Yesss!!

1.6K 75 7
                                    

Tiffany di tempat kerja berasa tidak tenang kerna semalam berantam dengan baekhyun. Dia juga rasa bersalah sebagai seorang istri tidak meminta maaf pada baekhyun kerna sudah menyakiti perasaannya. Tapi mahu gimana lagi, tuh baekhyun meminta yang ngak-ngak.

"Aku tidak tenang. Aku tidak dapat bekerja." Keluh tiffany. Taeyeon yang berada di tempatnya berasa risih lalu mendekati tiffany.

"Kau kenapa? Punya masalah? Ceritalah." Kata taeyeon lalu tiffany memandang sahabatnya itu.

"Ani. Cuma masalah kecil."

"Jinjja? Kalau masalah kecil kau tidak akan serunsing ini. Pasti ini ada kaitannya dengan baekhyun. Apa dia menyakitimu? Atau.. dia selingkuh?" Kata yang terakhir itu taeyeon sedikit ragu menjawabnya tapi dia sudah mengatakannya. Tiffany tiba-tiba marah mendengar kata selingkuh lalu memukul lengan taeyeon sedikit keras.

"Auw.. appo. Apa aku salah?" Tanya taeyeon polos. Tiffany membulatkan matanya.

"Salah? Ya tentu saja kau salah. Baekhyun tidak pernah selingkuh. Kalau selingkuh itu cuma aku." Jawab tiffany seenaknya. Kali ini taeyeon pula membulatkan mata sipitnya.

"Ya! Kau selingkuh di belakang baekhyun? Kau jahat sekali."

"Ani. Ani bukan itu maksudku. Akukan seorang model, jadi aku selingkuh time kerja aja. Bukan selingkuh benaran cuma selingkuh waktu kerja. Kau paham, kan? Selingkuh waktu shooting..ambil foto bersama." Taeyeon mengerutkan keningnya.

"Aaaa.. selingkuh itu. Kalau itu aku juga selalu. Untung deh kau dapat baekhyun. Apa dia tidak cemburu?" Tiffany menatap taeyeon dengan tampang risih. Banyak bangat soalannya.

"Tentu cemburu. Tapi dia percayakanku. Dia tahu kalau aku hanya bekerja. So, inilah dikatakan pasangan suami istri. Perlu ada kepercayaan antara satu sama lain. Apa perlu ku terangkan lagi?" Tiffany mengangkat alisnya. Taeyeon hanya tercengang mendengar kata-kata tiffany lalu menggeleng.

"Tidak usah. Sekarang aku sudah mengerti. Jadi masalah kecilnya apa?" Taeyeon masih setia menanyakan soalan itu kepada tiffany. Sejujurnya dia masih ingin mengetahui masalah apa yang sedang difikirkan oleh sahabatnya sekarang ini.

"Mahu tahu?" Tanya tiffany lalu mendapat anggukan daripada taeyeon.

"Baekhyun ngajak aku main." Taeyeon mengerutkan keningnya.

"Main? Main apa?"

"Haissh.. main? Kau tidak tahu istilah main? Melakukan hubungan istimewa dengan suami la. Apa kau tidak mengerti juga?" Taeyeon seperti sedang memikir-mikir lalu mengangguk.

"Oh itu. Kalau dari tadi kau bilang itu kan senang. Aku pikir mahu main apa. Kenapa? Kau menolaknya?" Tiffany mengangguk lalu mendapat tatapan kaget dari taeyeon.

"Jeongmal? Kau kejam sekali. Kenapa kau menolaknya? Dia ganteng dan badannya... ya perfect menurutku. Kalau aku mahu saj... auw.. appo~" taeyeon menggosok-gosok lengannya yang dipukul oleh tiffany.

"Kalau ngomong jangan sembarangan. Baekhyun itu suamiku." Tiffany sudah mula kesal dengan taeyeon. Taeyeon jadi salah tingkah dan serba salah.

"Tiffa~ mianhae~" taeyeon menarik-narik lengan baju tiffany seperti anak kecil. Tiffany jadi serba salah lalu menatap taeyeon tajam.

"Gwaenchana. Aku tahu kau cuma bercanda. Sudahlah."

"Benaran?" Tiffany mengangguk lalu taeyeon tersenyum senang kearah tiffany.

"Menurutmu aku harus bagaimana? Sekarang baekhyun sedang ngambek padaku." Kata tiffany. Taeyeon hanya menatap simpati temannya itu.

"Kalau menurutku, kau hanya perlu menerima pelawaannya. Bukankah tugas istri itu untuk melayani suaminya? Tuh sekarang kenapa kau malah menolaknya. Bagaimana dia tidak ngambek padamu. Kalau aku jadi baekhyun aku pasti akan bertindak sepertinya."

We Got A BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang