[Cecily's POV]
Semua orang mempunyai rahasia, entah tentang apapun itu dan mereka pasti mati-matian berusaha untuk menjaga rahasia mereka. Karena itu semua orang pasti pernah berbohong. Kalian pasti tahu cerita murahan tentang perempuan yang diam-diam menyukai seorang laki-laki dan yang perempuan itu bisa lakukan hanya menunggu, tidak, kisahku tidak seperti itu. Kisahku benar-benar rumit, aku bahkan tidak paham kenapa aku bisa terjebak dalam hal seperti ini. Jujur aku tidak pernah menyukai anak itu, dia kasar, tidak sopan, idiot dan benar-benar cuek. Lagian aku sudah menyukai seseorang dia idaman semua perempuan disekolahku.
Atau apa yang kukatakan barusan itu juga kebohongan?
---
[Author's POV]
Tahun ajaran baru, teman baru, guru baru, buku baru, semua baru, termasuk satu murid baru. Mrs.Heat masuk kelas membawa seorang murid laki-laki, bisa dikatakan tampangnya tidak buruk-buruk amat tapi bukan berarti dia ganteng. Cecily melihat anak itu sekilas, tapi langsung melihat kearah jendela.
"Anak-anak, kita kedatangan murid baru." Kata Mrs.Heat. Biasanya saat ada murid baru laki-laki semua siswa perempuan sibuk berbisik-bisik, tapi kalau tampang murid baru ini, baju keluar tidak rapi, rambut acak-acakan, tas yang sudah sobek, dan wajah sok menantang, siapa yang akan menyukai mahkluk seperti ini?
"Namaku Kenneth-" Kalimat orang itu terpotong oleh teguran Mrs.Heat.
"Gunakan bahasa formal dalam kelas Kenneth." Kata Mrs.Heat.
"Untuk apa? Mau bahasa formal atau tidak itu sama saja bagiku." Kata Kenneth. Cecily melihat kearah Kenneth, Tahun ini, pasti kelas ini akan kacau kalau ada anak itu. Pikir Cecily. Cecily mengangkat tangannya.
"Ada apa Cecily?" Tanya Mrs.Heat.
"Bagaimana kalau kita mulai saja pelajaran hari ini? Saya rasa perkenalan bisa lain kali saja Mrs.Heat." Kata Cecily.
"Baiklah, Kenneth duduk dipaling belakang." Kata Mrs.Heat.
Kenneth sepertinya senang disuruh duduk paling belakang, dengan itu pelajaranpun dimulai. Cecily mungkin bukan anak terpintar atau terajin dikelas tapi setidaknya dia tidak bodoh-bodoh amat. Dan anehnya setiap kali Mrs.Heat memberikan pertanyaan dan tidak ada satu orangpun dalam kelas itu yang bisa menjawab, Kenneth mengangkat tangannya dan jawabannya selalu benar. Yah, setidaknya dia tidak bodoh.Pikir Cecily.
[Kenneth's POV]
Aku bisa rasakan semua tatapan merendahkan dari murid lain karena caraku berpakaian, tapi menurutku apa yang kita pakai, model rambut kita atau apapun penampilan kita itu tidak berpengaruh pada kepintaranmu atau apapun. Aku pakai mana nyamanku saja, kalau bisa aku memakai baju tidur kesekolah ini besok. Aku tahu mereka pasti menganggapku anak berandalan, tipe laki-laki brengse, tidak punya sopan santun, bodoh, dan miskin. Jujur saja aku tidak peduli, lagian ini hanya sekolah.
Mrs.Heat sepertinya suka sekali memberika pertanyaan yang menurutku konyol, dan lebih anehnya lagi tidak ada satu muridpun yang bisa menjawab pertanyaan Mrs.Konyol itu. Lebih baik aku mengangkat tangannku dan cepat-cepat menyudahi topik ini, rasanya sebentar lagi aku akan tertidur. Lalu aku mendengar suara bel, bagaikan lonceng surga, dan jiwaku dibersihkan dengan air suci, oke yah sedikit berlebihan tapi hey, itu memang kenyataannya. Semua murid keluar kelas menuju kantin atau kemanapun sementara aku hanya duduk di kelas.
"Kau tidak buruk-buruk amat." Kata seseorang yang lewat disampingku, suara perempuan. Aku mencoba lihat siapa yang mengatakan hal itu, tapi sepertinya dia sudah jalan keluar kelas. Tunggu itu suara yang sama seperti tadi, perempuan yang disebut Mrs.Konyol itu. Cecily, ya itu namanya,Cecily.
---
[Author's POV]
Kenneth merebahkan kepalanya ke meja sampai bel masuk dan bel pulang. Bukannya tidak ada guru yang menegur tapi memang guru disini tidak begitu peduli. Kau mau belajar ya belajar, mau tidur ya tidur, bukan guru yang rugi. Kenneth masih tertidur sampai semua murid pulang, kecuali satu. Cecily.
"Kau mau menginap disini?" Tanya Cecily.Kenneth menatap Cecily sekilas lalu mengemas semua bukunya. Cecily hanya berdiri disana menunggu.
"Mau sampai kapan kau berdiri disana? Pulang saja sana." Kata Kenneth cuek.
"Kau berani sediri melewati lorong itu? Jam segini lampu sudah dimatikan. Ini satu jam setelah eksul dan pelajaran tambahan selesai." Kata Cecily.
"Kau terlalu banyak bicara, telingaku sakit." Kata Kenneth. Cecily hanya menghela nafas kesal lalu jalan keluar kelas. Beberapa menit kemudian Kenneth jalan keluar kelas, melewati lorong sekolah, lampu masih dihidupkan sampai tiba-tiba semua gelap. Kenneth tersentak kaget, lalu lari cepat-cepat, kalian tahu apa yang terjadi jika orang berlari dalam gelap ya, selalu saja terjatuh. Kenneth mengelus kakinya lalu berdiri lagi. Melihat depan belakang Kenneth merinding ngeri. Lalu ada suara langkah kaki mendekat, perlahan. Tanpa berpikr panjang Kenneth langsung memanggil orang itu.
"Cecily!" Panggil Kenneth panik. Suara langkah kaki itu berhenti. Lalu terdengar suara perempuan, dingin.
"Cecily?"
Kenneth memucat, lalu lari secepat mungkin, dan berhenti di koridor depan. Rasa lega melanda Kenneth, setidaknya disini ruang terbuka. Kenneth duduk, menunggu jemputan, sekalian karena capek berlari. Baru saja detak jantungnya kembali normal, sesuatu meyentuh pundaknya.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!" Kenneth berteriak sambil meronta-ronta dilantai. Orang itu menangkup pipi Kenneth dengan kedua tangannya.
"Hey, kau kenapa?" Tanya orang itu. Kenneth membuka matanya dan menemukan wajah Cecily. Dan langsung secara refleks memeluk Cecily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Star
Teen Fiction"Apa yang kau inginkan?" Tanya Cecily. "Keinginanku yang sudah terkabul. Kau sudah duduk disampingku." Kata Kenneth Tidak akan terjadi apa-apa sampai salah satu maju dan menyatakan yang sebenarnya, lagian apa gunanya menyembunyikan perasaan yang sud...