" Tuan anda mau makan apa?" Tanya John saat melihat Deril duduk dimeja makan pagi itu.
Tapi tak ada jawaban. Pemuda itu hanya membolak balikkan koran ditangannya dengan ekspresi 0.
" Sudah pak jangan tanya dia. Batu." Celetuk Aira yang juga duduk di kursi berseberangan dengannya.
John menarik napas panjang
Mereka masih belum akur- Batinnya
Tapi..
Seketika suasana berubah saat Aira melihat tuan Aaron menuju kesana dengan kursi rodanya.
" Ayah...!!" Seru Aira senang
Akhirnya, setelah bertahun tahun. Ayahnya kembali mau makan bersama mereka.
" Bagaimana malam kalian?" Tanyanya membuat senyum diwajah Aira langsung surut. Alisnya berkedut. Ternyata, kekuatan ayahnya untuk makan bersama di landaskan rasa keponya yang sudah kronis.
John memijit pelipisnya.
" Maaf saya akan menyiapkan hidangannya tuan." Ucapnya mundur.
" Ayo jawab.. ayah penasaran." Senyum Tuan Aaron.
Deril menarik napas lalu meletakkan korannya.
" Tidak terjadi apa apa kok a...." Aira membuka mulut. Namun..
" Dia hebat." Senyum Deril.
" Benarkah?" Tuan Aaron bersemangat.
" Deril!" Bentak Aira kesal.
" Dia lebih kuat dariku dan pandai memaksa. Dia sangat kuat bahkan dia mengatakan kalau aku ini tampan." Lanjut Deril tak peduli.
Tuan Aaron berbinar mendengarnya. Deril melirik Aira yang bersungut sungut kesal." Lalu?" Tanya Aaron
" Ayah cukup!!" Bentak Aira.
" Dia menyentuhku hampir di semuanya." Jawab Deril seraya memakan apel yang sudah terpotong di depannya santai. Dia melirik ke arah Aira yang sudah mengembungkan pipinya kesal. Pemuda itu tersenyum.
" Lalu... lalu?" Aaron mendekati Deril.
Pemuda itu mencibir" Ya begitulah. Dia..."
" Prank." Sebuah sendok sukses mendarat di kening Deril. Aira berdiri dari duduknya dan berlari pergi karna kesal
Tuan Aaron tertawa
" Lihatlah.. dia malu!" Senangnya.
Deril tersenyum kemudian menyuap makanan kemulutnya seolah tak terjadi apapun.
Dasar.. tua bangka.. - Batinnya
" Menyebalkan! Apa yang dia bicarakan. Padahal tidak terjadi apapun diantara kami. Dia bahkan begitu tega membiarkanku tidur di sova tanpa bantal dan selimut. Cari muka saja didepan ayah. Dasar benalu." Gerutu Aira dilorong rumahnya.
Sampai di sebuah sisi. Langkahnya terhenti. Matanya nanar menatap ke sebuah arah. Di sana, tampak Arthur sedang membereskan sisa sisa pesta tadi malam. Keringat yang membasahi rambutnya membuatnya terlihat sexi.
Beberapa detik Aira menatapnya. Hingga tiba tiba...
" Artur.. apa kau lelah?" Tanya seseorang membawakan sapu tangan untuknya.
" Bella?" Mata Aira membundar.
Sedang apa dia disini?
Tangannya mengepal saat gadis itu mengusapkan sapu tangan ke wajah Arthur dan lehernya. Entah kenapa, dia segera berjalan kearah mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LORD NOBLASSE (Prince Of The Dark)
Vampirgeschichten( Revisi ) Banyak part di private khusus my lovely Readers " Sejak kecil aku menjadikannya saingan, ada saja hal kecil yang membuatku bertengkar dengannya. Aku benar benar membencinya, Deril Anthonius. Aku tidak pernah menyangka di masa depan, saat...