fight for life

786 23 1
                                        

Author

Di sebuah apartement di singapur.seorang gadis tengah berdiri sambil memegang senjata api mengarah tepat pada jantung seorang laki laki .

Dia lah, georgina atau "G"atau dalam kehidupan normal bernama ANA KARENINA.

Aku sudah memberimu peringatan,jika kamu menantangku kamu harus ikuti permainanku.aku sudah katakan jika salah satu dari kita kalah ,harus menyingkir dan tidak boleh ikut campur . Ana menarik pelatuk dan menyunggingkan senyum dan

Jlepp..

Suara redaman senjata api.

Dia berbalik arah menuju pintu sambil menyimpan senjata di dalam jaket kulitnya . Dia meringis menahan perih di bagian perut.dia meraba dan telapak tangannya basah.dia terluka cukup dalam sekarang.

Kemudian ana mengambil tas dan sebelum membuka pintu dia melihat untuk terakhir kali tubuh yang sudah tak bernyawa itu. Dia melihat sorot mata ketakutan di wajah pucat itu.

ANA , OR "G"

Aku pikir kematian mu lebih baik untuk kelangsungan hidup keluargamu.bajingan seperti kamu harusnya mati dari dulu , sehingga putri mu bisa tersenyum.

Kau pantas mati.

Aku berjalan ke arah lift, dan berpapasan dengan pegawai kebersihan.

Aku pastikan dalam hitungan ke sepuluh pegawai wanita itu pasti menjerit,dan pada hitungan ke delapan pintu lift terbuka

Satu,

Dua,

Tiga,

Empat,

Tujuh, dan

Delapan, dan Ting.. see,, dan..

Sembilan, next and than

AAAAAAAAAAA......

Bye.. Bye ..

Tepat ketika pintu lift terbuka di lobby ground ku lihat beberapa security lari dan langsung menahan lift ,nempersilahkan aku keluar.

Aku berusaha berjalan senormal mungkin untuk menghindari kecurigaan orang orang yang berpapasan denganku.

Ku lambaikan tangan untuk mencegat taxi.

Changi airport,please.. Ucapku.

Pada saat taxi yang ku tumpangi melewati gerbang ku lihat beberapa mobil ambulance dan mobil polisi lewat.

Sambil menahan perih,ku lihat lukaku.

Shit, umpatku.

Excuse me sir, can you stop in the farmasi shop first, please. Aku bertanya sambil menahan sakit luar biasa.

Sialan , ternyata dia menusuk terlalu dalam.sial..sial.

Ok.madam. Jawabnya.

Ooohh double shitt... Darahku semakin banyak.

Setelah 10 menit , akhirnya kulihat apotik. Tanpa buang waktu aku keluar dari taxi dan sedikit lari.

Sesampainya di dalam ku tanyakan apa saja yang aku butuhkan,setidaknya dapat menahan lukanya agar tidak terlalu parah dan meringankan rasa sakit, walau sebentar dan juga setidaknya bisa bertahan sampai rumah.ku lihat jam yang melingkar di tanganku, waktuku hanya ada dua setengah jam dari jadwal penerbangan.

Setelah selesai mebereskan ku bergegas masuk ke arah taxi. Dan saat aku baru masuk dan duduk di dalam taxi, dua orang laki laki masuk dengan gerak cepat dan menodongkan senjata api ke arah kepalaku.

Dragon Of The EastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang