Chapter 1.5 : Doyle - Team

177 22 1
                                    

Music for the chapter Busy Being Fabulous - Eagles

Chapter 1.5 : Doyle - Team

DOYLE

Aku kembali ke kamarku.
Dan duduk di pinggiran kasur.

Mungkin kasihan juga si pirang Jade. Tapi, kenapa Mac mau membuat Jade jadi umpan untuk menarik si penyihir. Namun apa hubungannya? TIDAK ADA!

"Kau sudah baikan?"tanya Daniel yang sedang melepas sepatunya.

Aku ingat mereka berdua. Saat 'itu'.

"Kalian sudah baikan?"balasku.

"Kau seharusnya tidak melakukan itu." jawab Daniel.

"Jika tidak begitu kalian tidak akan baikan, kan?"balasku memojokkannya.

"Sudahlah!" Daniel berjalan ke tempat lain.

James datang padaku dan duduk di sebelahku. Dari raut wajahnya aku tau dia akan bicara soal...

"Kau lihat Michelle tadi?"

Aku tau ini soal wanita satu itu. James memang suka padanya. Padahal Michelle tidak suka padanya. Michelle sedikit lebih tua dari James. Aku bahkan tidak pernah menganggap Michelle lebih dari partner.

"Bisakah kau cari wanita lain?"tanyaku sedikit kesal sambil berdiri dan mencari kotak obatku. Aku harus mengganti semua perbanku.

"Kau tau aku tidak bisa."jawab James. Masih mengikutiku.

Aku mengambil kotak obat yang ada di tas Connor. Aku menyuruh James membawa kotak itu. Aku berjalan ke kasurku lagi.

Aku melepas perban yang ada di kepalaku. Saat melepasnya rasanya sakit sekali. May memang anak yang kuat sekali. Mungkin julukan yang cocok untuknya adalah Wolverine. Tapi secara tidak disadari kehidupannya juga bagi Wolverine. Tidak tau asal usulnya.

"Menurutmu apa anakku bisa melewati tantangan Rey?"tanya Paul yang bergabung dengan obrolanku dan James.

"Kurasa bisa. Jika May benar benar mengajarnya tanpa belas kasihan."jawabku santai sambil mengganti perban di kepalaku dengan yang baru.

"Bisakah kau sedikit lembut? Jika kau punya anak kau juga akan takut jika anakmu diumpan seperti ikan." Connor duduk di sofa di depan perapian. Aku bahkan tidak tau sejak kapan dia ada disana.

Aku sendiri bingung. Perapian?
Ini bawah tanah, kan?
Kenapa ada perapian?
Sekarang suhunya tidak begitu panas atau terlalu dingin. Mungkin sekitar 30° celcius.

"Kau sudah lumayan baikan."ucap Paul sambil melihat luka dikepalaku. Tapi raut wajahnya menunjukkan ejekkan.

"Kau tau bagaimana May kalau sudah marah kan sekarang?" Nikolas makin mengejekku. Dia berbaring di kasurnya sambil membaca sebuah buku. Fifty Shades Darker. Kurasa seorang pria dengan 2 anak tidak suka membaca buku seperti itu.

"Dimana anakmu?"tanya Connor baru sadar.

"Dia ikut dengan Jack, Mona, dan Lisa." Nikolas melihat jamnya. "Sekarang mereka sudah di jalan menuju Bluish."

Bluish?
Apa tempat itu benar ada?
Apa tempat itu memang aman?

"Apa kau sudah tau tentang ini semua dari awal?"tanya Skyler menyelidik pada Nikolas.

"Tidak. Aku hanya mudah mengerti."jawab Nikolas sambil menyambung pembacaan bukunya.

Aku melihat sekeliling. Tempat ini bagus. Ada banyak lemari besar. Dan satu rak penuh sepatu berbagai ukuran semuanya sama bewarna hitam. Ada 2 kamar mandi. Aku tau itu dari pintu yang ada di ruangan ini. Tapi anehnya. Hanya ada satu jendela. Itupun di tutup.

The Last Survivors (#3 SURVIVORS Trilogy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang