Cinta?

855 38 0
                                    

"Yah, mungkin iya,, tapi aku berharap lebih"

Tak ada kelanjutan setelah kalimat itu. Aku dan dia, kami hanya diam.

Usai film itu tamat, lampu dinyalakan, aku lihat masker sudah kembali terpasang diwajahya. Cupung juga kembali menutupi kepalanya. Aku menunggunya untuk mengajakku keluar, satu demi satu orang sudah keluar, tersisa kami dan beberapa pasang pemuda dan pemudi, itupun di deretan kursi depan.

"Aku belum mau keluar, temani aku sebentar." Katanya. Heh? Mana bisa? Abis ini pemutaran sesi kedua. Kalo kita tetap disini, pasti akan dimarahi petugas lah.

"Nanti penjaganya marah Junhyung-ssi. Kita cari tempat lain saja kalo mau menenangkan fikiran." Ajakku

"Memang kamu mau aku ajak pindah tempat?"

"Hmm,, yang penting bukan tempat yanh aneh.." dia langsung menarik tanganku. Kami berlari sambil berpegangan tangan, sampai di tempat parkir, dia mengambil motor lalu dengan cepat menyuruhku naik.

"Cmon, time is everything! Jangan buang-buang waktu." Aku segera naik ke motornya. Dia melaju kencang sekali. Bulu kudukku berdiri pertanda aku merinding. Oh sesang (tuhan) aku masih sayang nyawaku. Aku memegang jaketnya erat. Aku takkan memeluknya, bisa-bisa aku disangka cewek piktor.

Udara malam benar- benar dingin, tanganku serasa kaku karena menahan dingin. Dia melambatkan motornya lalu tangan kirinya melepas stir motor, menarik tangan kiriku lalu memasukkannya kedalam saku jaketnya.

"Masukkan tangan kananmu kejaketku kalau kamu ngga mau mati kedinginan." Aku menurutinya, karena memang udara begitu dingin, dan benar, aku ngga mau mati kedinginan. Sialnya, tadi aku pergi bareng chokomi naik mobil, jadi aku ngga make pakean anti dingin. Cuma celana levis dipadu dengan kaos rajut lengan panjang. Just it!! Dinginnya malam bener-bener menggeroggoti badanku yang mungil.

"Kita sampe" ujarnya

Sekarang kita berada ditaman kota. Ngga begitu rame sama orang pacaran. Emang sih, remaja jaman sekarang kalo pacaran udah bukan ditaman lagi. Yah, kalian sendiri taulah ya dimana.. hehehe
*author, kamu ngeselin ikh! Balik deh sana.!!
*usir cantik yah.. hush,,hush,,sanaa! Jitaakk!! Hahaha #abaikan

Hyun Junhyung pov**

Kebetulan banget dia memperbolehkan aku nyari tempat lain buat ngademin fikiran, secepat kilat aku mengajaknya ketaman ini. Dulu, aku pengen banget kesini sama orang special. Taunya dia niih orang special yang aku ajak kesini.

Jujur, aku tau dia adiknya Jung Ji Hyo, aku tau itu karena aku juga dekat dengan Serra. Serra memintaku untuk bungkam. So, this is her secret, and i am afraid if she will dissapointad, when she know if i know it.

Disini kami sekarang, ditaman kota dengan udara malam yang begitu dingin.

Aku menyukainya, meski baru mengenalnya tapi aku menyukainya. Rambut coklatnya diterpa angin malam membuatnya semakin cantik dimataku. Dan bajunya berterbangan membuat perut seksinya sedikit terlihat. What?? Bajunya berterbangan? Bodohnya kau Junhyung! Dia pasti kedinginan banget!

Aku langsung melepas jaketku dan memakaikan padanya, tuhan, senyumnya manis sekali..

"Makasih Junhyung-ssi.." bibir seksinya mengucapkan kalimat itu dan rasanya aku akan terbang terbawa angin, jika ia tak memegang tanganku. "Kenapa Junhyung-ssi?" Tanyanya.

"Entah, rasanya begitu berbunga-bunga disini" jawabku sambil memegang dadaku. Aku serius, rasanya banyak kupu-kupu yang terbang disekitar perutku. Apa ini tandanya aku mencintainya? Cinta? Apa mungkin?

"Ahh, Junhyung-ssi, jangan bercanda yang engga-engga. Aku malu tau." Katanya

"Malu kok bilang-bilang, lucu banget sih kamu. Aku suka deh" kataku

Pacar Q, Idola Q (Korean Story) [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang