Chapter 1.3 : Rey - Explanation

212 14 0
                                    

Music for the chapter Hero - Skillet

Chapter 1.3 : Rey - Explanation

REY

Aku menggeleng.
May Samuel bukanlah seorang makhluk dari buku yang ditulis May Samantha.

"Xav, bawa para citizen ke kamar mereka." ucapku pada Xavier. May melihatku bingung. Aku mungkin tidak mirip dengannya. Tapi itu karena suatu hal.

Semua citizen itu pergi. Kecuali May, Daniel, Connor dan 8 orang lain. Salah satunya seorang wanita jepang berambut merah.

"We're the leader." Connor berucap.

"Baik. Yang lain ikut aku."ucapku sambil berjalan ke pinggir, ke jalanan tanah. Jalan tol palsu itu kembali ke atas. Aku memimpin 11 orang itu ke ruang khusus.

Aku nembawa mereka melewati jalan Oxford Underground. Jalan jalan yang dilewati adalah tempat tinggal bagi para prajurit, pekerja, dan karyawan yang memang dibutuhkan.

Sampai ke sebuah bagunan besar. Itu tempat para soldiers. Termasuk aku sendiri. Menjadi General memang tidak semudah mendapatkan jabatan itu. Di depan pintu ada dua prajurit penjaga. Mereka hanya seperti prajurit. Tidak berpakaian SWAT, Police Officer, atau berbaju sepertiku. Baju mereka memang dirancang agar dapat melindungi dari segala ancaman.

Mereka membuka pintu setelah memeriksa semuanya. Si wanita jepang sempat marah dan hampir menggoreskan pedangnya pada si prajurit yang ingin mengambil pedangnya, untuk berjaga. Tapi aku memastikan pada mereka kalau orang orang yang kubawa ini memang baik. Bukan makhluk aneh.

Setelah masuk aku membawa para 'teman baruku' ini ke tempat aku biasa mengadakan rapat. Tempat itu ada di lantai 3 bangunan ini, bangunan ini punya 5 lantai. Itu adalah tingkat yang tertinggi. Bawah tanah bukanlah tempat untuk gedung pencakar langit.

Saat masuk di lift aku melihat Mac, Peter MacWillis. Dia Great General. Aku bukan mengejek atau iri. Tapi dia masih muda. Dia seumuranku tapi dia memang hebat. Pekerjaannya hanya duduk di lift sambil membaca koran lama. Dulu saat Nikolas baru mengadopsi anak, anak angkat Nikolas menjuluki Mac Mr. Old News Paper. Aku baru melihat Nikolas sekarang dia ada di barisan belakang. Di belakang seorang wanita mexico yang ada di kelompok. Aku tidak tau namanya siapa. Tapi kurasa dia orang kepolisian. Nikolas melihatku sambil tersenyum.

"Kau membawa orang baru?"tanya Mac sambil berdiri dan melipat korannya. Lalu menaruhnya di rak yang ada. Tapi, Mac memilih duduk karena kalau dia berdiri. Lift ini akan menjadi sumpek.

Mac melihat May, kurasa dia masih mengenalinya. "Kau anak di Blizzard Springs itu, kan?"tanya Mac menyelidik pada May.

Biar kutebak, May berkelahi dengan seorang pria. Atau dia menyelamatkan seseorang dari terror.

"Ya."jawab May sinis.

"Kau anak Rey, kan?"

Cukup kuakui.
Mac memang pintar.
Aku akui itu.

Awalnya kupikir dia akan berkata, "Pasti kau pengacau itu!" Sambil berdiri dan bersikap bak Hermes.

"Kau memang pintar, Mac."jawabku.

Ting!!!

Bunyi dentingan lift menandakan sudah sampai di lantai 3. Pintu lift terbuka. Aku keluar, Mac menyusulku dan berjalan disebelahku.

"Dia berbeda, Rey."ucap Mac dengan cemas.

"She's not a zombie. She's May." jawabku.

Aku mengangguk pelan pada para prajurit yang menjaga pintu ruangan rapat. Mereka membuka pintu aku segera masuk dan duduk di tempatku. Mac duduk disebelahku. Aku dan Mac punya jabatan yang hampir sama. Tapi sekarang? Jabatan Mac-lah yang tertinggi. Dia yang punya pikiran yang pintar. Namun aku yakin, May lebih pintar dari Mac.

The Last Survivors (#3 SURVIVORS Trilogy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang