mengerikan, senyuman yang jelas-jelas tidak pernah Aku lihat. Namun. Aku masa bodo, Aku tidak peduli dengannya. Aku langsung menancap gas dengan kecepatan tinggi, Aku merasa tidak nyaman didekat Gaby.
****
Ke-esokan harinya kami melakukan aktivitas seperti biasa, Trisha sekolah, Papa kerja, Aku kuliah, Mba Anna jaga rumah. Tapi Gaby tidak seperti biasanya, dia hari ini tidak Homeschooling. Katanya sih, telinganya sakit, dan perutnya mual. Tapi bagus deh, aku tidak usah repot-repot mengantar dia ke lesannya.
Aku memasuki kelasku. Saat sedang mengamati Dosen, Aku mendapat pesan dari nomor anonnym.
"From. :unknow number
To. : H.S
Text. : fight(?)"Hmm.. Aku tidak mengerti isi pesan dari text tersebut, "fight(?)" Aku memang tidak pintar berbahasa inggris, tapi kalau ini Aku tau, fight itu kan berantem.. Memangnya siapa yang berantem?. Sunggu pesan yang tidak masuk akal.
*TRISHA POV*
Sehabis pulang sekolah, Aku pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku biologi, sebenarnya Aku paling males ke perpustakan, tapi dari pada di omelin sama Bu Reni, yaitu guru killerku, mendingan ke perpus dehh.
Setelah mendapatkan buku yang Aku cari, Aku baru menyadari kalau sekarang sudah menunjukan pukul 16.30, saat keluar dari perpustakaan, Aku melihat mobil berwarna hitam, seperti mobil Harry. Yup, ternyata memang Harry, Aku pulang bersamanya, walaupun Aku masih curiga dengan Harry.
Aku membuntuti Harry masuk ke Rumah, Aku melihat Gaby sedang memakan snack di Sofa."Kak Gaby?, Bantuin Aku ngerangkum biologi ya?" Tanyaku dengan muka memelas
"Ya, Trish" jawabnya dengan singkat.
Aku memasuki kamarku, mengganti pakaian. Aku langsung menghampiri Gaby yang sedari tadi masih asyik memakan snacknya.
"Ayo kak, ini buku catetan sama biologinya.. Bantuin ya? please"
"Yaudah, Aku aja deh Trish yang ngerangkum"
"Kok tumben sih Ka? Yaudah deh, Aku ke atas dulu ya, makasih kak Gaby yang baik,imut,lucu" jawabku girang, dengan memujinya
Aku menonton film lewat laptop MAC ku, saat sedang asyik menonton terdengar lantunan musik dari luar pintu kamarku.
"La-la-la-la-la-la-la"
Lantunan nyanyian orang tersebut sangat lembut."la----la-----laa-La-La-La"
Sekarang Dia menyanyikannya lebih keras. Karena merasa takut & terganggu, Aku bangkit dari kasur dan berjalan ke arah pintu untuk menguping nyanyian tersebut agar terdengar jelas"LA-LA-LA-LA"
Dia menyanyikannya lebih keras. Karena Aku sangat kaget, Aku refleks membuka pintu kamarku.Aku menghembuskan nafas dengan lega. Ternyata Gaby, sekarang Aku berhadap-hadapan dengannya.
"Bikin kaget aja Ka, buku Aku udah?"
"Udah trish, Aku taro di sofa" jawab Gaby sambil berjalan menjauhi kamar.
Aku lega rangkuman biologi ku sudah selesai, untung ada kak Gaby, Aku menuruni anak tangga, dan berjalan ke sofa, Aku mengambil buku catetanku yang berisi rangkum tersebut. Aku kembali ke kamarku dengan perasaan lega.
Suara ayam berko-kok membangunkanku, Aku langsung mandi dan memakai seragamku, sebelum berangkat sekolah Aku memeriksa kembali semua pelajaran yang akan Aku bawa, karena besok adalah pelajaran guru Killer.
Semua buku sudah ada, tapi seperti ada yang kurang, ohya, buku biologiku. Kemarin Gaby taro dimana ya? Pas tadi malam Aku ke sofa, cuma ada buku catetan. Aku harus menanyakan Gaby. Aku berlari kekamarnya dengan tergesa-gesa.
"Kak Gaby!, buka pintunya dong"
Gaby membukakan pintunya, Aku melihat mukanya pagi ini begitu cerah, dan sangat fresh, padahal baru jam 6.00
"Ada apa?" Jawabnya dengan singkat(lagi).
"Kemarin kan Kak Gaby ngerangkum buku ku, terus pas Aku ambil di sofa, cuma ada buku catetannya. Biologinya engga ada, dimana sih?" Tanyaku dengan sangat cemas.
"Aku kemarin udah taro buku kamu dua-duanya di sofa, dibawah cuma ada Harry sama Mba Anna. Tanya aja sama mereka"
"Ohh, yaudah. Makasih" lalu Aku menanyakan kepada Mba Anna, namun Dia tidak melihat buku biologi Aku, sekarang Aku harus bertanya kepada Harry, sama seperti jawaban Mba Anna. Harry juga tidak melihatnya, namun aku tak percaya. Akhirnya, pagi ini Aku beradu mulut dengan Harry, karena Dia tidak mau mengakuinya.
Saking kesalnya, Aku membanting pintu rumah dan bejalan menuju sekolah, Aku tau pasti Aku bakalan kena omelan dan ceramahan Bu Reni, walaupun Aku sudah merangkumnya. Bagi Bu Reni, tidak membawa buku biologi adalah perilaku yang sangat tercela. Sial.
*HARRY POV*
Paling malas kalau beradu mulut dengan wanita, sama seperti berbicara dengan tembok. Setelah Trisha pergi dan menbanting pintu rumah, Aku langsung membawa tasku,masuk ke mobil dan pergi ke kampus. Saat lampu lalu lintas berwarna merah, Aku mencari-cari Handphoneku di dalam tas, namun perhatianku tertuju kepada buku berwarna hijau.
"BIOLOGI IX"
shit. Itu bukunya Trisha yang sedari tadi kami perdebatkan. Aku sangat ceroboh & merasa bersalah.
YOU ARE READING
Musique pyscopath
HorrorBercerita tentang sebuah remaja yang bernama Gaby mempunyai Hobby membuat musik. Gaby adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya Harry, dan Adiknya Trisha. Gaby sangat mencintai Papanya. Awalnya keluarga mereka sangat bahagia.. Tetapi ada 'Ses...