Diary Hari Keenambelas

8.1K 613 52
                                    

Hari Keenambelas 

Alkisah pada jaman dahulu kala ada sebuah kerajaan yang terisolir dari dunia luar. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang ratu cantik bernama Ratu Aurora dan raja yang sakit-sakitan bernama Raja Haya. 

Kondisi kerajaan sedang galau karena Putra Mahkota Ken dan Pemimpin Prajurit Radith ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Tersengat listrik belut raksasa. Keduanya saat itu bersama Penyihir Kerajaan Micah. 

Beberapa hari terakhir dalam kerajaan memang terjadi kericuhan. Kericuhan yang sebenarnya sudah diramalkan oleh Ahli Nujum Jhan. 

Korban pertama adalah Kepala Dayang Ajeng yang lukisan bernodanya tersebar ke seluruh pelosok negeri. 

Rapat besar pun diadakan,semua petinggi istana dikumpulkan di satu menara untuk menerima pengarahan dari Ibu Suri Collins. Ibu Suri menyatakan bahwa semua kejadian yang terjadi akhir-akhir ini tidak lebih dari sebuah kebetulan. Dan setiap jajaran petinggi istana lebih baik memfokuskan diri pada pelajaran sejarah perang, biologi naga-naga dan bahasa Inggris untuk mempererat hubungan multilateral dengan kerajaan-kerajaan lain. 

Panggilan dari menara pemerintahan utama membuat Ibu Suri Collins harus menghentikan penjelasannya tentang sejarah perang. Sebagai gantinya dia membagikan puluhan perkamen sebagai tugas setiap petinggi istana. 

Hanya berselang beberapa menit setelah Ibu Suri menutup gerbang menara, tempat itu langsung ribut. 

Penjahit Istana Zeany mendekati Penyanyi Istana Diana, diikuti Ahli Perbintangan Freya dan Ratu Aurora beserta Dayang Utama Ling. Kelimanya membahas jalinan fenomena yang belakangan terjadi. 

Penyair Istana Sarah lebih memilih menyalin isi perkamen Penasehat Frans walau dia dicemooh Duta Sandi Baddy. 

Berkelompok, masing-masing berkumpul dengan petinggi lain yang bisa mereka percaya atau mereka sukai. 

Waktu berlalu dengan cepat, Pelawak Istana Carada mengumpulkan seluruh perkamen. 

Putra Mahkota Ken dan Pemimpin Prajurit Radith sempat memprotes pengumpulan perkamen yang mereka rasa terlalu cepat. Mereka beralasan tubuh mereka masih lemah sehingga tidak bisa buru-buru mengisi perkamen tersebut. 

Pelawak Istana menolak. Dia cuma memberikan tambahan waktu sepuluh menit bagi keduanya. 

Putra Mahkota menarik perkamen Koki Istana Giovani dan menyalinnya. Hal yang sama dilakukan Pemimpin Prajurit pada perkamen Penyihir Kerajaan Micah. 

Lalu semua petinggi keluar dari menara menuju taman istana. Perjalanan ke sana dipimpin oleh Ahli Ekonomi Istana Rudy. 

Di taman istana sudah menunggu Tukang Kebun Istana Benny. Dia melaporkan perang sudah semakin dekat dan semua orang harus bersiap-siap. Sayangnya kerajaan harus berpuas diri dengan perlengkapan perang seadanya. 

Ahli Pembangunan Istana Silvia memberi mereka ember sebagai pengganti helm perang. Di sampingnya Pandai Besi Istana Omega menyerahkan sekop sebagai pengganti pedang. Kepala Pelayan Gina dan Penjaga Gerbang Andy mencampur dua jenis pupuk yang diyakini Tukang Kebun Istana Benny dapat mengusir naga-naga musuh. 

Penari Kerajaan Cherry langsung menjauh saat ramuan ajaib itu mulai dibuat. 

Setelah semua tersedia, Perdana Menteri Imban memasukkan pupuk pengusir naga ke ember setiap petinggi. Dengan sekop di tangan kanan dan ember di tangan kiri semuanya siap bertarung di medan perang. 

Pasukan dibagi dalam beberapa batalyon. Raja Haya membawahi langsung Penasehat Frans, Penjahit Istana Zeany dan Prajurit Abadi Meryl. Formasi yang tepat sebagai pelindung raja yang sedang sakit-sakitan itu. Penasehat Frans memiliki Tongkat Angin Penyembuh. Kemudian serigala-serigala air Penjahit Istana Zeany dapat menghalau semua jenis naga agar tidak mendekat. Kartu as mereka adalah Prajurit Abadi Meryl yang mempunyai sihir unik mengendalikan darah yang keluar dari tubuhnya sendiri. 

Batalyon utama ini mendapat tugas menangani gerombolan naga yang dikenal dengan nama Naga Lidah Buaya. Naga-naga itu terkenal sangat buas. Tubuh mereka yang berwarna hijau dipenuhi duri-duri mematikan. Apabila para anggota batalyon berhasil melukai naga ini maka tubuh naga tersebut akan mengeluarkan lendir. Lendir ini dikumpulkan oleh Penasehat Frans sebab konon berkhasiat untuk menyembuhkan luka. 

Perang berlangsung sengit. Dimana-mana terdengar denting sekop. Serbuk Pupuk Sihir disebarkan penuh konsentrasi oleh para penyihir kerajaan. 

Mereka terlalu sibuk berperang sampai tak ada yang menyadari seekor naga raksasa melayang di atas grup batalyon utama. Naga itu memekik dan mengeluarkan pecahan-pecahan kaca sihir dari kakinya. Pecahan-pecahan kaca tersebut melesat menuju bumi. Melukai keempat anggota batalyon utama. Darah segar mengalir dari tubuh mereka. 

Memang keempatnya hanya menderita luka gores. Tapi itu membuka kesempatan Prajurit Abadi Meryl menggunakan darah mereka dan mengeluarkan jurus pamungkasnya, Badai Darah. 

Sang pemimpin naga dikalahkan. Seluruh rakyat bersorak. Mereka pun hidup bahagia selamanya. 

(Prajurit Abadi, Meryl Jangkaru) 

25th (Oleh : Hein L. Kreuzz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang