Setelah ku akui
Setelah ku lewati
Keranda yang tak betuan
Hingga ladang tak berbelalang
Tak jumpa angin berpuyuh melulu yang belai wajah hamba
Tak sua bayang membelai yang hangatkan jiwa
Sudah hilang tak berpenghuniAku tergeletak sendiri
Antara nyata yang pasti mematri
Nyata yang pisahkan hati dan hati
Tak ada lagi syak yakinkan ingin diriSudah waktunya terpisaj
Tlah waktunya tiada
Laksana cangkir tanah liat yang pecah
Tak bisa bersatu
Indahnya hanya bisa dikenang
Dalam hati
Dalam mimpi