Cecily melepaskan pelukannya.
"Umm, maaf, aku hanya-" Kata Cecily terbata.
"Tidak apa-apa. Aku senang kau melakukannya." Kata Kenneth. Yang mengejutkan Cecily, nada suaranya lembut tidak terdengar kasar atau dingin seperti sebelumnya. Dan sorotan matanya juga berubah, lebih tenang, dan entah bagaimana terasa hangat. Bibir Kenneth menyungingkan sekilas, senyuman. Dan siapa sangka menurut Cecily itu seperti nyaris memabukkan.
"Ini sudah sore, aku menemanimu pulang." Kata Kenneth.
"Apa?"
"Harusnya perempuan tidak jalan sendiri jam segini. Siapa tahu apa yang terjadi." Kata Kenneth.
"Tidak ada gunanya aku pulang, bahkan kalau aku menghilang seminggu, ayahku tidak akan tahu." Kata Cecily. Kenneth kembali duduk disamping Cecily.
"Pak Kepala Dewan?" Kata Kenneth.
"Dia terlalu sibuk bekerja." Kata Cecily
"Dan ibumu?" Tanya Kenneth.
"Meninggal saat melahirkanku." Kata Cecily.
"Aku tidak akan memelukmu, kalau kau penasaran." Kata Kenneth. Cecily tertawa ringan. "Mencari masalah dengan Kepala Dewan sepertinya kesalah besar." Katanya lagi.
Cecily menatap Kenneth, Kenneth yang seperti ini bisa membuat hatinya melambung tinggi. Ini sisi baru Kenneth yang belum pernah dilihat Cecily. Melihatnya seperti ini dengan latar belakang langit oren mungkin menjadi pemandangan terbaik yang pernah dilihat Cecily seumur hidupnya. Rasanya Cecily hanya ingin tenggelam dalam mata gelap Kenneth.
"Lebih baik aku mengantarmu pulang." Kata Kenneth.
"Ya." Kata Cecily. Saat mereka sampai di depan rumah Cecily, langit sudah gelap.
"Sampai besok." Kata Cecily, lalu membuka gerbang rumahnya.
"Cecily, terima kasih." Kata Kenneth.
"Untuk apa?" Tanya Cecily.
Kenneth mengangkat bahunya. "Mengerti perasaanku?" Kata Kenneth.
"Sama-sama." Kata Cecily, lalu masuk kedalam rumahnya.
Kenneth sampai dirumahnya malam. Tanpa disadarinya, dia sudah melupakan masalah ibunya tadi.
---
Kenneth masuk ke kantor guru, keputusannya sudah bulat. Kenneth akan minta maaf dan kembali ke kelas.
"Mrs.Heat, saya minta maaf karena tidur di kelas dan saya ingin belajar di kelas anda selama satu setengah jam itu." Kata Kenneth.
Mrs.Heat menatap Kenneth heran, entah karena sikap dan bahasanya yang sopan dan hormat atau penampilannya yang rapi.
"Sepertinya anda sudah belajar dari kesalahan. Kalau begitu cepatlah ke kelas, sebentar lagi bel." Kata Mrs.Heat.
Kenneth mengangguk dan kembali ke kelas. Semua murid menatapnya bingung, heran, terkejut. Tak percaya apa yang mereka lihat. Kenneth, berpakaian rapi, datang ke kelas dan mengeluarkan buku pelajaran sebelum bel masuk.
"Astaga, aku tidak tahu kalau Kenneth bisa begitu-"
"Keren? Seksi?" Tanya Lacey menebak apa yang akan dikatakan Jenna.
"Menarik untuk dilihat." Kata Jenna.
"Menarik untuk dilihat? Yang benar saja, dia secara resmi menjadi laki-laki terkeren sekolah ini. Maksudku lihat dia!" Kata Lacey heboh.
Cecily masuk ke kelas dan mendapati Kenneth yang sedang baca buku. Cecily duduk di belakang Kenneth. Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi dan Mrs.Heat masuk kelas. Lebih mengejutkan bagi murid lain. Kenneth tidak tertidur, dia mencatat apa yang dikatakan Mrs.Heat, mendengar, dan benar-benar belajar. Bahkan dia yang menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Mrs.Heat. 10 menit sebelum jam pelajaran Mrs.Heat selesai, selalu ada quiz dan Kenneth mengalahkan Thalia, sang juara kelas.
Cecily sendiri tidak menduga hal ini. Saat jam istirahat murid-murid sibuk membicarakan Kenneth yang tiba-tiba berubah total. Bahkan beberapa siswi menyapa Kenneth dan dibalas dengan senyuman tipis dari Kenneth.
"Kau benar-benar popular. Mendadak." Kata Cecily.
"Aku tidak menyangka reaksi mereka akan seperti ini, kupikir mereka bahkan tidak melihatku." Kata Kenneth.
"Kau berubah dalam satu malam, siapa yang tidak akan sadar?" Kata Cecily.
"Yah, sekarang atap ini satu-satunya tempat tenang." Kata Kenneth.
"Hmm, perempuan lain sepertinya mulai menganggapmu menarik." Kata Cecily sambil menaik-naikkan alisnya.
"Bagaimana denganmu? Apa bagimu aku menarik?" Tanya Kenneth.
"Tentu saja, laki-laki manapun yang menangis seperti bayi selalu menarik." Kata Cecily.
"Hey, saat itu aku sedang terpuruk." Kata Kenneth.
Mereka berdiri diatap itu sampai bel berbunyi. Saat pulang Cecily berdiri di koridor depan, menunggu jemputanya. Lalu sebuah mobil putih berhenti tepat di depannya, dan Ethan keluar dari mobil itu.
"Kau butuh tumpangan?" Tanya Ethan.
"Tidak, sebentar lagi aku juga sudah dijemput." Kata Cecily.
Ethan merauh tangan Cecily dan menariknya. "Ayolah, kau tidak sungguh-sungguh berniat tunggu disini kan? Sudah mau hujan." Kata Ethan. Cecily mau melepaskan cengkraman Etham saat itu juga, tapi tangan lain sudah duluan melakukannya.
"Dia tidak akan pergi kemanapun denganmu." Kata Kenneth.
"Siapa kau? Ayahnya? Lepaskan tangannya." Kata Ethan.
"Kubilang, dia.tidak.akan.pergi.kemanapun.denganmu." Kata Kenneth menekan setiap katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Star
Teen Fiction"Apa yang kau inginkan?" Tanya Cecily. "Keinginanku yang sudah terkabul. Kau sudah duduk disampingku." Kata Kenneth Tidak akan terjadi apa-apa sampai salah satu maju dan menyatakan yang sebenarnya, lagian apa gunanya menyembunyikan perasaan yang sud...