Ini yang paling sedikit kayanya. Aku bakalan bikin yang lebih banyak InshaAllah amin :)
Happy reading :)
"Maaf tapi sepertinya yang seharusnya bertanya begitu itu aku." ucapnya sambil melepas kacamata hitamnya
Aku terdiam sebentar untuk menjernihkan pikiranku. Dia bilang tadi.........
"APA ? Jadi kau yang akan tinggal di rumahku ini ?"
"Rumahmu ?" Dia menyeringai. "Aku baru saja membeli rumah ini di New York kemarin."
"Ini rumah warisan dari orangtuaku."
Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Menatap bibir ku lumayan lama dan, menyentil dahi ku dengan tenaga extra. Aku mengaduh kesakitan sambil mengusap pelan dahiku.
"Kau sudah bosan dengan pekerjaan mu yah ? Aku bisa membawa kasus ini ke pengadilan jika kau mau." Umpatku
"Ayo kita bicara di dalam." Ucap Niall menarik lengan ku
Aku membiarkannya menarik lenganku, siapa tahu dia mau membuat kesepakatan denganku.
"Sekarang jelaskan padaku ?"
"Tidak ada yang perlu di jelaskan. Semuanya jelas ini rumah bekas peninggalan orangtuaku."
Aku bisa melihatnya menyeringai sekarang.
"Sepertinya kau butuh sedikit siraman air. Pakailah kamar mandi di atas." ucapnya sambil menunjuk ke lantai atas
Apa katanya menyuruhku mandi. Aku sedikit ketakutan sekarang bisa saja dia mengajakku ke kamarnya dan....
"Haha, kau pasti berfikir yang tidak-tidak, aku tidak akan melakukan hal tersebut pada mu, lagi pula kalau pun aku mau pasti bukan kau orangnya." Niall tersenyum menggoda padaku
Aku mendengus kesal dan langsung menyambar koper ku.
Aku mulai naik ke lantai atas. Aku melihat banyak furniture rumah yang sangat-sangat indah dan yang pastinya mahal. Aku tidak menyangka Ayah dan Ibu ku sekaya ini. Ayah dan Ibu menikah tanpa restu dari kakek jadi ku pikir Ayah & Ibu tidak akan sekaya Kakek, karena Kakek pernah bersumpah tidak akan pernah menganggap Ayah ku sebagai anaknya lagi.
Aku memasuki kamar mandi nya dan lagi, aku dibuat tercengang melihat kamar mandi yang sangat mewah ini. Aku mungkin adalah cucu orang kaya yang sangat kampungan. Well, aku menghabiskan masa remaja ku di apartment kumuh bukan terkurung di istana indah itu.
Aku memulai ritual mandi ku, sangat segar.
-----------
"Let's make a deal." ucap ku yang tengah duduk di depan Niall yang sedang sibuk mengunyah roti isi kejunya.
"What a deal ?" tanyanya dengan mulut penuh dengan makanan
"Tidak bisa kah kau berhenti mengunyah dan hanya mendengarkan ku saja ?" ucap ku sedikit menghentak meja
Niall menaruh sisa roti isinya di atas meja dan mengelap mulutnya dengan punggung tangannya dan mulai mendengarkan ku.
"Jadi, kau masih ingin bilang ini rumah orangtuamu ?"
"Ya, karena ini memang tempatnya." aku melipat lengan ku di depan dada
"Sudah cukup aku tidak mau mendengar omong kosongmu itu." Niall menarik lengan dan koperku ke luar
YOU ARE READING
1 Roof with Superstar
FanfictionKim Aleesha Edlyn, Seorang gadis yatim piatu yang berusaha mewujudkan mimpinya sebagai seorang penulis buku 'Best Seller'. Aleesha Terpaksa menjadi seorang istri Niall Horan seorang personel boyband terkenal One Direction karena sebuah ke-tidak seng...