Chapter 2.1 : Pam - Stronger

124 16 0
                                    

Music for the chapter   Stronger - Kanye West

Chapter 2.1 : Pamela - Stronger

PAMELA

Aku mendekati Kersty. Aku baru saja melihat seseorang mati karena ulah adik bungsuku ini.

Michelle mendekati James. Aku melihat Kersty. Dia sangat takut sekarang. Ini akan menjadi salah satu mimpi buruknya sekarang.

"Seharusnya aku yang jatuh."ucap Kersty.

James melihat Kersty dengan pandangan kosong. "Ini salah rekanmu. Bukan kau." James menenangkan Kersty.

James mendekati Kersty. "Ini bukan salahmu, Persy." James mengacak rambut Kersty.

"Kita harus terus berjalan."ucap Charlie sambil melihat jam tangannya.

"Aku harus ganti baju." James melihat pakaiannya. James mengambil tasnya yang entah kapan terlempar ke pinggir jalan.

Setelah 4 menit kami lanjut berjalan. Rey yang memimpin. Kurasa ini yang dimaksud May. Tak lama lagi.

Rey terlihat santai seakan tidak ada yang terjadi, beda dengan yang lain. Mereka terlihat seperti berusaha mengalihkan pikirannya. "Kenapa kau tidak sedih?"tanyaku pada pemimpin pengganti itu.

"Kenapa aku harus sedih?"tanyanya sambil terus berjalan.

"Dia pernah bilang kau akan memimpin, kan?"tanya Pat pada orang itu. Kami semua berhenti. Seakan baru menyadari itu.

Ada sesuatu yang aneh.

"Kau mengumpankannya." Daniel melihat Rey marah. Rey hanya melihat Daniel bingung.

"Ini sama halnya dengan kalian yang mengira aku mengumpan Jade."ucap Rey santai. Ada yang aneh pada pria itu.

"Apa?" Rey bingung. "Dia memang anakku. Tapi menurut perasaanku dia masih hidup." ucap Rey.

Kami mengangguk.
Tapi kenapa Rey mengatakannya dengan begitu mudah? Seakan ini hal yang biasa terjadi pada May.

Mungkin May memang seorang penyelamat. Tapi kenapa dia bisa punya cakar, bisa terus hidup, dan lebih pintar dibanding anak lainnya?

Apa May memang seorang mutan?
Tapi kenapa baru sekarang dia menjadi mutan. Kenapa tidak dari dulu.

Aku berjalan ke dekat Daniel. Hanya dia yang dekat dengan May.

"Kau dekat dengan dia kan?"tanyaku.

Daniel mengangguk. "Tapi dia seharusnya masih hidup." Daniel melihat Kersty yang menunduk dan disebelahnya ada Pat yang menjaganya.

"Aku tau."ucapku. "Aku tidak bisa memungkiri kalau adik bungsuku adalah pembunuh orang satu dunia."lanjutku. "Tapi kurasa ada yang aneh dengan Rey." Aku berbisik.

Daniel mengangguk sambil melihat Rey licik. "Rey has a strong child. But she's stronger than she look."

"Kau mau aku menyelidikinya?"bisikku.

"Silahkan!"jawab Daniel.

Aku berjalan maju kesebelah kiri Rey. Rey Menengok padaku.

Aku tidak tau apa miripnya Rey dengan May. Mereka tidak ada miripnya kecuali rambut hitam dan sifat kepemimpinan.

"Bagaimana kejadiannya hingga May begitu membencimu?"tanyaku.

"Itu sudah diceritakan."jawab Xavier yang ada di sebelah kanan Rey.

"Tapi aku belum dengar."balasku.

"Aku meninggalkannya saat ibunya sakit. Sampai ibu dan adiknya meninggal aku tidak kembali. Jadi dia membenciku." Rey menjelaskan dengan singkat.

"Ada yang beda denganmu."ucapku. Aku pernah melihat Rey sebelumnya. Saat dia menunjukkan Oxford Underground-nya.

"Tidak ada. Aku sama saja."jawab Rey ketus sambil berjalan lebih cepat.

Aku terdiam.
Red menarikku untuk terus berjalan. Wanita jepang ini terlihat seperti ninja. Rambut merah dengan poni yang sepanjang dahi. Dan baju serba hitam dengan sabuk pedang di pingangnya. Dia terlihat seperti Yukio di film Wolverine.

Aku tidak tau apa yang terjadi pada mereka semua. Tapi kurasa semuanya mengalami hal yang sama. Kehilangan.

"Kau yakin dia masih Rey yang seperti kau lihat pertama kali?"bisik Red sangat pelan.

"Tidak."jawabku.

"Kurasa juga begitu."lanjut Red.

"Kau merasakan itu juga?" Vika berpindah berjalan disebelahku.

"Apa?"tanyaku.

Vika mendekat padaku. "May masih hidup?"

"Aku merasakan itu. Anak itu serasa berjalan dibawah kakiku. Tapi mana mungkin. Dia sudah mati. Mungkin dia wolverine. Tapi wolverine juga bisa mati." Aku menjelaskan.

"Kalau begitu Rėy bohong!"bisik Vika sangat pelan yang hanya bisa didengar dalam radius 60 cm.

Aku merasa begitu.
"Aku merasa May sepertinya berjalan dibawahku. Seakan dibawah kita ini ada jalan bawah tanah. Seperti oxford underground." Jade menjelaskan dengan suara pelan yang mungkin bisa didengar dalam radius 1 meter.

"Aku juga."jawab Kersty pelan.

"Kalau May masih hidup. Itu artinya Rey juga kerasukan hantu."ucap Michelle berbisik.

"Baiklah."jawabku. "Kalau nanti saat kita akan naik pesawat dan Rey tiba tiba buru buru naik dan pergi. Itu artinya May memang masih hidup dan Rey kerasukan. Kalau itu terjadi kita harus rusak pesawatnya."jelasku pelan. Mungkin hanya Jade, Vika dan Michelle yang bisa mendengarnya.

"Sangat?"tanya Jade.

"Tidak. Rusak biasa."jawabku.

"Okay." Kami setuju.

Aku tau Rey kuat. Tapi May lebih kuat. Lebih dari kekuatan aneh Zqarafhime. Bahkan aku tidak tau darimana dia dapat nama aneh itu. Namanya tidak seperti orang yunani, juga tidak seperti orang kamboja, tidak seperti nama orang dari suku palint primitif didunia. Namun yang kupikirkan sekarang adalah May. Aku bisa merasakan dia berjalan dibawah kakiku. Aku merasa angker sekaligus tenang. Tapi ada yang aneh. Aku bisa merasakan itu.

May jika kau masih hidup. Tolong lakukan sesuatu!

Kami terus berjalan dalam diam. Aku masih tidak tau. Apa kami bisa menemukan Monte Carlo?
#To Be Countinued

Date : Rabu, 22 Juli 2015

~《 Chapter ini pendek juga.
Tapi terserahlah. Yang penting lebih dari 700 words. 3 atau 4 chapter lagi bakalan ended. Kalau ada yang bingung kenapa semua sebab kejadiannya tidak dijelaskan? Itu karena. Aku kurang pengetahuan dalam menulis cerita seperti ini. Dan tentang May? Dia hidup atau tidak? Aku rasa...

Keep reading...

- Jode                                                                        》~

The Last Survivors (#3 SURVIVORS Trilogy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang