kau yang tiba-tiba saja menyeruak
membobol pintu pertahananku
mengguncangkan tahtaku
kau yang dengan lembut menaklukanku
dari segala kesendirian dan kesepianku
kau yang siramiku dengan air penghilang dahaga
tak lama setelah bersua
tapi kau jugalah
yang membinasakanku
hancurkanku seserpihannya
tak tersisa sudah
tak terbentuk lagi
kau yang semuanya telah musnah
kenapa kini hendak berumah
aku bukanlah manusia tak berdaya
aku bukan pula malaikat tak membangkang perintah
kau yang menghancurkan segalaku
tak sadarikah lukaku itu abadi?
tak mengertikah dengungannya terus bertalu
seperti itu sakitku
kau dan semuanya yang dulu ku cinta
sudah habis musnah rasanya
tinggal kenangan tak berguna yang ada
jangan meminta cinta untuk kedua