Part 9

146 17 8
                                    

Sorry for the loooooong update guys :( i've been busy with school and stuff

-----

Kau tahu, dengan gaya sok dan moral yang merosot di hari pertama sekolah. Dia berteriak di lorong saat itu, seperti orang ketakutan. Bagaimana mungkin aku bisa menyukai seorang pengecut? Dia begitu tidak sopan pada Mrs.Heat. Terima kasih pada otaknya yang cukup brilian dia bisa bertahan di kelas Mrs.Heat. Aku sering lihat dia keluar masuk ruang kepala sekolah. Hal baik padanya hanya, otaknya, rambut gelapnya yang cocok pada mata hitam pekatnya, tinggi badanya, dan aroma mint yang selalu tercium saat dia sampingku. Itu saja. Apa baiknya? ~C

Jenna menatap kertas yang kuberikan itu lalu memberiku tatapan 'kau mengarang cerita?' Aku hanya menatap kertas itu lalu balik padanya, mengisyaratkan 'baca' Jenna mulai membaca apa yang kutulis, dari barisan pertama ke baisan selanjutnya. Lalu dia mulai menulis.

'Kurasa kau baru saja mendeskripikan kata 'suka' tapi kau berusaha untuk menyangkalnya apa kau mau kehilangannya?' ~J

[Author's POV]

Malamnya Cecily, berada di lapangan basket itu lagi. Tentu saja, apa yang Jenna katakan benar. Bagaimana mungkin aku tidak menyadari hal ini? Pikir Cecily. Cecily tiduran di bangku di pinggir lapangan, menatap langit. Malam ini tidak ada bintang, bahkan bulan terlihat sedih.

"Kau tidak berniat untuk tidur disini kan?" Tanya seseorang. Suara yang sudah sangat Cecily hafal. Suara Kenneth. Cecily bangun dari posisinya, dan dudk menghadap Kenneth.

"Tidak. Aku berniat tidur di kasurku malam ini." Kata Cecily.

"Lalu, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Kenneth.

"Berpikir?" Kata Cecily. Kenneth tersenyum.

"Kau tahu, aku sudah menunjukkan tempat yang baik untuk berpikir." Kata Kenneth sambil menunjuk kebelakang dengan jempolnya. Cecily tahu persis apa yang Kenneth maksud. Bukit itu. Tempat dimana dia menhabiskan waktu dengan Kenneth sampai dirinya sendiri tertidur. Cecily ragu pada awalnya tapi lalu kata-kata Jenna terputar di kepalanya 'apa kau mau kehilangannya?' Tentu saja Cecily tidak ingin hal itu terjadi, Cecily turun dari kursi itu dan mulai jalan keluar lapangan basket. Dibelakangnya Kenneth mengikuti sambil tersenyum.

Mereka sampai di bukin itu, Cecily duduk diatas rumput tebal dan Kenneth duduk di sampingnya. Tepat seperti waktu itu.

"Jadi? Kau mau cerita apa yang kau pikirkan?" Tanya Kenneth. Cecily tidak menjawab pertanyaan Kenneth. Sebaliknya dia malah hanya melihat kedepan, dengan tatapan kosong. Membuat Kenneth khawatir apa yang terjadi. Tapi lalu, Cecily menghadap Kenneth, dan ada sesuatu dari cara Cecily menatapnya, seolah menginginkan?

"Aku punya satu permintaan." Kata Cecily.

"Dan apa permintaan itu?" Tanya Kenneth.

Ada jeda sebelum Cecily menjawab, cukup lama sampai membuat Kenneth harus merasakan dinginnya malam.

"Kau tidak tinggalkan aku." Kata Cecily, tiba-tiba. Kenneth kaget, benar-benar terkejut. Bola mata Kenneth membesar, menatap Cecily dengan kebingungan atau kesenangan. Tapi bibirnya sudah membentuk senyuman.

"Aku tidak menduga itu." Kata Kenneth sambil tersenyum tipis, tapi ekspresi Cecily belum berubah. "Apa yang membuatmu berpikir aku akan semudah itu berpindah hati, Cecy?" Kata Kenneth.

"Berpindah hati?" Tanya Cecily, detakan jantungnya semakin kencang, dan matanya mencerminkan Kenneth.

Kenneth mendekat ke Cecily, menipiskan jarak diantara mereka. Hanya tersisa udara tipis, diantara mereka. Sampai dahi mereka bersentuhan. Cecily bisa merasakan hangat nafas Kenneth di kulitnya, mengirimkan sejuta getaran listrik ke seluruh tubuhnya.

"Sudah lama aku ingin mengatakan ini." Kata Kenneth.


Night StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang