Author Pov
"Pril, bedain urusan belajar sama aku dengan ketemuan kamu dengan siapapun ya lain kali!!!"
Kalimat Adam sebenarnya lembut tetapi dengan Nada menekan.
Prilly keheranan dan diliriknya Alipun kelihatan menegang dengan rahang yang keras."Maksud Kak Adam apa?"
Prilly mengamit lengan Ali."Dari awal apa ada peraturan aku belajar tanpa boleh menerima tamu?"
"Ini juga karna hari ini jadwal aku kursus, kemarin kak Adam dicancel tidak bersedia karna dihari lain sudah ada jadwal lain pula, kalau Kak Adam tidak suka aku kursus sama Kak Adam gak apa tinggal Kak Adam bilang sama Mama, Kak Adam mengundurkan diri!"
Prilly dengan tenang mengucapkan kalimat yang sukses membuat Adam terkejut."Sorry Pril maksut aku bukan gitu!"
Adam mengusap tengkuknya tak nyaman. Sedikitpun tak memandang kearah Ali karna pria yang sepertinya spesial buat Prilly ini menatap tak suka juga padanya. Adam hanya tak menyangka Prilly punya teman spesial padahal sebulan ini tiga kali dalam seminggu mereka bertemu, Prilly tak pernah membicarakan soal teman dekat prianya. Tiba - tiba saja ketika hari ini datang untuk memberikan kursus pada Prilly, Prilly begitu berbinar bercerita sambil menunggu seseorang. Apalagi ketika dia menunggu Prilly kembali dan menyusul keruang tamu dilihatnya Prilly sedang berpelukan dengan seorang pria di Sofa. Ada rasa kecewa menyusup kedalam hati Adam melihat mereka."Sebentar ya, aku selesaikan didapur dulu, apa kamu mau istirahat dulu dikamar tamu? Kamu kan cape...!"
Prilly menatap Ali dan dibalas anggukan. Daripada menunggu diruang tamu lebih baik didalam kamar biar lebih adem.Prilly mengantar Ali kekamar tamu yang berada tepat didekat ruang tamu.
"Kamu istirahat aja dulu ya!"
Prilly menatap Ali diiringi anggukan. Prilly memundurkan langkahnya meninggalkan Ali dengan perasaan ragu. Rasanya ingin memeluknya sekali lagi. Tapi Ali sepertinya juga bingung. Prilly membalikkan badan membelakangi Ali, tapi berbalik lagi menatapnya."Aku minta maaf ya, Adam yang didapur ganggu kita!"
Prilly menatap tak enak pada Ali."Berapa lama sih kamu harusnya kursusnya?"
Ali bertanya sambil selangka mendekat."Tiga kali pertemuan lagi selesai!"
Prilly sama mendekat."Udah gitu gak ketemu-ketemu sama dia lagi kan?"
Kini mereka berhadapan lebih dekat."Enggak."
Prilly menggeleng."Bener ya!"
Ali meraih kepala Prilly dan memeluknya.
Prilly mengangguk dipelukan Ali."Ganggu orang lagi kangen - kangenan aja, udah bagus didapur pake acara keluar segala!"
Ali mengomel. Prilly tersenyum lucu. Judesnya Ali sedang kumat untung saja bukan ditujukan padanya."Kenapa senyum - senyum?"
Ali menunduk memperhatikan wajah Prilly yang masih dipeluknya."Pak Dokter Judes!"
Prilly melihat kearah Ali dan mencubit bibir Dokter Judes itu."Eh, tangannya....!"
Ali meraih tangan Prilly yang mencubit bibirnya dan menggigit."Auwh...!"
Prilly ingin membalas gigitan Ali lalu menarik tangan Ali tapi Ali menarik tangannya walaupun Prilly dengan gemas memaksa."Ck. Ya udah...!"
Akhirnya Prilly menyerah dengan wajah cemberut, sambil membalik badan."Ih, ngambek...!"
Ali memeluk dari belakang."Habisnya curang!"
Prilly membuang mukanya kekiri menghindari wajah Ali yang berada dibahu kanannya."Maaf deh, nih nih gigit sepuasnya!"
Ali menyodor - nyodorkan tangannya ke bibir Prilly masih dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dehidrasi Love
SpiritualDehidrasi Love Dua kali gagal mencinta membuat aku tak lagi berhasrat jatuh cinta... Aku, kata orang Dokter ganteng yang ramah dan selalu memberikan semangat hidup pada pasienku, tapi kenapa dengan pasienku yang satu itu aku tak bisa ramah dan ikhl...