say sorry.

4.1K 28 2
                                        

Bagian 1

"Abah maafkan ana bah,sakit.." Rintihan seorang bocah dalam kamar,dia Ana Karenina Sulaiman berumur 10 tahun. Ayahnya adalah seorang ustadz di kampung.

Ana mendapat hukuman karna berkelahi dengan kakak kelas nya.Bocah laki laki yang suka mengerjai teman dan dirinya.

"Abah, Ana janji ga akan nakal,ga akan berkelahi lagi, Ana akan nurut kata kata Umi. Ana janji Abah , buka pintu abah , ana mau Umi, Abah.. Hiks hiks.. " Sudah dua jam Ana menangis,

DI ruang tamu.

"Abah, kasihan ana bah.. Umi mohon biarkan ana kelur,semua bukan hanya kesalahan ana, Ana cuman membela diri Abah, Umi mengelus tangan suaminya dengan lembut.

"Abah , ini juga karna kesalahan mamas" . Kakak Ana, BAGAS yang duduk di sebelah Umi  juga bicara.

"Mamas yang ngajak ana belajar silat dan menggunakan tongkat. Ana cuman benar benar membela diri Abah"

"Cukup" , Suara Abah Mengglegar menghentikan pembelaan istri dan putranya.

abah menghirup dan membuang nafas dengan berat.

"Umi, mamas, Abah kecewa sama kalian. Ana karenina itu seorang anak perempuan, Ana itu anak abah yang manis, Anak Ustadz Sulaiman, anak Umi Khulsum, dan adik dari Bagas Pratama Sulaiman. Mana ada anak perempuan berkelahi sama anak laki-laki begitu, mending anak nya cuman lecet, Kalian tau anak nya itu masuk Rumah Sakit ,karna patah tulang di bagian kaki. Kalian tau, anak laki laki itu anaknya kepala desa.

Mau di taruh dimana muka abah".

Abah sulaiman hanya menghela nafas. Sedangkan Umi dan Bagas tidak menjawab.

Abah Sulaiman berdiri dan berjalan ke arah kamar di mana Ana berada, dia membuka pintu, dia menghampiri ana yang sedang berbaring sambil meringkuk, dia membelai rambut Ana lembut, dan menyentuh kaki bagian betis Ana, sesaat Ana merintih dalam tidurnya. Itu membuat hati Abah ikut merasa sakit. Di dalam hati Abah, dia sangat menyayangi Ana, seperti dia menyayangi Ibu kandung Ana. Dia berusaha memberi yang terbaik untuk Ana, walau Dia tau jalan yang di tempuh mungkin sedikit keras.

"Maaf kan abah Ana, apakah kaki nya masih sakit" . Dia bertanya pada Ana, walaupun dia tau Ana tidak mungkin mendengarnya.

Lalu abah keluar dia ambil kotak obat , di urut luka memarnya , di tarik selimut sampai menutupi tubuh Ana, di kecup kening nya dan berbisik " Maaf abah terlalu keras Ana, ini semua demi kebaikan Ana, maaf abah harus memberi hukuman seperti itu".

Saat abah keluar dan menutup pintu ,umi sudah menunggu di meja makan ,"Abah mau teh atau kopi..?".  Tanya umi.

"Teh saja umi" abah menjawab sambil menarik kursi di depan umi.

"Abah, Kaki ana pasti sakit ..lagian abah memberi hukuman seperti itu.memukul pakai rotan di kaki.untung aja ana anak yang kuat". Umi tau suaminya hanya mau yang terbaik untuk anaknya, tapi walau begitu Umi merasa sedih juga.

* Ke esokan harinya *

"Ana, ana nanti ikut abah ke Rumah Sakit ya.. Ana harus minta maaf sama Mas Neno.walau bagai manapun juga.Ana sudah buat Mas neno sakit parah.

Sekarang Ana sarapan,dan berangkat ke sekolah" . Umi menjelaskan sambil menyiapkan bekal abah ke pasar. Ana hanya mengangguk pasrah. Walau dia tidak setuju, tapi dia tau , dia harus meminta maaf.

*Di sebuah Motel*.

"Bagaimana sudah dapat informasi anak perempuan kecil kemarin". Tanya seorang laki laki bertubuh tegap,tinggi,berdada bidang di tambah otot otot yang menonjol di beberapa bagian tubuh berambut cepak dengan tato kecil yang kelihatan di bagian tengkuk dan menurun serong di leher.

Dragon Of The EastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang