Part 6

1.4K 74 1
                                    

Hai, please read my new story. The tittle is 'Never be Alone'. Kalian bisa cek di profileku dan yang terakhir jangan lupa untuk Vote+comment! Thanks :)

***

Hari ini Rena merasa sangat heran tidak biasanya Raka tidak menjemputnya ke sekolah. Kalau pun dia tidak bisa, dia pasti akan menghubungi Rena tapi tidak kali ini. Dan, sesampainya disekolah pun Rena tidak melihat Raka dikelasnya.

    Raka, kamu dimana, sih? Kok gak ada kabar? Batin Rena sambil berusaha untuk menghubungi Raka.

    "Lo kenapa, Re?" tanya Fany heran.

    "Raka tumben gak jemput gua. Daritadi gua hubungin dia juga gak ada hasilnya. Lo tau gak?" jawab Rena.

    Beberapa saat Fany terdiam. Jangan-jangan penyakitnya kambuh lagi? tanya Fany dalam hati.

    "Ng...gua gak tau juga, Re. Lo coba ke rumahnya aja. Siapa tau orang rumahnya tau," saran Fany. Rena mengangguk setuju.

    Pulang sekolah, Rena tidak langsung pulang melainkan dia pergi ke rumah Raka.

    "Mas Rakanya tadi pagi tiba-tiba pingsan, Non. Jadinya, dia langsung dibawa kerumah sakit. Mungkin karena penyakitnya kambuh, Non," ucap salah satu pembantu rumah Raka. Dan, itu membuat Rena sangat terkejut.

    "Rumah sakit mana, Bi?" tanya Rena.

    "RS Citra Medika, Non," jawabnya.

    "Oke, makasih, Bi," ucap Rena.

    Dia segera menaiki taksi yang menunggunya lalu segera pergi menuju rumah sakit tempat Raka dirawat.

    "Kamu sakit apa, Ka? Kenapa gak pernah cerita?" tanya Rena dengan pelan.

    Taksi berhenti didepan rumah sakit. Rena segera masuk kesana dan bertemu dengan kedua orangtua Raka. Mereka kelihatan sangat sedih. Rena menghampiri mereka.

    "Om, Tante...Raka sakit apa?" tanya Rena pelan sambil melihat Raka yang disekujur tubuhnya penuh dengan peralatan rumah sakit.

    Kedua orangtua Raka sedikit terkejut dengan kedatangan Rena. Tante Friska langsung memeluk Rena.

    "Raka sakit apa, Tante?" tanya Rena lagi.

    Tante Friska tidak langsung menjawab. Dia malah mengajak Rena kekantin rumah sakit. Mereka duduk berhadapan.

    "Tante rasa sudah waktunya kamu tahu rahasia Raka selama ini," Tante Friska menarik napas perlahan lalu menghembuskannya.

    "Raka sakit, Rena. Raka sakit Leukemia stadium akhir. Sudah sejak kelas 1 SMP dia menderita penyakit ini. Awalnya, dia tidak dapat menerima kenyataan ini tapi akhirnya dia dapat menerimanya dan mulai semangat untuk sembuh. Raka sering keluar-masuk rumah sakit tapi dia kuat, Rena. Raka kuat. Dia mampu bertahan hingga selama ini. Sampai akhirnya...," Tante Friska mengusap air matanya.

    "Sampai akhirnya, dokter memvonis umurnya yang tidak akan lebih dari 3 bulan lagi. Itu membuatnya sangat down. Kamu ingat ketika pertama kali kalian bertemu?" Rena mengangguk.

    "Itu adalah hari dimana dokter memvonis Raka. Raka juga memaksa ingin pergi ke toko buku sendiri dan akhirnya dia bertemu dengan kamu. Semenjak itu, semangat Raka untuk sembuh bangkit lagi. Tante dan Om sangat senang karena Raka mempunyai semangat untuk sembuh lagi. Dan terbukti Raka mampu bertahan lebih dari 3 bulan. Tapi, Tante juga heran kenapa sekarang Raka harus masuk kerumah sakit lagi? Tante takut, Rena. Tante takut gak bisa ngeliat senyum Raka lagi, suara tawa Raka lagi. Kamu adalah penyemangat Raka untuk sembuh dan Tante sangat berharap kamu tidak meninggalkan Raka karena kamu tahu kalau dia sakit...,"

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang