First Kiss

15.1K 1.1K 41
                                    

"Tuaaann... !!" Arthur berlari menemui Aaron pagi itu.

Tuan besar Salvador itu mengernyit dengan teh di tangannya.

Ada keributan apa sepagi ini?

" Ya Arthur?" Keningnya bertaut. Arthur menarik napas panjang. Ia mengatur napas

" Nona dan tuan Deril, mereka... mereka bertengkar lagi." Tuturnya mengusap peluh

" Astaga.. sepagi ini?" Keluh Aaron memijit kepalanya yang mulai pusing menghadapi pertengkaran mereka yang selalu terjadi setiap waktu. Sudah bisa ditebak apa yang terjadi sekarang

Ya hari itu mereka bertengkar lagi. Dan kali ini dimeja makan.

" Awas kau dasar sampah!" Teriak Aira sembari mencakar leher Deril.

" Apa kamu tahu rasanya jika rambut panjangmu itu menjerat lehermu sendiri. Lalu terikat pada sebuah mesin penggiling, wanita macan!" Deril menarik rambut Aira kasar

" Glek."  Aira bergidik ngeri.

" Kamu tidak akan melakukannya!" Ujarnya dengan rambut yang sudah acak adul berantakan

Tentu saja itu terdengar sangat horor. Di tarik di mesin penggiling?
Deril benar benar psikopat

Namun..

" Hentikaaaaaannnn!!"

Buyaaarrr~~~

Aaron memijit kepalanya melihat meja makan yang berantakan.
Dilihatnya wajah putrinya yang acak adul. Juga leher Deril yang terluka dan berdarah.

" Kalian keterlaluan. Setiap detik selalu saja bertengkar. Apa kalian mau membunuhku hah? Aku bisa depresi!" Teka  Aaron dengan mata memerah

" Ayah dia yang mulai.. dia yg melempar sendok padaku." Tangis Aira sesenggukan.

" Kau lihat apa yang dilakukan putri manjamu itu. Bahkan drakulapun tak mampu melakukan yang lebih buruk dari ini pada leherku!!" Tuding Deril

"Diaaaamm!!!" Aaron berteriak kesal.

Semua pelayan terbelalak dengan teriakan yg membahana dari tuan besar mereka yang selama ini terkenal sabar dan selalu bersikap hangat.

" Arthur!" Panggilnya

" Ya tuan?" Pelayan itu datang dengan wajah pucat

" Kurung mereka digudang!"

Deg deg deg. Wajah Aira langsung pucat

" Maaf tuan?" Arthur seakan tak yakin

" Kurung mereka digudang bawah tanah agar mereka jera dan menyadari kesalahan masing masing!" Ulang Aaron

" Tapi ayah.." Aira memelas

" Tapi paman.." Deril tak kalah memasang wajah melas

" Tidak ada tapi tapian." Sorot mata tajam Aaron menatap kedua mahluk kecil didepannya garang

" Ayah please..." Aira mengusap air matanya

" Kurung mereka dua hari!!"

" Ayah.. please.."

" Ayolah paman..."

" 3 hari!" Bentak Aaron membuat Deril pucat

" Kalau masih kurang teruslah mengeluh." Ancam penguasa Salvador itu kemudian beranjak pergi

3 hari? Digudang bawah tanah?
Gelap? Dan bersama orang yang kita benci apa ada yg lebih buruk dari itu?

Deril melirik kearah Aira yang juga melirik kearahnya

THE LORD NOBLASSE (Prince Of The Dark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang