Prilly Pov
"Maaf Mbak, ini hanya ketidak sengajaan, mohon maaf!" Aku menyabarkan wanita yang aku kira-kira mungkin berusia 25th yang sedang melotot didepan Ochi pegawai ditoko bakeryku.
"Iya, tidak sengaja, tapi membuat saya dirugikan, baju saya kotor karna kecerobohannya...!" Wanita itu menunjuk muka Ochi, sementara pengunjung yang lain memandangi kami.
Windy tadi menelpon ada masalah ditoko, dia bilang Ira pegawaiku yang lain salah memberikan pesanan pada pengunjung yang makan ditempat, setelah kuenya sudah dicicipi baru terasa dan kelihatan isinya beda dengan pesanan, lalu pengunjungnya komplin dan tak mau membayar.
Aku segera menuju Aliily bakeryku. Menyelesaikan masalah satu hadir lagi masalah lainnya, Ochi menumpahkan minuman bersoda ketika seorang wanita membuka pintu masuk dan Ochi yang sedang melewati pintu menabrak wanita itu dengan tangan membawa nampan berisi segelas soda gembira. Kepalaku makin berdenyut."Gini aja Mbak, sebagai permintaan maaf, Mbak mau apa saja sekarang saya gratiskan, saya mohon maaf...!"
"Murah sekali harga baju saya Mbak, sepuluh harga sepuluh ribuan gak bisa ngeganti loh!" Wanita itu ngotot. Aku sebenarnya juga sudah kehabisan kesabaran. Customer semena - mena, mungkin mengambil kesempatan karna kesalahan pegawaiku padahal tidak ada yang luka. Kalau tidak ingat pembeli adalah raja, aku mungkin sudah meledak.
"Ada apa sih, kok lama?" Seorang pria memasuki toko dan menghampiri wanita yang ada didepanku. Mataku melotot melihat pria didepanku.
"Inii, pelayan ceroboh, bajuku dikotori!!"
"Wah, harus ganti rugi dong!!"
"Byan, jangan melakukan kekotoran ditempatku, bilang aja kalian mau berapa?"
"Prilly???"
"Iya, aku, kenapa?"
"Awww kebetulan sekali adik sepupu, aku perlu banyak darimu!"
"Kau mau memerasku?"
"Ya, kalau ada sih, sebagai ganti hutang budi selama kau tinggal dirumahku!"
"Sepupu kejam! Windy liat cctv diruang kerjaku, putar mundur, kalau ada unsur kesengajaan wanita ini menabrak Ochi, kita lapor saja kekantor polisi, catatan berkas saat aku dituduh mencuri pasti masih ada disana, dan pelakunya tidak aku tuntut juga pasti ada catatannya...!"
"Wei...wei...jangan naik darah dulu sepupu, baiklah kita damai, kamu bilang aku mau berapa tadi?"
"Batal!!"
"Eit jangan begitu, gw sedang tak punya uang, isteri gw sedang hamil, mama - papa sudah tak mau peduli gw makan apa, please bantu gw!"
"Tapi cara lo kotor sekali, Byan, sudah berapa banyak korban lo, hah? Tobat Byan!"
Aku melotot menatapnya. Anak ini kapan tobatnya sih? Hidupnya hitam sekali. Isteri katanya, kapan menikahnya? Terakhir saat aku menikah, aku dengar dari Tante Elly dia sudah jarang pulang kerumah. Ck. Aku dipertemukan dengan masalah lagi nih. Kepalaku tambah berdenyut lagi."Tobat apa bisa memberi gw makan?"
"Ya gak bisa kalau lo gak mau kerja!"
"Gak ada yang mau nerima gw kerja!"
"Ya jelas aja lo ngelamar kerja sebagai direktur! Pemalas lo mau duduk santai aja!"
"Please Pril, 500rb aja deh...!"
"250rb!" Aku membuka dompetku dan mengambil uang pribadiku didalam dompet. "Nih, pesan gw lo kerja, tobat sebelum lo telat!"
"250rb nyuruh gw tobat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dehidrasi Love
SpiritualDehidrasi Love Dua kali gagal mencinta membuat aku tak lagi berhasrat jatuh cinta... Aku, kata orang Dokter ganteng yang ramah dan selalu memberikan semangat hidup pada pasienku, tapi kenapa dengan pasienku yang satu itu aku tak bisa ramah dan ikhl...