8. siapa kah dia?

4.6K 45 1
                                    

hi i'm back 

BANTU RAMAIKAN, BIAR SEMANGAT UPDATE NYA, AKU BUTUH VOTE DAN KOMEN, KALO MAU FOLLOW JUGA GPP

HAPPY READING

(⁠☞゚⁠ヮ゚⁠)⁠☞

"maaf." Ucap seseorang itu sambil menatap ambulance yang membawa varella pergi ke rumah sakit.

Ia pun pergi begitu saja, saat ambulance itu pergi.

cowok itu pun segera masuk ke mobil milik nya, ia pun mengikuti ambulance yang membawa varella pergi ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit pribadi nya keluarga divendra, pria itu pun memarkiran mobil nya di parkiran belakang rumah sakit.

Ia tak keluar dari mobilnya dia setia duduk manis di kemudi nya sambil menatap varella yang sudah dibawa masuk ke dalam rumah sakit itu.

Pria itu pun turun, ia pun masuk kedalam rumah sakit itu dan mengikuti varella yang tidur diatas hospital bed.

Pria itu dengan jalan pelan-pelan supaya ia tidak ketahuan. Sesampainya di ruang UGD. Pria itu pun berhenti dan duduk di ruang tunggu sambil mengamati pintu UGD yang tertutup rapat.

Dokter pun keluar dan membawa handphone nya varella. Membuat pria itu berdiri dan menghampiri dokter itu yang hendak ingin menelpon orang tuanya varella.

"Ekhem" Deham pria itu membuat dokternya mendongakkan kepalanya dan menatap pria itu yang menatap diri nya tajam.

Dokter itu meneguk ludahnya sendiri. , "Maaf ada siapa?" Tanya dokter itu dengan hati-hati karena ia takut dengan tatapan mata nya.

Pria itu pun hanya senyum miring dan ia pun mulai berbicara. "Saya wali dari pasien yang barusan masuk dalam UGD." Ucap pria itu dengan nada dingin.

"Okey, saya perlu bicara dengan anda." Ucap dokter yang menangani varella. Pria itu pun mengikuti dokter itu.

Sesampainya nya diruang dokter yang menangani varella. "silahkan duduk." Ucap dokter rara yang barusan menangani varella.

Pria itu pun duduk di depan dokter laura. Dokter rara pun menceritakan bahwa varella akan melakukan operasi.

"Lakukan saja, saya akan menanggung biaya nya dan setelah selesai operasi silakan varella masukan ke ruang VVIP." Ucap pria itu dan dapat anggukan kepala dari dokter laura.

"silakan anda bertanda tangan" Dokter laura sambil mengambil bolpen dan mengasih formulir untuk mengisi data-data tersebut.

Setelah melakukan pengisian. Pria itu keluar begitu saja tanpa berpamitan. Membuat rara harus menghela nafas.

Ia pun membaca kembali lagi formulir pendaftaran itu. Betapa terkejutnya ia melihat tanda tangan dari pria itu. Cuman satu huruf aja? yaitu D.

Siapa itu? Mungkin tuan muda nya yaitu divendra. Tapi ga mungkin divendra kan lagi pergi ke Amerika. Dan dia siapa?

Kenapa dia memiliki wajah mirip dengan tuan muda nya.

Kembali lagi ke pria itu. Pria itu pun duduk manis di depan ruang operasi. Ia pun menatap datar ruang operasi yang sudah tertutup itu.

Dari kejauhan ada seseorang pria yang menatap pria itu dengan penuh tanya? Siapa dia? kenapa dia ada disana?.Pria itu segera menelpon atasan nya

"Hallo tuan dipta?" ucap bawahannya dipta yang sudah menyambung telepon nya. 

"hallo, ada apa?" ucap dipta dengan ketus di seberang sana.

"tuan, varella barusan kecelakaan dan dia segera di operasi kan, dan ada pria yang menunggu operasi nya nona varella tuan." Ngadu bawahan nya Dipta kepada tuan besar nya.

"sial, jaga varella saya akan pulang setelah divendra selesai operasi itu permintaan istri saya." Perintah dipta.

"baik tuan." Ucap bodyguard itu, dipta pun mematikan handphone nya.

Pria itu menoleh kearah kanan dan menatap tajam ke arah bodyguard nya dipta.  Ia pun berdiri dan berjalan keluar dari ruang tunggu depan operasi.

Dia pun sembunyi di balik dinding operasi. Ia pun segera menelpon bawahannya untuk segera datang ke rumah sakit untuk menjaga.

"saya tidak akan melepaskan mu varella, adek saya juga sakit gara-gara tua bangka itu." Ucap pria itu sambil senyum miring.

kembali lagi ke dipta, dipta saat ini frustasi karena gadis yang dia kurung kabur dan kecelakaan tunggal? Membuat dipta ingin sekali pulang ke Indonesia.

Tapi vira tidak ingin diajak pulang le Indonesia katanya 'aku ingin rawat anak kita Dipta.' Membuat Dipta geram.

Dipta pun berjalan keruang inap divendra. Tapi dia samar-samar mendengarkan vira menelpon seseorang dengan sebutan 'sayang'. Membuat dipta mengepalkan tangannya.

"VIRA" Teriak dipta membuat vira mematung di tempatnya. Vira pun segera mematikan handphone nya. Dan menatap dipta yang sudah penuh marah itu.

plak

tamparan keras mengenai pipinya vira. Membuat vira meringis kesakitan karena sudut bibir nya sedikit sobek karena tamparan keras dari dipta.

"Maksud mu apa dipta?" Tanya vira yang menahan nangis.

Dipta yang sudah marah itu dan menatap tajam kearah vira dan ia pun berucap. "kamu bilang maksud mu apa? Yang tiba-tiba nampar kamu? Karena kamu sudah berani main belakang Vira." Ucap dipta sambil menahan air mata yang ingin keluar itu.

Vira mendengar ucapan dipta yang tadi, kenapa dia bisa tau? siapa yang memberi tau?.

"maafin aku dipta, aku salah maafin aku." Ucap vira sambil menundukkan kepalanya.

"aku janji ga bakal selingkuh dari kamu, maafin aku dipta berikan aku kesempatan lagi." Ucap vira sambil peluk dirinya dipta yang dari tadi bergeming itu tanpa bergerak kan apa pun.

Dipta pun mengelus punggung nya vira dan melepaskan segera melepaskan pelukannya dan menatap vira dengan tajam meskipun pipi nya sudah basah karena air mata nya yang sudah keluar dari tadi.

Vira merasakan pelukan nya lepas dia pun menatap wajah Dipta yang sudah menatap dirinya dengan tajam. Keberanian apa? Vira mencium bibirnya dipta.

Dipta pun menarik wajahnya vira dan balas ciuman itu. Dipta pun menggigit bibir bawahnya vira dan Lidah dipta pun mengajak adu lidah nya vira. Dipta pun melepaskan ciuman itu.

Dipta menatap sisa Saliva di pinggiran bibirnya vira. Ia pun menatap vira yang sedang mengatur nafasnya.

"kita cerai" Ucap Dipta membuat vira mendelik. Vira pun sujud dibawahnya dipta. "aku mohon jangan cerai dipta." Ucap vira bersujud di bawah kakinya dipta.

Namun itupun di hirau kan oleh dipta. Dipta meninggalkan Vira yang masih setia bersujud itu.

Dipta pun masuk kedalam kamar divendra. Dan menatap divendra yang masih setia tertidur.

Keberanian apa? Dipta mengelus rambut nya divendra dengan halus, ia pun menangis didepan muka nya divendra.

Ia sangat benci dirinya sendiri, kenapa ia harus benci anaknya sendiri? kenapa?. Divendra tidak salah yang salah dirinya sendiri.

cup

"diven cepat bangun." ucap dipta sambil mengecup keningnya divendra.

"daddy udah ga punya siapa-siapa selain kamu diven, mereka berdua sudah pergi gara-gara daddy diven, kamu juga jangan pergi diven." Ucap Dipta yang dimana air matanya sudah membahasi pipinya.

"Kamu jangan ikutan pergi divendra." Ucap dipta sambil mengelus rambut nya divendra. Divendra yang setia memejamkan matanya.

TBC

WADUH SIAPA YANG DI MAKSUD DENGAN DIPTA? MEREKA BERDUA?

KEMUNGKINAN BESAR VARELLA DAN VIRA?

ATAU ORANG LAIN?

RAMAIKAN LAGI KALO RAMAI AKU UPDATE CEPET

KALIAN BAKAL TAU SIAPA SESORANG YANG INSIAL NYA D.

KETEMU LAGI DI LAIN HARI

BYE-BYE 🤍

DADDY PRADIPTA (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang