Abel pikir ia tidak merasakan gejala seperti orang orang hamil pada umumnya namun saat memasuki minggu keempat usia kandungan itu, semua gejala yang belum ia rasakan tiba tiba terasa semua
"huekk--"
sudah 10 menit ia terduduk didepan kloset itu dan terus memuntahkan apapun yang berusaha ditelannya
Agha memandang sang istri khawatir dan memijit tengkuknya
"hiks.. capek" adunya pada sang suami
Agha terus berusaha menenangkannya
"minum." Agha menyerahkan segelas air dihadapannya, Abel dengan lemas meraih gelas itu dan meminumnya
"l--laper hiks... tapi muntah terus.." sungguh Abel sangat ingin mengisi perutnya sekarang tapi rasa mual terus menyerangnya
"adek pengennya makan apa sekarang? bubur aja mau? biar gampang ditelen"
Abel tak berpikir apa apa langsung saja ia mengangguk tak berdaya
kini si cantik itu sedang terduduk diatas kasur dengan Agha yang telaten menyuapkannya bubur, Agha berharap kali ini makanan itu tak membuat Abel mual dan berakhir memuntahkannya
"enak?" tanya Agha memandangnya lekat
"hu'um"
hening seketika melanda mereka, namun tiba tiba Agha bersuara
"cuti kuliah dulu ya sayang?"
Abel terdiam sejenak memikirkan itu
"gausah deh kak, lagian sayang 5 bulan lagi kan aku wisuda.." jawabnya ragu ragu
"adek kuat emang?" Agha mengelus pipi gembil itu dengan halus
"gatau.. tapi adek usahain kok, boleh kan kakak?" Abel mengelus perutnya yang mulai menonjol itu
"boleh, kakak izinin, tapi adek kemana mana wajib ada yang jagain"
Abel mengangguk patuh pada sang suami
untungnya rasa mual mual itu hanya berlangsung sampai usia kehamilannya memasuki 6 minggu, kini si bayi diperut itu sudah berkembang 5 bulan lamanya, sebulan lagi Abel akan melaksanakan hari wisuda yang ia tunggu tunggu, ia terus dijaga ketat oleh Agha bahkan kemana mana pun ia dijaga oleh banyak orang suruhan si suami
"ishh kakak aku cuma mau ke perpus deket kampus aja loh! gausah banyak yang jagain gitu ih" si kecil dengan perut yang sudah cukup besar itu terus mengomeli Agha yang begitu protektif padanya
"sayang, no." peringat Agha tegas namun matanya masih menatap ke arah layar didepannya
Abel bergerutu kesal dan ingin keluar dari ruangan itu sembari menghentak hentakan kakinya kecil
"kakak belum selesai ngomong."
Abel kembali menghela nafasnya malas dan diam kembali ditempat
"apa? aku udah telat ini!"
"nurut."
"ish apasih cuma mau ngomong itu doang? orang udah nurut juga." ia langsung berbalik badan dan meninggalkan Agha yang menggeleng gelengkan kepalanya melihat Abel yang sangat keras kepala itu
"Juju.." kini Abel sedang duduk berdua dengan Julian disebuah taman seusai bertemu dengan dosen pembimbing mereka
"hmmm apasih bumil"

KAMU SEDANG MEMBACA
between us [NIKSUN/SUNKI] 🔞
Genç Kurgu"cengeng." "hiks.. jahat!" story about Baskara agha Vesper & Sabelia raiylen. Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Baskara dan Sabel karna keinginan para ibunda mereka masing-masing tanpa memikirkan sifat keduanya yang saling bertolak bela...