Prilly Pov
"Ck. Apaan sih?!"
Aku bingung sendiri dengan kalimat Ali yang muter - muter entah mau dibawa kemana arah pembicaraannya. Sementara tangannya menggenggam tanganku yang dingin menyalurkan hangat yang terasa menjalar dipembuluh darahku."Sahabat hidup?"
"Jadi???"
Papa dan Mama sampai berulang kali serentak bertanya.
Bagi aku sendiri kalimatnya membuat dada jadi berbunga dan dipenuhi kupu - kupu saat mengatakan Adam dan Hawa yang saling menemani. Saling mencari jalan jika sudah mulai tak seirama. Saling memaafkan jika berbuat salah.
'Ah Ali, so sweet banget sih, itu Papa dan Mama sampai gak ngerti saking so sweetnya!'
"Kamu itu bukan pacar, tapi calon isteri!"
O My God. O My God. O My God.
Aliran darahku menyentak cepat memompa jantung. Akibatnya tanganku meremas tangannya yang sejak tadi masih menggenggam. Ali menoleh padaku yang tiba - tiba jadi salah tingkah. Aku melayang. Ya Tuhan, jangan jatuhkan aku. Aku perlu air. Tiba - tiba tenggorokanku terasa kering. Dehidrasi."Apakah anakku saat ini sedang ditodong??"
Papaku langsung todong juga pada Ali."Papaa..!"
Aku jadi tak enak, siapa tau Ali hanya sekedar kelepasan karna bingung mau bicara apa?"Kapan lagi saya bisa nodong dia didepan Om? Om kan katanya susah dicari!"
Jawaban Ali justru membuat aku tambah dag dig dug.
"Ali jangan ngomong kaya gitu tar dituntut sama Papa...!"
Aku bicara dengan tangan tetap dalam genggamannya."Dituntut apa?"
Ali menatapku dengan senyuman mematikannya."Dituntut beneran nikahin aku!"
Aku membuang pandanganku kearah lain menghindari senyumnya yang membuat jantungan."Ya memang beneran aku mau nikahin kamu!"
Kalimat Ali benar - benar mengejutkanku, apakah tak salah dalam keadaan yang seperti ini aku bukannya ditekan karna dituduh mencuri malah benar - benar ditodong seperti kata Papa."Wan, kamu dulu gak segentle ini rasanya sama aku....mimpi apa Pril semalam ditodong dikantor polisi???"
Kalimat Mama membuat wajahku memanas seketika. Apalagi Ali senyum - senyum membuat aku tambah salah tingkah. Dia memang seorang Adam yang istimewa, bagaimana tidak, ditengah tekanan persoalan yang menimpaku dia sisipkan suasana yang bertolak belakang.Ada hikmah dibalik sebuah peristiwa, tadinya dituduh mencuri, ditangkap, diperiksa dan ditahan dikantor polisi adalah kiamat bagiku. Tetapi karna dituduh mencuri ini pula aku bertemu dengan orang tua yang telah bertahun aku rindukan. Karna dituduh mencuri ini juga Ali membuktikan kata - katanya kalau aku takkan sendirian lagi. Karna ini juga aku bisa merasakan punya sahabat yang benar - benar sahabat bukan hanya saat senang saja tetapi saat susahpun dia ada disampingku dengan sejuta perhatiannya.
Dan karna hal ini pula Ali menambah kata Sahabat menjadi Sahabat Hidup. Apakah ini artinya kami akan selangkah lebih maju? Bukan pacar, tapi calon isteri katanya. Oh May May.
'Anggun Pril, jangan kelihatan kegirangan, kalem...kalem!'
Aku membatin berbunga - bunga."Prilly!!!"
Seorang petugas kepolisian yang tadi mengintrogasiku berdiri didepan pintu ruangan tempat kami berada."Saya, Pak?"
"Anda dibebaskan sekarang!"
Ya Tuhan, kabar baik apalagi ini??
"Benarkah???"
Kami berempat serempak antusias mengeluarkan kata yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dehidrasi Love
SpiritualDehidrasi Love Dua kali gagal mencinta membuat aku tak lagi berhasrat jatuh cinta... Aku, kata orang Dokter ganteng yang ramah dan selalu memberikan semangat hidup pada pasienku, tapi kenapa dengan pasienku yang satu itu aku tak bisa ramah dan ikhl...