Bab.18

99 10 0
                                    

Kini Arcella menemui sang Ratu untuk meminta kejelasan dari semua yang rumit ini, jujur saja tujuannya saat ini adalah balik ke dunianya, dunia yang nyata. Bukan antah berantah seperti saat ini.

"Aku tidak mengerti Ratu, apa kau bisa jelaskan sesuatu?" Tanya Arcella dengan penuh harapan.

"Arcel, seharusnya dari awal kau coba pahami ucapanku. " Sahut sang Ratu seperti sebuah bisikan.

Arcella menyerngit bingung, ia masih menatap lekat sang Ratu yang terbaring lemah. Entah sejak pertemuan kemarin ia baru menyadari bahwa sang Ratu memiliki tubuh yang rentan.

"Kau adalah seorang ketu-" ucapan seperti bisikan itu tidak mampu sang ratu ucapkan. Karna setelahnya ia memuntahkan isi perutnya, tentu saja hal itu menjijikan.

Namun reaksi Arcella berbeda, ia sangatlah panik. Karna yang Ratu muntahkan adalah darah. Karna Terlalu panik Arcella tidak sengaja menyenggol guci yang ada di meja sebelah ranjang tidur Ratu Labeela.

Tubuhnya pun oleh bahkan hampir jatuh, kalau tidak ditarik oleh Ratu lebeela.

Sang Ratu mendekatkan wajahnya ke telinga Arcella untuk membisikan sesuatu.

"Aku harap kau mengerti" ucapan terakhir yang ratu ucapkan dengan senyuman.

Mendengar itu Arcella hanya bisa menganggukan kepala dengan sedikit berat.

***

"Warren!" Panggil Arcella.

"Ada apa Arcel?" Tanya Warren yang saat ini disibukan dengan kuda didepannya.

Iya setelah perbincangan terakhirnya dengan sang Raja, ia menerima saran untuk mempelajari semua hal yang ada di dunia ini. Bahkan dalam pikirnya ia begitu sekali ingin menaklukkan kerjaan ini.

Entah datang dari mana pikiran itu, bahkan Warren sendiri tidak begitu mengerti dengan perasaannya. Ia menjadi begitu penasaran bahkan sangat.

"Apa kamu sangat sibuk?" Tanya Arcella pelan.

"Tidak, tapi aku perlu menunggangi kuda ini." Sahutnya tanpa mengalihkan tatapannya.

Mendengar itu Arcella terdiam. Ia merasa canggung karna tidak biasanya warren mengacuhkannya, ah tidak maksudnya tidak pernah sekalipun Warren tidak menatap lawan bicaranya. Sungguh aneh!

"Baiklah, aku rasa kamu memang sibuk!" Ketus Arcella membuat warren beralih menatapnya.

Tatapan mata yang tajam bak elang kini melembut, ia menghampiri Arcella yang hanya beberapa langkah darinya.

"Maafkan aku Arcel. Apa yang akan kamu bicarakan? " Dengan wajah penuh rasa bersalah ia menatap Arcella lekat, bahkan tangannya dengan lancang mengusap pipi perempuan didepannya.

Lancang!

Tapi tentu saja Arcella hanya bisa diam tak berkutik, entah ada perasaan aneh bahkan takut. Saat ini ia merasa aura warren begitu kuat.

"A-aku masih mengkhawatirkan Ara, aku ingin bertemu dengannya. Kenapa aku tidak diizinkan, Warren?" Walau sedikit gugup Arcella akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

Yah saat tadi setelah memanggil Raja dan para pelayan karna sang Ratu mengalami hal yang mengerikan. Ia izin untuk pergi menemui adik kecilnya Ara. Namun saat ia ingin masuk, pengawal yang berada di depan kamar Ara menahannya. Mereka berbicara bahwa ini perintah dari seorang duke Warren.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kartu ASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang