*GABY POV*
Sial.
Handphoneku tidak ter-charger. Yup, Aku tidak sempat menyambungkan kabel chargeran ke Handphoneku because guruku tadi datang. Ya mau tidak mau Aku tidak bisa menelfon Harry.
Terdengar suara ketukan pintu dari lantai bawah, Aku segera menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa membawa tasku. Aku sudah tau kalau orang yang mengetok pintu adalah Harry.
"Jadi anterin Aku kan kak Harry Styles?" Aku meledekinya
"Ya jadi lah, Aku udah dateng kesini masa engga jadi, yaudah kamu langsung masuk mobil aja" balas Harry dengan senyum hangatnya.
Aku duduk di seat depan, tepatnya yaitu di sebelah Harry. Sepanjang perjalanan, Harry memutarkan lagu Punk Rock favoritenya di radio. Aku risih mendengar suara-suara orang berteriak itu, Aku lebih menyukai lagu-lagu yang membuat jiwa tenang, tapi terkadang malah membuat Aku semakin bergairah. Aku pasrah mendengarkan lagu-lagu itu, sebenarnya Aku bisa saja mengganti lagu itu. Tapi sekarang Aku sedang tidak mau. Ya, Aku lagi tidak mau...
Aku turun dari mobil, berpamitan kepada Harry dan berlari menuju kelasku, Aku tidak mau datang telat ke Kelas. Aku selalu ingin menjadi nomor satu.
Menyimak guru saat sedang berbicara adalah hal yang paling kusukai, tapi jam dinding sudah menunjukan pukul 08.00. Saatnya pulang.
*HARRY POV*
Sehabis mengantar Gaby ke les-annya. Aku kembali kerumah dan membaringkan diri di kasur. Entah kenapa, sekarang kasur ku terasa nyaman sekali, seperti kasur yang di Hotel-hotel. Tapi aku tahu saat jam 08.00 Aku sudah harus berada di les-annya Gaby, namun sekarang masih jam 06.00 so.. Aku lapar, ingin makan.
Aku turun ke lantai bawah, dan mendapati Trisha sedang makan mie goreng mba anna, dan Papa yang sibuk menelfon tentang pekerjaannya. Aku menghampiri Trisha.
"Trish? Makan apa tuh?" Kataku untuk basa-basi dan duduk disebelahnya
"Mie" jawab Trisha dengan muka juteknya
"Boleh bagi gak?"
"Gak!" Trisha menjauhiku.
"Kamu kenapa Trish?" Tanyaku
"Gakpapa!" Sahutnya dengan nada membentak.
Munking Trisha sedang berhalangan sampai-sampai menjawabku dengan jutek.
Saat selesai makan Aku langsung menjemput Gaby, sebenernya sih ogah banget ngejemput Gaby, ya tapi udah terlanjur janji. Janji adalah utang.
Aku bisa melihat Gaby sedang menungguku di depan les-annya dengan dress selutut yang sering ia gunakan. Hmmm, menurutku dressnya seperti dress boneka selutut jaman dahulu, dan pakaian dia rata-rata warna hitam semua, ditambah lagi dengan kulit Gaby yang sangat putih, tapi putihnya-putih pucat. Kalo dilihat-lihat dia gayanya ghotic banget.
"Ayu Gab pulang, papa udah ada di rumah"
Kali ini dia tidak menjawab melainkan memasukan earphone ke kupingnya. Dia mulai menyanyikan lyricsnya sambil menundukan kepalanya dan menatap layar ipodnya. Aku bisa mendengar dia menyanyi walaupun Music Punk Rock yang sedang di mainkan di radio cukup keras.
"la-la-la-la-la-la" Gaby melontarkan nyanyiannya
"La-La-La-La-La-La" kali ini dia menyanyikan nya lebih keras.
Aku sungguh bingung dengannya. Adakah lagu seperti itu?, Aneh sekali. Namun sekarang bulu roma-ku berdiri, alias merinding.
"la-la-la-la-la-la-la" kini Gaby menyanyikannya dengan suara yang sangat kecil dan menatap ku dengan senyuman yang tidak pernah kulihat darinya. mengerikan.
*hello :v,
Maaf banget atas supersuper latepostnya. Dikarenakan tugas bnyk bgt.. But please leave vote and comment.Xx<3.
YOU ARE READING
Musique pyscopath
HorrorBercerita tentang sebuah remaja yang bernama Gaby mempunyai Hobby membuat musik. Gaby adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya Harry, dan Adiknya Trisha. Gaby sangat mencintai Papanya. Awalnya keluarga mereka sangat bahagia.. Tetapi ada 'Ses...