DUA

766 46 14
                                    

            Menurut Troy, waktu yang diperlukan untuk sampai ke Hutan Barat paling lama satu hari dan satu malam. Namun pada kenyataanya mereka baru akan sampai disana satu hari lagi setelah melakukan perjalanan selama dua hari.  Hal itu terjadi karena dua alasan. Alasan pertama, bandit-bandit yang diceritakan Troy benar-benar nyata dan mereka menyerang Hugo. Selena langsung naik ke atas pohon yang lebat begitu Hugo menyuruhnya. Bandit-bandit itu adalah sekumpulan goblin dan ditambah satu makhuk campuran antara serigala dan anjing. Senjata yang diberikan Troy hanya sebuah pistol air yang diisi dengan campuran beri beracun, kulit katak oranye, dan tentu saja air liur kadal biru. Campuran itu kemudian diberi air cabai. Campuran itu bisa membuat tubuh yang terkena cairannya bengkak seperti labu dan berwarna hijau seperti kulit Naga Hutan Selatan. Cairan itu hanya memiliki satu penawar dan penawar itu sangat langka keberadaannya. Satu cara lain adalah dengan berendam di dilumpur selama satu tahun dan tidak boleh keluar untuk alasan apapun.

            Dengan cairan itu, sebenarnya Selena tidak perlu repot-repot naik ke atas pohon untuk sembunyi. Hanya saja jika Selena tetap dibawah, Hugo akan kesulitan untuk melawan mereka. Dan makhluk aneh itu pasti akan lansung menggigit Selena dan memakan hatinya.

            Alasan kedua, Selena mogok dimana-mana. Saat dia melihat kura-kura kayu, dia berhenti. Saat ada bunga krisan, dia berhenti untuk mengambilnya. Saat ada sungai, dia berhenti untuk berenang. Saat ada laba-laba merah, dia berhenti untuk menyapanya. Saat ada anak-anak kelinci, dia berhenti untuk bermain. Saat dia mengantuk, dia berhenti untuk tidur. Saat ada buah yang ranum, dia berhenti untuk mengambilnya. Saat ada pasir hisap, dia berhenti untuk memasukan batu, ranting, daun, kulit buah, dan apapun yang bisa ia temukan. Saat dimarahi Hugo, dia berhenti untuk membuat Hugo minta maaf padanya. Tapi yang aneh saat sudah waktunya tidur, dia justru ingin berjalan terus.

            Sebelumnya Hugo sudah pernah ke Hutan Barat. Tapi itu sudah delapan tahun yang lalu. Dan saat itu belum ada bandit-bandit seperti tadi, dan dia pergi sendirian karena Selena masih dalam buaian.

                 “Selena tangkap ini” seru Hugo.

            “Hugo jangan ganggu.....” belum lagi Selena menuntaskan kata-katanya, tomat air yang lembek pecah saat mengenai kepalanya.

                  “sudah kubilang, tangkap. Lihat! Pakaianmu jadi merah haha”

            “Hugo mengagetkan Selena, Selena kira tadi Hugo hanya melembar ranting. Sekarang bersihkan kepala Selena” ujarnya dengan suara yang sedikit lebih jelas dari gumaman.

            “Haha, apa? Aku yang membersihkan kepalamu? Bersihkan saja sendiri” ujar Hugo setelah berhasil mengendalikan tawanya, dan sedetik kemudian kembali meledak tawanya.

            “Hugo tahu kalau Selena tidak bisa mencucinya sendiri. Tangan Selena tak sampai. Tomat air itu enaknya dimakan bukan dilempar-lempar”

            “baiklah, setelah ini kita kembali berjalan. Sebentar lagi kita sampai”

            “dari mana Hugo tahu?”

            “karena Hugo selalu tahu dan Hugo selalu benar. Tadi ada semak beri jingga, itu artinya kita sudah ada di Hutan Barat”

            “Hugo selalu tahu dan Hugo selalu benar, terserah Hugo sajalah” ujar Selena, mengikuti gaya Hugo tadi.

            Setelah perjalanan panjang selama satu bulan akhirnya mereka tiba di Hutan Barat. Berhenti sejenak. Merasakan angin lembut membelai wajah dan memainkan anak rambutnya. Merasakan aroma hutan yang menenangkan masuk ke rongga hidung. Mendengarkan suara-suara penghuni hutan. Dan tentu saja, mendengar erangan lembut penguasa Hutan Barat. Sang Naga.

The Closure Gate (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang