PART 5 : Hospital

67 7 0
                                    

*GABY POV*

"GABY!, cepat turun!!".
Suara Harry menyadarkanku dari lamunan, Aku berlari ke Bawah dan menemui Papa sudah tergeletak di Lantai.

"Panggil ambulan Harry!" Kataku

**
Aku duduk di Ruang Tunggu, berusaha menenangkan diri dengan mendengarkan music, sedangkan Harry bersimpang siur dengan terlihat gelisah dan Trisha hanya melamun. Dokter keluar dari ruang UGD.

"hm, apakah anda Harry Styles?"

"Ya, Saya Harry Styles" sahut Harry

"Ikut saya ke ruang dokter"

*HARRY POV*

Perasaan takut, gelisah, penasaran, dan khawatir tercampur semua ketika aku berjalan di Lorong menuju ruang Dokter. Aku takut dengan apa yang akan dikatakan Dokter, semoga Papa baik-baik saja.

Aku duduk berhadap-hadapan dengan Dokter. Aku ingin menanyakan semuanya tapi mulutku terasa seperti bisu.

"Apa yang terjadi Dok dengan Papa saya?, Papa saya baik-baik saja kan?" Akhirnya Aku mengungkapkan kata-kata itu. Dan memecahkan keheningan sejenak.

"Setengah bagian paru-paru Papa kamu terinfeksi, dan untungnya langsung ditangani dengan cepat. Apabila tidak, virus itu akan menyebar dengan sangat cepat. Tapi Papa kamu baik-baik saja kok, Papa kamu baru bisa pulang besok"

Tanpa ba-bi-bu Aku langsung berterima kasih kepadanya tanpa menanyakan yang lain. Aku merasa sudah lega mendengar Dokter tadi mengatakan 'Papa kamu baik-baik saja kok' dengan nada yang rilex. Aku menyuruh Gaby & Trisha untuk menjaga Papa di rumah sakit, Aku berjanji akan menjemput mereka pada jam 2 siang.

Aku memutuskan untuk kembali ke Villa. Saat sudah sampai di Villa, Aku langsung mengunci semua pintu dan jendela. Kali ini aku tidak tidur di Kamarku, melainkan di Sofa, untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu lagi. Sebenarnya Aku merasa sangat nyaman berada di Villa ini, tapi kali ini Aku dibuat risih karena peristiwa kemarin. Aku menyalakan TV agar Aku merasa tidak Ke-sepian. Aku berusaha untuk tetap terjaga pada malam ini, karena di Villa ini hanya ada Aku. Jam dinding menunjukan pukul 12.30,  Aku merasa sangat lelah. Btw menurutku Villa ini tidak seram, dan  comfortable sekali, sehingga perlahan-lahan aku terlelap.

Suara alarm membangunkanku, Aku bangun dari Sofa dan mlihat ke arah jam dinding sudah menunjukan pukul 02.05.

Omg, SUDAH PUKUL JAM 2 SIANG HARRY! OH MY GOD
Aku kan harus jemput Papa, Trisha, dan Gaby. SIAL!!

Aku berlari menuju garasi. Dan langsung mengendarai mobil Papa, jarak rumah sakit dari Villa cukup jauh, sehingga Aku harus melaju dengan kecepatan tinggi. Aku tahu pasti saat aku datang aku akan kena omelan dari Gaby, apa lagi sekarang sudah jam 02.20. Tapi se-enggaknya  aku  jemput mereka.

*GABY POV*

Aku sudah menunggu sekitar setengah jam lebih. Dan Harry baru datang, dia hanya menyeringai kepadaku, Aku  menahan emosiku karena aku paling benci menunggu. Aku membalas senyumannya dengan tatapan marah.
Papa duduk di seat depan, Aku dan Trisha di Belakang, sedangkan Harry  yang menyetir.

"Pah, cepat-cepat pulang ke rumah ya, Aku gak nyaman di Villa itu" kataku

"Iya, Aku juga mau pulang aja deh Pah, Aku takut Papa kenapa-kenapa lagi" sahut Trisha.

"Yaaa" gumam Papa

"Eh, tapi Aku merasa nyaman-nyaman aja kok di Villa itu, buktinya semalem Aku gak kenapa-kenapa, padahalkan kemarin abis terjadinya peristiwa 'teror' " Harry meyakinkan Papa

"Karena-" sahut trisha

"Udah.. Udah jangan di omongin. Yang penting hari ini kita harus pulang, soalnya besok aku harus kursus. So, shut up guys." Kataku

*HARRY POV*

"Kursus??" Tanyaku

"Yepp" jawab Gaby

Kursus? Aku jadi mengingat sesuatu tentangnya..
Well, maybe itu kebetulan.

-zahranada
Ea. WKWKW :v.
Hello. I hope you enjoy this part.
Don't be silent riders guys :D
1 vote & 1 comment akan sangat berharga bagi gw 😊

Xx.

Musique pyscopathWhere stories live. Discover now