Wanita Yang Menyebalkan

56 4 0
                                    

Kiryu POV

Aku menggendong ini dan terus berlari dengan sekuat tenaga ke rumahku. Beberapa tikungan telah kulalui untunglah aku memiliki ingatan yang cukup kuat untuk mengingat jalan. Jika tidak, sudah pasti aku akan tersesat di daerah yang cukup asing bagiku. Walaupun aku tinggal di kota ini, tetapi aku jarang sekali berjalan keluar rumah.

Aku sampai di depan rumahku. Sudah pasti kakak perempuanku itu sudah pulang sejak tadi. Sambil menggendong wanita ini, aku terus mengelilingi rumah seperti pencuri untuk mengetahui keberadaan kakak perempuanku itu.

Dari sisi jendela yang tidak tertutupi hordeng, aku mengintip ke arah ruang utama. Namun kakakku tidak ada disana. Mungkin kakakku sudah kembali ke dalam kamarnya atau mungkin juga tidak. Semua kemungkinan bisa saja terjadi, tapi firasatku mengatakan inilah waktu yang tepat untuk untuk menyelinap masuk ke dalam rumah.

Pintu yang berdecit ketika kubuka sedikit membuatku takut akan menyadarkan kakakku itu. Tak ada tanda-tanda kakakku. Aku terus melangkah tanpa mengeluarkan sedikitpun suara.

Aku mengarahkan pandanganku ke sebelah kanan dan melihat jam yang ada di ruang utama. Jam tersebut menunjukkan pukul 12.10

Nee-san pasti sudah tidur sekarang, aku merasa sedikit lebih lega sekarang. Batinku.

Disaat yang bersamaan aku memejamkan mataku dan menghela nafas. Ketika aku mebuka mataku, pandanganku berfokus pada wajah cantik seorang wanita berambut pirang dengan dagu yang bersandar pada bahu kananku. Wanita itu terlihat sangat kotor sekali.

Aku kembali berjalan dan terus menaiki anak tangga. Sesampainya di kamarku, aku segera membaringkan wanita yang tidak kuketahui namanya ini ke atas kasurku dengan perlahan. Takut membuatnya terasa sakit.

Menyadari badanku yang juga ternyata sangat kotor sama dengannya dan segaris darah kering yang berbekas di bawah lipatan bibirku. Akupun segera menuju kamar mandi.

Aku menengadahkan kepalaku ke arah shower yang mengeluarkan air. Aku terus memejamkan mataku. Aku terus mengingat kejadian yang telah ku alami. Aku mencoba merajut benang merah dari mimpi yang kualami dengan kejadian itu.

Aku mencoba mencari jawaban mengapa aku mengalami mimpi dan kejadian itu. Mengapa aku mendapatkan kekuatan ini. Dan untuk apa sebeneranya kekuatan yang kumiliki ini.

Dari yang ku lihat sebelumnya, wanita itu juga mengeluarkan aura aneh. Hanya saja aura itu berwarna hijau sedangkan aku merah. Pria jahat itu, dia tidak mengeluarkan aura yang sama seperti yang kami miliki.

Apa yang sebernarnya terjadi? Apa masih banyak lagi orang-orang yang memiliki kekuatan sepertiku ini selain wanita pirang itu? Apakah ada semacam perkumpulan yang di dalamnya meliputi orang-orang tersebut? Lalu bagaimana denganku?

Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalaku. Namun, aku tak memiliki jawaban yang pasti.

Setelah aku mengganti pakaian, aku segera menuju pintu keluar. Sebelum membuka pintu yang ada di hadapanku ini aku kembali memeperhatikan wanita yang berbaring di kamarku. Aku mengamatinya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Pandanganku terhenti ketika aku melihat gelang yang melingkar di masing-masing tangannya itu. Jika aku ingat-ingat sebelumnya, aku tidak melihat dia mengenakan gelang seperti itu ketika aku bertemu sebelunya.

Aku teringat dengan pedang merah yang sebelumnya kugunakan untuk mengalahkan pria jahat itu telah berubah menjadi sebuah cincin yang melingkari jari manisku. Jika aku mengambil kesimpulan, dua pisau yang sebelumnya digunakan wanita itu telah berubah menjadi kedua gelang tersebut. Setidaknya itulah yang dapat kusimpulkan.

Soul of WeaponTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang